tag:blogger.com,1999:blog-40889264922837119532024-03-08T05:32:10.639-08:00Mendaras IslamAkhmad Sahalhttp://www.blogger.com/profile/01633848700417560006noreply@blogger.comBlogger9125tag:blogger.com,1999:blog-4088926492283711953.post-5692823467903027552016-08-28T21:57:00.000-07:002016-08-28T21:57:01.790-07:00Liberalisme, Masy Kapal Udara, Masy Onta -- Tanggapan Kedua utk Om Awe<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p><b><br /></b></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p><b>Tanggapan Keduaku untuk Om @awemany (Ardi Wirdamulia)</b></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p><b><br /></b></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
https://ardiwirdamulia.com/2016/08/27/pada-akhirnya-semua-ini-pilihan-bebas-kok-yai/</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tidak tepat juga kalau Om Awe biang saya punya agenda yang berbeda
dengannya seperti dinyatakan di tulisannya di atas. Yang saya bilang, Om Awe mereduksi persoalan hanya pada dikotomi
pubik –privat. Padahal akar masalahnya menurut saya terletak pada adanya upaya
menggerus dan menggerogoti ideologi dan
pemikiran yang mendasarinya.</div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Betul bahwa liberalism berporos pada membela kesetaraan
hak-hak sipil warga dan melindungi wilayah privat dari intervensi negara. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam rumusan John Rawls, tatanan liberal adalah tatanan
yang berdasar <i style="mso-bidi-font-style: normal;">justice as fairness,</i> di
mana<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>warganya merupakan individu2 yang
bebas dan setara (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">free and equal</i>) dan
dilindungi hak2 dan kepentingannya oleh negara secara setara pula. Perlu
dicatat, orang tidak harus menganut ideologi liberal untuk bisa ditampung dalam
tatanan liberal. Apapun ideology dan pahamnya boleh, asalkan mematuhi aturan
main <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;">justice
as fairness</i> tsb. Kepatuhan ini ditopang oleh apa yang disebut Rawls sebagai
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">overlapping consensus</i>, yakni
kesepakatan bersama yang dasarnya bukan ajaran atau paham kelompok tertentu,
meski mayoritas, tapi merupakan prinsip2 yang diterima sebagai milik bersama, sekaligus
mewakili semua pihak. Negara harus bersikap wasit yang netral, tak memihak
salah satu paham yang dianut warganya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Masalahnya jadi runyam kalau ada sekelompok orang yang di
satu sisi berada dalam tatanan liberal sebagai “justice as fairness di antara
para pesertanya yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">free</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">equal</i>, tapi di sisi lain menggerus/
menggerogoti basis ideologi tatanan tersebut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ambil contoh kampanye pengharaman pemimpin non muslim yang
disertai klaim bahwa itulah satu2nya suara Islam yang sah. Dalam tatanan liberal,
boleh saja seorang muslim memilih menolak memilih pemimpin non muslim karena
dasar agama. Toh orang tak harus menjadi liberal untuk bisa ditampung dalam
tatanan liberal. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tapi menjadi problematis kalau disertai kampanye bahwa muslim
yang berbeda dengan mereka adalah orang2 yang menyimpang dari Islam. Karena
dari perspektif tafsir Qur’an dan hukum Islam, bisa juga ditarik kesimpulan
bahwa larangan semacam itu tidak mutlak tapi situasional, dan bahwa kriteria
kepemimpinan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>itu bukan iman, tapi
keadilan, kompetensi dan amanah. Artinya, kalau ada muslim yang memilih pemimpin
yang dia yakini adil, kompeten dan bersih meskipun non muslim, itu sama sekali
tak menyimpang dari Islam. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Idealnya, dalam tatanan liberal, keragaman pandangan dalam
agama harus diterima sebagai sama2 punya hak untuk hidup. Masing2 punya hak
untuk merasa benar, dalam arti secara argumen merasa pandangannya yang valid. Tapi
jangan sampai memvonis yang beda dengannya dengan menyerang keimanannya,
seperti memberi cap “sesat,” “munafik,” “kafir”, “agamamu apa?” <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Di sini Om Awe keliru dalam menangkap poin saya tentang
intoleransi. Om Awe mengkritik pemahaman saya tentang intoleransi yang saya
kaitkan dengan “menjadikan pandangan keislaman sendiri sebagai tolok ukur
keislaman/ keimanan, sehingga yang beda dengannya dianggap menyimpang.” Menurut
Om Awe, kalau orang meyakini pandangannya sebagai benar, dengan sendirinya
memandang pandangan yang bersebarangan dengannya sebagai salah. Intolerannya di
mana, begitu kira2 sanggah Om Awe.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Problem Om Awe: tak bisa membedakan antara ranah
epistemologis dengan ranah iman. Pada yang pertama, kriteria benar-salahnya adalah
argumen yang bisa diuji secara ilmiah. Sah2 aja kita menyalahkan argumen pihak yang
berseberangan dengan kita. Tapi hanya karena argumennya beda tak lantas kita
berhak menyebutnya sebagai “munafik, sesat, kafir” bahkan sampai mempertanyakan
“agamamu apa?” <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kalau sampai menggungat keimanan orang yang beda dengan kita
dan bukan keilmuannya, di situlah letak intoleransi. Inilah yang saya maksud
dengan menjadikan pandangan keislaman sendiri <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sebagai tolok ukur keimanan. Ironisnya, pelakunya
kebanyakan dari mereka yang pengetahuan keislamannya dangkal dan parsial, tapi
hobinya memvonis sesat mereka yang beda. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Yang saya cemaskan, di balik itu semua adalah menguatnya
anggapan bahwa keislaman yang sejati dan kaffah adalah keislaman yang justru
menarik garis pemisah yang tegas dengan non muslim, bahkan dengan yang beda paham
keislamannya. Ingat, selain wacana pengharaman pemimpin non muslim, ada juga
pengharaman ucapan selamat natal dan hari besar agama lain, gaduh soal buka
bersama di gereja, persekusi <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terhadap
kelompok yang dituduh “sesat”, seperti Syiah dan Ahmadiyah dll. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ini mengingatkan saya pada keber-Islam-an dalam tatanan
darul Islam/ khilafah pra modern, di mana non muslim diperlakukan sebagai
dzimmi (warga negara kelas dua) yang tak boleh menjadi pemimpin, minoritas yang
dituduh <i style="mso-bidi-font-style: normal;">heretic </i>diburu dan ditindas. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kalau yang seperti ini dijadikan sebagai ukuran ke-kaffah-an
dalam ber-islam, berarti tatanan liberal yang didambakan Om Awe mendapat
ancaman yang serius, karena yang terjadi adalah pertempuran antara cara
berpikir modern yang menjadi dasar faham kebangsaan dan citizenship yang
menempatkan warga negara sebagai individu2 yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">free</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">equal</i> versus cara
berpikir abad pertengahan yang menempatkan orang yang beda agama sebagai “the
other” dan warga negara kelas dua. Kalau boleh meminjam istilah Bung karno, ini
pertempuran antara<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>cara bepikir <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“masyarakat kapal udara,” versus “masyarakat
onta.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
<o:PixelsPerInch>96</o:PixelsPerInch>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]-->
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="false"
DefSemiHidden="false" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="382">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="header"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footer"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of figures"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope return"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="line number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="page number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of authorities"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="macro"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="toa heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Closing"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Message Header"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Salutation"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Date"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Block Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="FollowedHyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Document Map"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Plain Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="E-mail Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Top of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Bottom of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal (Web)"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Acronym"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Cite"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Code"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Definition"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Keyboard"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Preformatted"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Sample"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Typewriter"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Variable"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Table"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation subject"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="No List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Contemporary"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Elegant"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Professional"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Balloon Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Theme"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Level 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Level 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Level 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Level 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Level 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Level 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Level 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Level 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Level 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" QFormat="true"
Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" QFormat="true"
Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" QFormat="true"
Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" QFormat="true"
Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" QFormat="true"
Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" QFormat="true"
Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="41" Name="Plain Table 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="42" Name="Plain Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="43" Name="Plain Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="44" Name="Plain Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="45" Name="Plain Table 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="40" Name="Grid Table Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Mention"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Smart Hyperlink"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]-->
<!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:Calibri;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<!--StartFragment-->
<!--EndFragment--><br />
<div class="MsoNormal">
Bisakah tatanan liberal bertahan ketika cara berpikir “masyarakat kapal udara” dikalahkan oleh cara berpikir “masyarakat
onta”? Kayanya <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“hil yang
mustahal,” meminjam Asmuni Srimulat. Kalau sudah begini, apakah Om Awe masih
menganggap wacana seperti tajdid, kontekstualisasi hukum Islam agar relevan
dengan tuntutan zaman, pembaharuan Islam, sebagai agenda yang kontra produktif bagi tegaknya tatanan liberal yang didambakannya? Wassalam. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></div>
</div>
Akhmad Sahalhttp://www.blogger.com/profile/01633848700417560006noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4088926492283711953.post-79407294857500362092016-08-26T23:10:00.000-07:002016-08-26T23:11:22.487-07:00Intoleransi dan Liberalisme yang Simplistis<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<br />
<br />
<div class="navigation" id="nav-above" style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #777777; font-family: "Helvetica Neue", Arial, Helvetica, "Nimbus Sans L", sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0px 0px 18px; overflow: hidden; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div class="nav-next" style="background: transparent; border: 0px; float: right; margin: 0px; padding: 0px; text-align: right; vertical-align: baseline; width: 320px;">
</div>
</div>
<div class="post-254 post type-post status-publish format-standard hentry category-uncategorized" id="post-254" style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, "Bitstream Charter", serif; font-size: 16px; line-height: 24px; margin: 0px 0px 36px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<h2 class="entry-title" style="background: transparent; border: 0px; clear: both; color: black; font-family: "Helvetica Neue", Arial, Helvetica, "Nimbus Sans L", sans-serif; font-size: 21px; line-height: 1.3em; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Intoleransi dan Liberalisme yg Simplistis:</h2>
<h2 class="entry-title" style="background: transparent; border: 0px; clear: both; color: black; font-family: "Helvetica Neue", Arial, Helvetica, "Nimbus Sans L", sans-serif; font-size: 21px; line-height: 1.3em; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #333333; font-family: "georgia" , "bitstream charter" , serif; font-size: 16px; line-height: 24px;">Tanggapan utk Om Ardiwirdamulia @awemany</span></h2>
<div class="entry-meta" style="background: transparent; border: 0px; color: #777777; font-family: "Helvetica Neue", Arial, Helvetica, "Nimbus Sans L", sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br />
<br />
<span class="by-author" style="background: transparent; border: 0px; clip: rect(1px 1px 1px 1px); margin: 0px; padding: 0px; position: absolute !important; vertical-align: baseline;"><span class="sep" style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">by</span> <span class="author vcard" style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a class="url fn n" href="https://ardiwirdamulia.com/author/awemany/" rel="author" style="background: transparent; border: 0px; color: #777777; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;" title="View all posts by awemany">awemany</a></span></span></div>
<div class="entry-content" style="background: transparent; border: 0px; clear: both; margin: 0px; padding: 12px 0px 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="background: transparent; border: 0px; margin-bottom: 24px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Saya mengapresiasi kritik yang dilontarkan Om Awe ke saya di tulisan ini: </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: "times new roman"; font-size: small; line-height: normal;">https://ardiwirdamulia.com/2016/08/26/menata-lagi-agenda-kita-gimana-yai/</span><a href="https://ardiwirdamulia.com/2016/08/26/%e2%80%8bsame-shit-different-side/" rel="prev" style="background-color: transparent; border: 0px; color: #777777; font-family: "helvetica neue", arial, helvetica, "nimbus sans l", sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span class="meta-nav" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">←</span> </a><br />
<div>
<span style="background-color: transparent;"><br /></span></div>
<div>
<span style="background-color: transparent;">Menurut Om Awe yg menyebut diri "liberal," saya dianggap sebagai liberalis yang tak konsisten dgn asas liberalisme. Baginya, liberalisme adalah tentang dikotomi publik vs privat, yakni perjuangan kesetaraan hak2 sipil warga di ranah publik, sambil menjaga ranah privat dari intervensi dan represi negara sebagai di ranah publik dari ancaman represi negara. Sikap saya yg getol melantunkan wacana anti intoleransi, menurut Om Awe justru kontraproduktif, karena hanya berkubang di wacana privat dan abai terhadap isu publik (negara). </span></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kritik Om Awe tersebut cukup lugas poinnya. Sayangnya, dasarnya adalah gambaran yang tak utuh tentang liberalisme dan pemahaman yang seadanya tentang watak diskursus keislaman. Akibatnya, solusi liberal yang ditawarkannya pun simplistis. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Berikut poin2 tanggapan saya:</div>
<div>
<br /></div>
<div>
1. Betul bahwa salah satu ciri utama liberalisme adalah dikotomi publik - privat. Tapi simaklah sejarah kelahiran liberalisme di Eropa abad 17, maka tuan akan tahu bahwa esensi liberalisme adalah proteksi terhadap individu (haknya, keyakinan agamanya, self-interestnya) dari ancaman kesewenangan yang datang bukan hanya dari ranah publik, tapi juga privat, bukan hanya dari tirani negara, tapi juga komunitas/ masyarakat. Bahkan, lahirnya kesadaran tentang perlunya perlindungan individu lahir karena ketakutan Eropa terhadap perang agama yang meluluhlantakkan masyarakat Kristen Eropa, yang digambarkan Hobbes sbg, "perang semua lawan semua."</div>
<div>
<br /></div>
<div>
2. Karena dalam liberalisme individu punya aspirasi, keyakinan, dan kepentingannya yang beragam dan setara, yang tak boleh ditindas baik oleh negara maupun komunitas, maka tatanan liberal menghargai keragaman/ pluralisme.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
3. Liberalisme bertolak dari asumsi bahwa tatanan politik lahir karena kontrak sosial antar individu untuk melindungi diri mereka dari tirani negara maupun masyarakat. Inilah dasar dari demokrasi konstitusional. Demokrasi bukan hanya soal pemilu, tapi juga bagaimana perlindungan terhadap individu dari represi dan diskriminasi dari manapun, atas nama apapun, bisa dijamin oleh konstitusi. <span style="background-color: transparent;">Misalnya, hak berkeyakinan (juga beribadah). Ini hak yang bersifat mutlak, tak boleh dirampas negara ataupun mayoritas. Jadi tak dibenarkanandai ada mayoritas pemenang pemilu bersepakat untuk melakukan diskriminasi hak-hak minoritas atas nama "kearifan lokal." Karena hak individu, meski minoritas, bukan anugrah negara, bukan pemberian masyarakat, tapi melekat dalam diri manusia sebagai manusia.</span></div>
<div>
<span style="background-color: transparent;"><br /></span></div>
<div>
<span style="background-color: transparent;">4. Yang ingin saya katakan, liberalisme bukan hanya tentang melindungi "privat" dari intervensi negara, seperti kata Om Awe, tapi juga dari intervensi elemen privat lain. Dan jangan lupa, yang disebut sebagai "privat" itu tidak tunggal, tapi beraneka (multitude), yang satu sama lain bisa saling tabrakan. Dan jangan lupa juga, perlindungan terhadap hak-hak individu dalam ranah antar privat ini sama pentingnya dengan dikotomi privat- publik. </span><span style="background-color: transparent;">Bahkan di negeri kita, kasus-kasus intoleransi dan diskriminasi sering dilakukan oleh ormas2 agama, elemen2 yang disebut Om Awe sebagai "privat." </span><span style="background-color: transparent;"> </span></div>
<div>
<span style="background-color: transparent;"><br /></span></div>
<div>
<span style="background-color: transparent;">5. Saya setuju ketika Om Awe bilang tugas kalum liberal adalah fokus di wilayah publik: mendorong negara untuk menindak tegas apabila ada kaum fundamentalis melakukan aksi diskriminasi dan intoleransi. Juga memberi pencerahan ke umat bahwa keyakinan agama itu soal pilihan yang boleh diintervensi. Tapi ketika Om Awe minta agar apa yang sudah menjadi keyakinan umat gak usah diotak-atik (misal kewajiban jilbab), buat saya ini aneh sekali, terutama kalo ditinjau dari perspektif khazanah pemikiran Islam. </span><br />
<span style="background-color: transparent;"><br /></span>
<span style="background-color: transparent;">6. Om Awe harus tahu, pro kontra soal status hukum segala sesuatu itu biasa banget. Rentang perbedaannya bahkan bisa sampe berlapis2. Di sini umat harus dibiasakan untuk menerima perbedaan pandangan dalam Islam. Bukan hanya dalam soal furu' (cabang), tapi juga soal ushul (misal soal aqidah, pertentangan pendapat antara Mu''tazilah, Asy'ariyah . Buat saya, keragaman pandangan ini yang justru di-exposed besar2an, biar publik tidak kagetan. Para Ulama dulu melihat perbedaan macam ini sebagai rahmat bagi umat, karena dengan begitu, yang tersedia tidak hanya satu opsi.</span><br />
<span style="background-color: transparent;"><br /></span>
<span style="background-color: transparent;">7. Seruan Om Awe untuk tak mengutak-atik apa yang diyakini umat justru terkesan kompromistis terhadap stagnasi (kejumudan) dan bertentangan dengan prinsip tajdid (pembahruan Islam) yang menekankan dinamisme hukum Islam. Contoh, fatwa Syaikh Muhammad Abduh yang menyatakan bahwa negara/ pengadilan, atas dasar kemaslahatan, boleh melarang poligami ketika poligamiterbukti menimbulkan mafsadah, kerugian dan nestapa bagi masyarakat. Cak Nur pernah berbicara tentang dilema yang harus dipilih antara pembaharuan Islam atau integrasi umat. Yang diutak-atik di sini bukan hanya soal hukum Islam, tapi juga theologi. Jadi hal semacam itu justru biasa banget dalam Islam. Aneh kalo Om Awe yang liberal justru alergi dengan hal tsb.</span><span style="background-color: transparent;"> </span><br />
<br />
<span style="background-color: transparent;">8. Intoleransi muncul mana kala ada yang mengklaim bahwa sikap/ pendapatnya adalah tolok ukur keislaman. Yang beda pandangan dengan mereka dianggap sesat, Dalam ungkapan Sulayman ibn Abdul Wahhab, kakak pendiri Wahabisme, "wa taj'aluna mizana kufrin nasi mukhalafatakum wa mizanal Islam muwafaqatakum: Kalian menjadikan ukuran kekafiran manusia adalah yang beda dengan kalian dan ukuran keimanannya adalah yang sejalan dengan kalian." </span><br />
<span style="background-color: transparent;"><br /></span>
<span style="background-color: transparent;">9. Contoh, ada yang menganggap Pak Quraisy Shihab sesat hanya karena berpendapat yang diwajibkan itu bukan jilbab dalam arti yang kita kenal, tapi pakaian terhormat. Padahal pendapat Pak Quraisy itu juga punya dasar syar'i. Juga soal wacana pemimpin non muslim. Tentu saja sah2 saja seorang muslim memilih pemimpin berdasar kesamaan agama. Yang saya tentang adalah menjadikan pandangan semacam itu sebagai tolok ukur keislaman, sehingga yang berbeda pandangan (padahal dengan dasar syar'i) dianggap menyimpang dari Islam. </span><br />
<span style="background-color: transparent;"><br /></span>
<span style="background-color: transparent;">10. Saya heran dengan penyimpulan Om Awe bahwa saya mencap yang beda pandangan denganku sebagai intoleran. Bagi saya ini penyimpulan yang "ajaib," karena tujuan saya justru ingin agar intoleransi (menjadikan pandangan sendiri sebagai ukuran keislaman sehingga yang beda dengannya dianggap menyimpang) bisa terkikis. Saya memang intoleran terhadap intoleransi, karena buat saya, syarat tergaknya toleransi adalah intoleran terhadap intoleransi. </span><br />
<span style="background-color: transparent;"><br /></span>
<span style="background-color: transparent;">11. Dengan lima poin terakhir di atas saya ingin menegaskan bahwa persoalan intoleransi bukan semata-mata soal publik- privat seperti ditegaskan Om Awe. Yang tak kalah penting dalam konteks umat Islam justru kemauan bersama untuk membuka diri terhadap pembaharuan Islam, yang nota bene justru merupakan imperatif Islam itu sendiri. Dan itu bisa dimulai dengan mengutak atik pemikiran dalam bidang aqidah dan hukum Islam. Dengan beitu keragaman pandangan Islam menjadi hal yang dianggap mainstream, tanpa ada yang merasa paling Islam. Sekian. </span></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: transparent;"><br /></span></div>
<div>
<span style="background-color: transparent;"><br /></span></div>
<div>
<br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Akhmad Sahalhttp://www.blogger.com/profile/01633848700417560006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4088926492283711953.post-46466770829612582662015-07-10T18:39:00.001-07:002015-07-10T18:39:17.008-07:00GUS DUR TTG "PRIBUMISASI ISLAM"<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;">
<b><span style="font-size: 20.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;">
<b><span style="font-size: 20.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;">
<b><span style="font-size: 20.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">PRIBUMISASI ISLAM * <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;">
<b><span style="mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></b>
<b><span style="mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Abdurrahman Wahid<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Islam,
Budaya dan Pribumisasi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Agama
(Islam) dan budaya mempunyai independensi masing-masing, tetapi keduanya
mempunyai wilayah tumpang tindih. Bisa dibandingkan dengan independensi antara
filsafat dan ilmu pengetahuan. Orang tidak bisa berfilsafat tanpa ilmu
pengetahuan, tetapi tidak bisa dikatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah
filsafat. Di antara keduanya terjadi tumpang tindih dan sekaligus
perbedaan-perbedaan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Agama
(Islam) bersumberkan wahyu dan memiliki norma-normanya sendiri. Karena bersifat
normatif, maka ia cenderung menjadi permanen. Sedangkan budaya adalah buatan
manusia, karenanya ia berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan cenderung
untuk selalu berubah. Perbedaan ini tidak menghalangi kemungkinan manifestasi
kehidupan beragama dalam bentuk budaya. Maka muncullah tari 'seudati', cara
hidup santri, budaya menghormati kyai dan sebagainya, dengan wawasan budaya
dari agama secara langsung diterima dan dilaksanakan oleh masyarakat tanpa
mempersoalkan dalilnya. Umat Islam abangan yang menjauhi <i>'ma lima'</i>
(mabuk, berjudi, mencuri, berbuat amoral, mengisap ganja) belum tentu dengan
alasan keagamaan tetapi sangat boleh jadi karena alasan-alasan budaya, misalnya
ketaatan kepada kyai atau orang tua.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Tumpang
tindih antara agama dan budaya akan terjadi terus-menerus sebagai suatu proses
yang akan memperkaya kehidupan dan membuatnya tidak gersang. Kekayaan variasi
budaya akan memungkinkan adanya persambungan antara berbagai kelompok atas
dasar persamaan-persamaan, baik persamaan agama maupun budaya. Upaya
rekonsiliasi antara budaya dan agama bukan karena kekhawatiran terjadinya
ketegangan antara keduanya, sebab kalau manusia dibiarkan pada fitrah
rasionalnya, ketegangan seperti itu akan reda dengan sendirinya. Sebagai contoh
adalah redanya semangat ulama dalam mempersoalkan rambut gondrong. Jika sebuah
stadion sebaiknya mempunyai mushalla, meskipun kecil, bukan berarti untuk
mencegah tabrakan antara shalat dengan sepak bola, akan tetapi karena pada
kenyataannya pertandingan sepak bola hampir selalu diadakan ketika waktu shalat
Asar masuk. Jadi akomodasi ini bukan dilakukan karena terpaksa akan tetapi
adalah sesuatu yang timbul secara alami, menandai terjadinya proses
pribumisasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Masjid
Demak adalah sebuah contoh yang konkret dari upaya rekonsiliasi atau akomodasi
itu. Ranggon atau atap yang berlapis pada masjid tersebut diambilkan dari
konsep 'Meru' dari masa pra-Islam (Hindu-Budha) yang terdiri dari sembilan
susun. Sunan Kalijaga memotongnya menjadi tiga susun saja, melambangkan tiga
tahap keberagamaan seorang muslim, <i>iman, islam dan ihsan</i>. Pada mulanya
orang baru beriman saja, kemudian ia melaksanakan islam ketika telah menyadari
pentingnya syari'at. Barulah ia mamasuki tingkat yang lebih tinggi lagi <i>(ihsan)</i>
dengan mendalami tasawuf, hakekat dan ma'rifat. Pada tingkat ini mulai disadari
bahwa keyakinan tauhid dan ketaatan kepada syari'at mesti berwujud kecintaan
kepada sesama manusia. Mengasihi diri sendiri dengan melepaskan kecintaan
kepada materi dan menggantinya dengan kecintaan kepada Allah adalah bentuk rasa
kasih yang tertinggi. Pada tahap berikutnya, datanglah bentuk masjid ala Timur
Tengah, dengan bentuk kubah dan segala ornamennya. Terjadilah kemudian proses
arabisasi, meskipun pada mulanya bentuk masjid baru ini ditolak oleh Masjid
Ngampel dan Pakojan. Bentuk kubah lambat laun menjadi sesuatu yang normatif dan
harus. Sedangkan semangat pribumisasi menganggap kedua model ini sama saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Bahaya dari
proses Arabisasi atau proses mengidentifikasikan diri dengan budaya Timur
Tengah adalah tercabutnya kita dari akar budaya kita sendiri. Lebih dari itu,
arabisasi belum tentu cocok dengan kebutuhan. Pribumisasi bukan upaya
menghindarkan timbulnya perlawanan dari kekuatan-kekuatan budaya setempat, akan
tetapi justru agar budaya ini tidak hilang. Inti pribumisasi Islam adalah
kebutuhan, bukan untuk menghindari polarisasi antara agama dengan budaya, sebab
polarisasi demikian memang tak terhindarkan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Sebagai
titik tolak dari upaya rekonsiliasi ini adalah meminta agar wahyu difahami
dengan mempertimbangkan faktor-faktor kontekstual, termasuk kesadaran hukum dan
rasa keadilannya. Dalam proses ini pembauran Islam dengan budaya tidak boleh
terjadi, sebab berbaur berarti hilangnya sifat-sifat asli. Islam harus tetap
pada sifat Islamnya. Al-Qur'an adalah harus tetap dalam bahasa Arab, terutama
dalam shalat, sebab hal ini telah merupakan norma. Sedang terjemahan al-Qur'an
hanyalah dimaksudkan untuk mempermudah pemahaman, bukan menggantikan al-Qur'an
sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Pribumisasi
Islam bukanlah 'jawanisasi' atau sinkretisme, sebab pribumisasi Islam hanya
mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan lokal di dalam merumuskan hukum-hukum
agama, tanpa menambah hukum itu sendiri. Juga bukannya upaya meninggalkan norma
demi budaya, tetapi agar norma-norma itu menampung kebutuhan-kebutuhan dari
budaya dengan mempergunakan peluang yang disediakan oleh variasi pemahaman <i>nash</i>,
dengan tetap memberikan peranan kepada Ushul Fiqh dan Qaidah Fiqh. Sedangkan
sinkretisme adalah usaha memadukan teologia atau sistem kepercayaan lama
tentang sekian banyak hal yang diyakini sebagai kekuatan gaib berikut dimensi
eskatologisnya dengan Islam, yang lalu membuat bentuk panteisme. Sinkretisme
hal ini bisa dicontohkan dengan kuil 1000 dewa di India, Iran dan Timur Tengah zaman
dahulu. Setiap penjajah yang masuk menambahkan tuhan yang baru untuk disembah
bersama-sama dengan tuhan-tuhan yang lama. Pada suatu tahap akhirnya manusia
pun dipertuhan dan bahkan pula malaikat (seperti pada agama Kong Hu cu).
Malaikat bisa didekati agar melakukan intervensi terhadap kekuasaan tuhan,
sehingga ia pun lebih berkuasa dari tuhan sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Pribumisasi
Islam adalah bagian dari sejarah Islam, baik di negeri asalnya maupun di negeri
lain, termasuk Indonesia. Kedua sejarah ini membentuk sebuah sungai besar yang
terus mengalir dan kemudian dimasuki lagi oleh kali cabangan sehingga sungai
ini semakin membesar. Bergabungnya kali baru, berarti masuknya air baru yang
menambah warna air yang telah ada. Bahkan pada tahap berikutnya, aliran sungai
ini mungkin terkena 'limbah industri' yang sangat kotor. Tapi toh, tetap
merupakan sungai yang sama dan air yang lama. Maksud dari perumpamaan ini
adalah bahwa proses pergulatan dengan kenyataan sejarah tidaklah merubah Islam,
melainkan hanya merubah manifestasi dari kehidupan agama Islam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Sebagai
contoh, pada mulanya ditetapkan haramnya berjabatan tangan antara laki-laki dan
perempuan yang <i>ajnabi</i>. Ketentuan ini merupakan bagian dari keseluruhan
perilaku atau akhlak orang Islam. Ketika ketentuan ini masuk ke Indonesia,
masyarakatnya telah memiliki berbagai kebudayaan. Misalnya, adat Sunda
mempunyai jabatan tangan 'ujung jari'. Setelah berjalan sekian abad, masuk pula
budaya Barat dengan jabatan tangannya yang tegas dan tak pilih-pilih. Hasilnya
di masyarakat Islam saat ini adalah<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>sebagian mereka, termasuk para birokrat dalam bidang agama dan para
pemimpin organisasi, melakukan jabatan tangan dengan lawan jenis, sedang para
Kyai yang hidup dengan fiqh secara tuntas tetap bertahan untuk tidak
melakukannya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Lalu apakah
dengan demikian bisa disimpulkan bahwa Islam telah mengalami erosi di
Indonesia? Jawabnya adalah 'tidak', sebab Islam sebagai sebuah totalitas tetap
berjalan seperti sedia kala. Karena para pemeluknya tetap melakukan shalat,
pergi ke masjid, membayar zakat, pergi ke madrasah dan sebagainya. Dengan kata
lain, secara kultural kita melihat adanya perubahan pada partikel-partikel dan
tidak pada aliran besarnya. Umat Islam tetap melihat berpacaran bebas model
Barat sebagai tidak Islami dan berusaha agar anak-anak mereka tidak
melakukannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Fiqh dan
Adat<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Di dalam
Ilmu Ushul Fiqh dikenal kaidah <i>al 'adah muhakkamah</i> (adat istiadat bisa
menjadi hukum). Di Indonesia telah lama terjadi bahwa pembagian waris antara
suami-istri mendapatkan masukan berupa dua model yang berasal dari adat, yaitu <i>adat
perpantangan</i> di Banjarmasin dan <i>gono gini</i> di Yogyakarta-Solo yang
pada perkembangannya juga menyebar di Jawa Timur. Keduanya adalah respon
masyarakat adat yang berada di luar lingkup pengaruh kyai terhadap ketentuan <i>nash</i>
dengan pemahaman lama yang merupakan pegangan para kyai itu. Harta rumah tangga
dianggap sebagai perolehan suami-istri secara bersama-sama, yang karenanya
mesti dipisahkan dulu sebelum diwariskan, ketika salah satu suami/istri
meninggal. Separoh dari harta itulah yang dibagi kepada para ahli waris menurut
hukum waris Islam, sedang separoh lainnya adalah milik dari suami/istri yang
masih hidup. Teknik demikian adalah perubahan mendasar terhadap hukum waris,
dan bentuk-bentuk penyesuaian seperti ini berjalan sementara para ulama
merestuinya, walaupun (seraya) tidak menganggapnya sebagai cara pemecahan
utama. Sebab pemecahan utama justru adalah yang seperti ditentukan oleh syara'
secara apa adanya. Letak kemajuannya adalah bahwa penyesuaian-penyesuaian
seperti ini bukan hanya tidak diharamkan tetapi bahkan dianggap sebagai <i>adnal
qaulaini</i> (pendapat dengan mutu nomor dua) dan tidak dipersoalkan sebagai sesuatu
yang mengganggu prinsip.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Dalam
kaitannya dengan pernikahan misalnya, sebenarnya <i>rukun</i> bagi sahnya
hubungan suami istri sangat sedikit, yaitu ijab, qabul, saksi dan wali. Sedang
selebihnya diserahkan kepada adat, misalnya tentang pelaksanaan upacara peresmiannya.
Di sini adat berperan sebagai penghubung pola-pola perilaku baru dengan tetap
berpijak kepada aturah normatif dari agama. Pola hubungan agama dan adat
seperti ini sehat sekali. Bahwa pakaian pengantin Jawa menampakkan bagian bahu
mempelai wanita, orang Islam tidak memandang hal itu sama rusaknya dengan zina,
durhaka kepada orang tua dan kejahatan-kejahatan berat lainnya. Kekurangan
seperti itu umumnya bisa dimaklumi sebagai bagian dari adat, selama
syarat-syarat keagamaan dari nikah dan pengaturan hubungan selanjutnya, seperti
soal nafkah dan kewajiban-kewajiban rumah tangga; masih datur secara Islam
Sedangkan manifestasi kulturalnya diserahkan kepada adat. Hal ini sudah
berjalan beberapa abad dan memang selalu ada perubahan-perubahan tanpa banyak
menimbulkan reaksi karena berjalan secara sendiri-sendiri, Pola hubungan ini
ditampung dalam <i>al 'adah muhakkamah</i>, sehingga adat istiadat bisa
disantuni tanpa mengurangi sahnya perkawinan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Akan tetapi
harus disadari bahwa penyesuaian ajaran Islam dengan kenyataan hidup hanya
diperkenankan sepanjang menyangkut sisi budaya. Dalam soal wali nikah, ayah
angkat tetap bukan wali nikah untuk anak angkatnya Ketentuan ini adalah norma
agama, bukan kebiasaan. Ini jelas berbeda dengan cara penempatan siswa di sekolah-sekolah
Timur Tengah. Di sana, siswa laki-laki dan perempuan tingkat SD, SMP dan SMA
ditempatkan di ruangan terpisah dan baru boleh disatukan di tingkat perguruan
tinggi. Keputusan ini didasarkan atas anggapan bahwa para remaja umumnya kurang
memiliki pertimbangan dan sangat dipengaruhi nafsu. Kelemahan-kelemahan ini
telah bisa diatasi oleh mereka yang telah mengalami kedewasaan dan kematangan,
yaitu pada usia memasuki perguruan tinggi. Cara ini bukanlah ketentuan agama,
tapi logika agama, yaitu campuran hukum agama dan logika. Dari sini bisa muncul
adat istiadat, dan adat pengaturan penempatan siswa seperti itu memang lalu
mengeras di Timur Tengah. Sebaliknya di Indohesia, ulama melihat dari sudut
Iain, yaitu bahwa tidak ada tempat yang lebih aman daripada sekolah, meskipun
belum sama sekali memadai. Sehingga para ulama memperbolehkan dimasukinya
sekolah, meskipun siswa dan siswi duduk dalam satu kelas (ko edukasi).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Mengembangkan
Aplikasi Nash<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Karena
adanya prinsip-prinsip yang keras dari Hukum Islam, maka adat tidak bisa
merubah nash itu sendiri melainkan hanya merubah atau mengembangkan aplikasinya
saja, dan memang aplikasi itu akan berubah dengan sendirinya. Misalnya, Nabi
tidak pernah menetapkan beras sebagai benda zakat, melainkan gandum. Lalu ulama
yang mendefinisikan gandum sebagai <i>qutul balad</i>, makanan pokok. Dan
karena definisi itulah, gandum berubah menjadi beras untuk Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Kasus lain
yang kontemporer dari pengembangan aplikasi <i>nash</i> ini adalah pemahaman
ayaf al-Qur'an tentang bolehnya menikah dengan maksimal empat wanita dan kalau
tidak bisa menegakkan keadilan, wajib hanya menikah dengan seorang wanita saja
(Q.S. 4:3). Pada mulanya keadilan ini diukur dengan keseimbangan jatah giliran
menginap dan nafkah. yang berarti hak menambah jumlah istri adalah mutlak di
tangan suami. Akan tetapi sekarang sudah terasa perlunya mempertanyakan
"mengapa begitu simplistiknya konsep keadilan itu, bagaikan Islam
menghargai wanita hanya dengan ukuran-ukuran biologis. Semakin terdengar
kebutuhan untuk mengembangkan pemahaman terhadap <i>nash</i> itu menjadi
keadilan yang dirasakan oleh obyek dari tindakan poligini (permaduan) itu, di
mana laki-laki dan wanita sama-sama didudukkan sebagai subyek hukum. Sebab
pelaksanaan poligini saat ini selalu dirasakan oleh kaum wanita sebagai tidak
adil, kecuali dalam keadaan yang ekstrim dan langka. Dengan demikian, jika
tadinya wanita hanya menjadi obyek pasif yang tidak ikut menentukan, sehingga
secara umum dihukumi menerima permaduan, maka dengan tampilnya wanita sebagai
subyek, secara umum mereka dihukun menolak. Dengan rumusan singkat, pemahaman
nash itu menjadi "kawini' seorang wanita saja, dan perkawinan kedua dan
seterusnya hanya bisa dilaksanakan jika ada keperluan yang bisa disetujui oleh
istri". Dan inilah yang telah dirumuskan di dalam Undang-undang Perkawinan
Indonesia No. 1 tahun 1974. Tampaklah dalam kasus ini, perubahan pemahaman
menjadi sesuatu yang tak terelakkan, dengan melihat bahwa para ulama menerima
penyantuman pemahaman seperti itu di dalam Undang-undang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Masalahnya
sekarang adalah bagaimana mempercepat pengembangan pemahaman nash seperti itu
dan agar berjalan lebih sistematik lagi, dengan cakupan yang lebih luas dan
argumentasi yang lebih matang. Kalau keinginan ini terlaksana, maka inilah yang
dimaksudkan dengan pribumisasi Islam, yaitu pemahaman terhadap <i>nash</i>
dikaitkan dengan masalah-masalah di negeri kita. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Sebuah
kasus di Mesir pada tahun 1930-an, ketika Dewan Ulama Tertinggi al- Azhar
memutuskan bahwa guna menghilangkan selisih yang banyak antara bagian ahli
waris wanita dan pria akibat adanya ketentuan ‘’bagian laki-laki adalah dua
kali lipat bagian wanita’’, maka digunakan apa yang dinamakan ‘<i>washiyah
wajibah</i>’. Konsep <i>washiyah wajibah</i> (wasiat wajib) ini menganggap
seakan-akan almarhum telah berwasiat. Jumlah maksimal wasiat yang diperkenankan
(sepertiga dari harta peninggalan) diambil terlebih dahulu untuk dibagikan
secara merata kepada ahli waris. Barulah sisanya, dua pertiga, dibagi menurut
ketentuan <i>nash</i>, yaitu dua berbanding satu untuk laki-laki. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Kenyataan
bahwa modifikasi-modifikasi seperti itu ditolerir oleh para ulama dan sampai
saat ini tetap berlaku menunjukkan vitalitas Islam, artinya adanya kelenturan
yang tidak sampai meninggalkan pegangan dasar. Cara aplikasi semacam ini bisa
banyak dilakukan dalam fiqh. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Sebagai
contoh di dalam<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sebuah musyawarah ulama
terbatas muncul soal sterilisasi. Pertanyaan mendasar pun muncul tentang
pemilik hak menciptakan anak, Tuhankah atau manusia Jawaban yang diberikan
adalah bahwa hak menciptakan anak dan meniupkan ruh dalam rahim adalah milik
Tuhan, sebagai tanda kekuasaan-Nya. Karena itu semua bentuk intervensi terhadap
hak ini, yaitu dalam bentuk menghilangkan kemampuan seorang ibu untuk
melahirkan, berarti melanggar wewenang Tuhan. Dengan demikian <i>mafhum mukhalafah</i>
(implikasi kebalikannya) adalah diperbolehkanya pembatasan kelahiran dengan
cara membuat sterilisasi yang tidak permanen. Dengan demikian pula,
melaksanakan vasektomi yang oleh dokter dijamin akan bisa dipulihkan kembali,
tanpa mempersoalkan prosentase jaminan itu, hukumnya diperbolehkan. Misalnya
dengan pemakaian <i>Cincin Jung</i> yang bisa dilepas kembali. Kepada seoarang
ulama sepuh diterangkan bahwa menurut kalangan medis, kemungkinan kepulihan itu
baru sekiatar 30 persen.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ulama itu
menjawab bahwa asal pada prinsipnya bisa pulih, maka besar kecilnya kemungkinan
itu tidak menjadi soal, terserah kepada kehendak Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Sebuah
hadis Nabi memerintahkan umat beliau agar memperbanyak pernikahan dan
kelahiran, karena di hari kiamat beliau akan membanggakan mereka di hadapan
Nabi-nabi yang lain. Pada mulanya, kata “banyak” dipahami sebagai jumlah,
karena itu memang zaman penuh kesulitan dalam memelihara anak. Dengan tingginya
angka kematian anak, maka ada kekhawatiran bahwa jumlah umat Islam akan
dikalahkan oleh jumlah umat yang lain. Akan tetapi alasan demikian pada saat
ini tidak bisa dipertahankan lagi, ketika penonjolan kuantitas sudah tidak
dibutuhkan. Jumalah anak yang terlalu banyak justru akan menimbulkan bahaya,
ketika kemampuan masyarakat untuk menampung mereka ternyata tidak memadahi.
Maka terjadilah perubahan, ukuran-ukuran itu dititik beratkan pada kualitas.
Perubahan pemahaman seperti ini membawa kepada rumusan pemahaman <i>nash</i>
yang baru, "Kawinlah akan tetapi jangan terlalu banyak anak dan aturlah jumlah
keluarga anda".<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Konsekuensi
lebih jauh dari perubahan pemahaman ini dapat menyangkut soal usia perkawinan.
Perintah memperbanyak anak tentulah bermakna pula perintah untuk segera
menikah. Apalagi ternyata ada hadis yang memerintahkan para pemuda untuk segera
melangsungkan perkawinan agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan amoral. Akan
tetapi tinjauan lalu dikembalikan kepada konteks semula, bahwa hadis itu
disabdakan pada waktu tingkat kematian bayi sangat tinggi dan angka harapan
hidup sangat rendah. Dengan kawin muda, maka kesempatan untuk membesarkan anak
lebih lama. Jadi hadis ini sesuai dengan tanggung jawab berkeluarga pada waktu
itu. Situasi telah berubah. Pada saat ini pemuda yang berusia 15 tahun tentu
belum mampu memenuhi kebutuhan bagi sebuah perkawinan dan konsekuensi hukumnya.
Situasi lapangan pekerjaan sudah tidak sesederhana dulu, karena saat ini untuk
memasuki pasaran kerja memerlukan persyaratan yang kompleks. Dengan demikian,
tuntutan kualitas sebagai hasil dari perubahan pemahaman <i>nash</i>
menghendaki pula perubahan batas terendah usia perkawinan. Maka Undang-undang
Perkawinan pun menetapkan umur 18 tahun untuk laki-laki dan 16 tahuh untuk
wanita, sambil tidak menutup kemungkinan bahwa batas usia terendah ini bisa
dinaikkan, menurut keperluan. Batas ini ternyata tidak ditentang ulama. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Sejumlah
kaidah fiqh pun ikut terlibat. Dalam kasus tersebut jelas telah dipergunakan
kaidah <i>dar’ul mafasid muqaddam 'ala jalbil-mashalih </i>(menutup kemungkinan
bahaya harus didahulukan sebelum upaya memperoleh kemaslahatan). Memang lebih
baik seorang pemuda segera menikah daripada terjerumus kepada perbuatan
a-moral. Perkawinan akan membuat dirinya sadar tentang arti hidup. Akan tetapi
perkawinan pada usia ini juga mengandung bahaya yang besar, karena penanggung
jawab anak hasil perkawinan akan tidak jelas, di saat lingkup tanggung jawab
keluarga modern akan semakin kecil. Misalnya tak ada lagi kepala suku atau
kepala klan yang mengurusi soal-soal bersama. Bahaya inilah yang harus dicegah
terlebih dahulu sebelum upaya menuju kebaikan, yaitu maslahat berkeluarga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Lebih jauh
lagi adalah dalil <i>al-hajah tanzilu manzilah al-dlarurah</i> (ke-butuhan
setara dengan keadaan darurat), sedangkan dalil lain berbunyi adl<i>-dlarurah tubihul-mahdhurah
</i>(keadaan darurat memungkinkan dihalalkannya dilarang). Dengan demikian,
gabungan dari dua dalil ini akan membentuk kesimpulan bahwa <i>hajah</i>
(keadaan membutuhkan) bisa menghalalkan yang haram; karena faktor kebutuhan
setara dengan keadaan darurat. Musyawarah ulama terbatas tadi menyimpulkan
adanya kebutuhan meningkatkan batas usia terendah bagi perkawinan, mencegah
kelahiran dini dan secara makro mengatur keseimbangan antara penduduk dengan
sumberdaya alam. Yang dibutuhkan bukanlah asal kelangsungan hidup masyarakaf
terjamin tapi dengan mengorbankan banyak hal, termasuk soal pendidikan, ketika
misalnya semua biaya dicurahkan untuk penyediaan lapangan kerja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Dengan kata
lain, ledakan penduduk menimbulkan <i>hajah</i>. Kalau demikian timbullah
pertanyaan tentang wewenang merumuskan <i>hajah</i> tersebut ketika menyangkut
soal-soal makro. Ternyata musyawarah terbatas tersebut memutuskan bahwa
kebolehan sterilisasi yang bisa dipulihkan kembali bisa diputuskan oleh tim
yang terdiri dari para ahli dari berbagai bidang: ahli demografi, ekonomi,
fiqh, psikologi dan dokter medis. Rumusan ini jelaslah merupakan perubahan
besar dalam konsep-konsep dasar fiqh. Hal-hal seperti ini harus disadari
sebagai proses budaya menuju pengembangan implikasi atau konotasi hukum dan
nash untuk membentuk hukum baru, suatu kebutuhan untuk menghadapi kemungkinan
munculnya pertimbangan-pertimbangan terbaru yang tampak menggugat pemahaman
lama. Dalam soal bank misalnya, tidak kurang dari seorang alim semacam Dr.
Yusuf Al Qardlawi menempatkan bahwa larangan terhadap riba disebabkan oleh
berlebihannya pengembalian hutang <i>(adl'afan mudla'afah)</i> dalam jumlah
yang merugikan peminjam. Kerugian ini sampai menutup kemungkinan produktivitas
akibat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>beban bunga hutang, sebagaimana
praktek rentenir. Adapun bunga bank (<i>interest)</i> yang dimaksudkan sebagai
biaya administrasi dan sekedar untuk pengembalian modal kepada penanam uang
bisa ditolerir selama tidak mengganggu produksi. Dengan kata lain, keuntungan
yang diperkirakan dari pengusahaan uang pinjaman itu lebih besar daripada
tingkat suku bunga yang harus dibayarkan, sehingga tidak ada unsur eksploitasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Pendekatan
Sosio-Kultural<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Ada sebuah
soal yang sangat penting setelah pembicaraan seputar soal pemahaman <i>nash</i>
di atas, yaitu pendekatan sosio-kultural. Sosial-budaya adalah perkembangan
budaya dalam konteks kemasyarakatan. Saat ini masyarakat Indonesia sedang
mengalami transisi dari masyarakat feodal/agraris menuju masyarakat modern.
Perkembangan yang terjadi ternyata bersifat dualistik; di satu pihak telah
tercapai modernitas, termasuk upaya menciptakan infra-struktur ekonomi, dan
perilaku di segaia bidang telah lebih rasional, sampai terkadang dengan
mengorbankan norma-norma agama, tetapi di pihak lain perilaku feodal masih
dipergunakan sebagai alat untuk mencari akar ke masa lampau. Dalam situasi
perkembangan dualistik menuju modernitas (keadaan sarwa-modern) ini, maka hukum
Islam akan berfungsi dengan baik apabila ia dikaitkan dengan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>perubahan pada struktur masyarakat itu
sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Dengan
demikian, sasaran perubahan itu bukanlah pada sistem pemerintahan atau sistem
politik, akan tetapi pada sub-sub sistemnya. Misalnya, tanpa mempersoalkan
'sistem' ekonomi Indonesia yang tak jelas bentuknya ini, diambillah
langkah-langkah untuk mencari model-model ideal dari pengorganisasian koperasi,
suatu bentuk usaha yang ide dasarnya dipercayai bisa menjembatani<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>antara sistem kapitalis dan sistem sosialis.
Misalnya dengan mencobakan bentuk-bentuk usaha bersama yang pada masa lalu
sebenarnya-banyak dilakukan. Sementara itu, perubahan politik memang suatu
keharusan, tetapi untuk keperluan itu sistem kepartaian yang ada—termasuk
hadirnya fraksi ABRI—masih tetap bisa dipergunakan. Persoalannya kemudian
bagaimana sub-sub sistem yang ada bisa menjadi demokratis, mandiri dan
sebagainya. Misalnya mengusahakan kemandirian Golkar mesti dimulai dengan
menyadari kenyataan bahwa ketidak mandirian itu terletak pada dominasi
orang-orang birokrasi pemerintahan di dalamnya. Di sini pendekatan
sosio-kultural mengambil peranan penting dalam merubah perilaku tanpa merubah
bentuk-bentuk lahiriah Iembaga<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>pemerintahan itu sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Di antara
contoh konkret yang bisa disebut adalah apa yang terjadi dalam tubuh Nahdlatul
Ulama (NU). NU yang ada sekarang adalah NU tahun 1926 dengan perangkatnya: <i>Tanfidziyah</i>
dan <i>Syuriyah,</i> bahkan lebih keras lagi dengan adanya sistem <i>Mustasyar</i>
Akan tetapi sekaligus NU sekarang bukanlah NU yang dulu. Karena di dalam
tubuhnya telah berkembang pemikiran-pemikiran makro, cakrawala pandang yang
lebih luas, pemikiran yang jauh ke depan dan cara kerja yang lebih
administrates. Perubahan-perubahan dalam kultur ini masih dalam konteks
kelembagaannya semula. Karena terjadi perubahan pada segi budaya, maka berubah
pulalah konteks masyarakatnya. Dengan demikian, untuk konteks Indonesia secara
umum, tantangan umat Islam sebenarnya adalah bagaimana mengisi Pancasila.
Negara Kesatuan RI dan sistem politiknya dengan wawasan Islam yang secara
kultural bisa merubah wawasan hidup orang banyak dengan memperhatikan konteks
kelembagaan masyarakat tadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Pendekatan
sosio-kultural terkadang disalah pahami sebagai hanya bersudut pandang budaya
atau politik saja, suatu pandangan yang menyesatkan. Pendekatan politik selalu
mempersoalkan segi kelembagaan, Sedangkan pendekatan kultural berbicara tentang
perilaku masyarakat dan usaha pencerahan. Kemudian persoalannya mengaitkan
lembaga dengan perilaku masyarakat adalah<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>persoalan mempengaruhi perilaku lembaga. Di sinilah letak peranan dari
pendekatan sosio-kultural. Sementara itu kalangan yang tampak menggebu-gebu dengan
pendekatan struktural sering terjerumus dalam pembicaraan tentang perilaku
budaya suatu lembaga, bukan bagaimana merombaknya. Apalagi perincian yang
dikemukakan dalam rangka pendekatan struktural itu ternyata adalah cara-cara
sosial budaya. Dus, sebenarnya telah terjadi kerancuan semantik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Pendekatan
sosio-kultural menyangkut kemampuan orang Islam untuk memahami masalah-masalah
dasar yang dihadapi bangsa, dan bukan berusaha memaksakan agendanya sendiri.
Kalau yang terakhir ini terjadi, maka yang berlangsung sebenarnya hanyalah
proses pelarian (eskapisme). Umat Islam menuntut syarat-syarat yang terlalu
idealistik untuk menjadi muslim yang baik. Lalu tidak diakuilah kemusliman
orang yang tidak mampu memenuhi syarat-syarat itu, seperti orang-orang yang baru
bisa melaksanakan ibadah haji dan zakat sementara belum mampu melaksanakan
shalat dan puasa dengan baik. Kecenderungan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>formalisasi ajaran Islam dalam kehidupan masyarakat dan Islamisasi dalam
bentuk manifestasi simbolik ini jelas tidak menguntungkan karena hanya akan
menimbulkan kekeringan substitusi. Karena itu patut diusulkan agar terlebih
dahulu Islam menekankan pembicaraan tentaing keadilan, demokrasi dan persamaan.
Dengan demikian, peran umat Islam dalam kehidupan berbangsa ini akan lebih
efektif dan perilaku mereka akan lebih demokratis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<b><i><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Weltanschauung</span></i></b><b><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"> Islam<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Ajaran
Islam bisa dibedakan antara yang merupakan nilai dasar dan kerangka
operasionalisasinya. Nilai dasar adalah nilai-nilai yang mendasari kehidupan
masyarakat, yang intinya adalah (menurut Dr. Muhammad Abu Zahrah dan diperkuat
oleh ahli-ahli lain) keadilan, persamaan dan demokrasi (<i>syura</i>). Prinsip
operasionalisasi nilai-nilai dasar ini sudah dirumuskan dalam kaidah fiqh <i>'tasharruful
imam 'ala ra 'iyyatihi</i> <i>manuthun bil mashlahah'</i> (tindakan pemegang
kekuasaan rakyat ditentukan oleh kemaslahatan dan kesejahteraan mereka). Dengan
bahasa sekarang, harus dijunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, keadilan sosial
dan persamaan di muka undang-undang. Jadi <i>Weltanschauung</i> Islam sudah
jelas, yaitu bahwa Islam mengakomodasi kenyataan-kenyataan yang ada sepanjang
membantu atau mendukung kemaslahatan rakyat. Prinsip ini harus mewarnai segala
wujud, baik bentuk kelembagaan maupun produk<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>hukum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Andaikan
telah terjadi kesepakatan (sekurang-kurangnya oleh mayoritas) tentang <i>Weltanschauung</i>
Islam, niscaya pekerjaan telah selesai. Sayangnya, kesepakatan ini belum pernah
terjadi, sebab orang Islam baru pada tahap membuat komponen-komponen
Weltanschauungs Islam sendiri. Proses yang terbalik ini menyebabkan kesalahan
dalam penyusunan skala prioritas kepedulian. Pada ujungnya, muncullah
keruwetan-keruwetan seperti dalam soal ada tidaknya negara Islam, masyarakat
bersyariat ataupun masyarakat berhukum sekular, bahkan masih ditambah lagi
dengan soal-soal kecil seperti apakah sebuah Undang- undang Pendidikan Nasional
harus menyebutkan pendidikan agama dalam pasal-pasalnya ataukah tidak. Upaya
sejumlah intelektual muslim, seperti Syaikh Muhammad Abu Zahrah, Syaikh Yusuf
Qardlawi dan intelektual lainnya untuk menyusun prioritas yang benar, ternyata
tidak mendapatkan sambutan, karena kaum muslimin sedang mengalami krisis
identitas yang ditandai oleh kegairahan mempersoalkan manifestasi simbolik dari
Islam. Identitas diri mesti tampil secara visual. Inilah yang mempakan sebab
mengapa umat Islam sibuk dengan masalah-masalah semu atau hanya bersifat
pinggiran (periferal). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Apa yang disebut dengan islamisasi pada umumnya barulah
pada arabisasi budaya, yaitu semakin banyaknya dipakai terminologi Arab yang
berasal dari <i>nash</i>. Sebutan 'saudara-saudara', 'kelompok' atau 'kolega'
diganti dengan 'ikhwan'. Istilah 'sembahyang' yang telah berabad-abad dipakai
di negeri ini yang sebenarnya telah berkonotasi Islam, walaupun kata itu
sendiri berasal dari 'nyembah Sang Hyang', diganti dengan 'shalat', sambil
berpendirian bahwa sembahyang bukanlah shalat. Dan 'langgar' pun dirubah
menjadi 'mushalla'. Hal-hal yang bersifat 'embel-embel’ malahan menjadi
perhatian pokok. Kecenderungan ini akan berlanjut terus selama proses
identifikasi diri kaum muslimin belum terselesaikan dengan baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Di hadapan
itu semua tampak ada semacam <i>quasi weltanschauung</i> <i>(syibh nadha-riyyah
‘anil haryah)</i>, yang lalu menjadi ideologi semu. Misalnya munculnya ideologi
tertentu. Padahal ujung dari ungkapan ‘Islam sebagai alternatif’ yang seakan
merupakan manifestasi dari suatu ideologi tertentu. Padahal ujung dari ungkapan
ini juga masih mempersilahkan masing-masing negara untuk menentukan corak
ideologinya sendiri. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Dengan sikap<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>demikian, sebenarnya yang ditawarkan bukanlah alternatif, karena toh
tetap berpendirian bahwa tidak ada alternatif yang universal. Terus terang
satu-satunya penulis yang secara konsisten tetap mendambakan Islam sebagai
alternatif adalah Abul A’la al Maududi. Semua ahli lain, bahkan Abul Hasan An
Nadawi apalagi Sayyid Quthb, telah merubah pendirian mereka. Terlihat jelas
pula bahwa jawaban-jawaban yang diberikan, baik oleh Khomeini maupun Ziaul-Haq,
masih bersifat semu. Idealisme mereka begitu tinggi, sehingga tidak bisa
mendarat dalam kehidupan; gagal menemukan prinsip-prinsip operasional dari
nilai-nilai dasar kehidupan masyarakat. Seringakali percobaan-percobaan untuk
keperluan itu berujung pada bentuk-bentuk kekuasaan Imam. Padahal
prinsip-prinsip operasional itu semestinya senafas dengan yang telah disebutkan,
yaitu ‘<i>tasharruful-imam ‘ala raiyatib manuthun bil-mashlahah’, ‘laa dlarara
wa laa dlirar’</i> (tidak dibenarkan terjadinya segala bentuk perbuatan yang
merugikan)<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan sebagainya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Selama
problem krisis identitas kaum muslimin belum terpecahkan, maka langkah-langkah
belum bisa diambil untuk membentuk <i>Weltanschauung</i> Islam.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Dan selama masih dalam keadaan demikian, yang
ada barulah <i>weltanschauung</i> Islam yang semu dan baru pada tahap semangat
keislaman saja atau sekadar slogan-slogan islami kosong. Jalan yang terbaik
adalah melakukan upaya rekonstruksi hukum agama secara parsial sesuai dengan
kebutuhan atau bersifat ad-hock sejalan dengan situasi <i>ad-hock</i> yang
tengah berlangsung. Tentu saja tawaran ini datang dari cara pandang sarwa-fiqh.
Fiqh adalah alat yang paling efektif untuk mengatur kultur umat Islam dan bisa
dikatakan sebagai kunci kemajuan atau kemunduran mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Tiga pilar
dasar; keadilan, persamaan, dan demokrasi <i>(weltanschauung)</i> itu
diejawantahkan kedalam sikap hidup yang mengutamakan Islam, kebangsaan dan
kemanusiaan. Prinsip operasional ‘<i>tasharruful imam ‘ala ra’iyyatihi manuthun
bil-mashlahah’</i> dirinci dalam sub-sub prinsip hingga menjadi kerangka
operasioanal dari <i>Weltanschauung</i> Islam tersebut. Di sinilah kultur Islam
hendaknya diisikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Agenda
Prioritas<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Apa yang
harus dikerjakan pertama kali adalah menciptakan kesadaran masyarakat tentang
apa yang harus dilakukan oleh Islam. Dari sini kemudian tersedia lahan bagi
masuknya pendekatan sosiokultural yang sifatnya mampu menampung
kebutuhan-kebutuhan pengembangan dan perubahan. Tapi kerja ini tidak bisa
begitu saja dilakukan. Dengan kata lain, betapapun pentingnya
perubahan-perubahan formalistik hukum fiqh, ternyata masyarakat tidak menunggu
rumusan-rumusan formal itu dalam menentukan apa yang hendak mereka lakukan.
Jika demikian, seharusnya masyarakat dirangsang untuk tidak terlalu memikirkan
manifestasi simbolik dari Islam dalam kehidupan, akan tetapi lebih mementingkan
esensinya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Hal ini berarti penciptaan <i>Weltanschauung</i> dengan pembinaan
atau pembentukan tiga nilai dasar tadi, lalu mencari prinsip
operasionalisasinya dan penjabaran prinsip itu ke dalam kerangka
operasionalisasi, dan baru sesudah itu prioritas lainnya akan muncul dengan
sendirinya. Inti persoalannya adalah membangun etika masyarakat yang baru.
Hubungan yang lebih egaliter, kebebasan berpendapat dan ketundukan kepada hukum
adalah inti keadilan, yang akan membentuk perilaku masyarakat secara
berangsur-angsur menuju budaya baru. Prioritas ini dibarengi dengan prioritas
transformasi budaya-budaya yang ada, seperti penertiban kehidupan koperasi dan
budaya politik. Budaya politik orang Jawa yang pasif (menunggu dawuh dari atas)
harus diubah menjadi budaya kreatif yang serba berinisiatif. Ini penting
sekali, karena Pancasila sendiri masih dalam taraf mencari bentuk atau<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>masukan, untuk mengoperasionalkan nilai-nilai
dasar bangsa. Di sini Islam bisa masuk tanpa perlu formalisasi, tetapi lebih
dengan membawa <i>Weltanschauung</i> yang khas dari dirinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Tidak perlu
ada kekhawatiran bahwa dengan kesediaan meninggalkan formalitas itu Islam akan
larut dan kalah. Karena, meskipun nilai-nilai keadilan, persamaan dan demokrasi
sebenarnya bukan hanya milik Islam tetapi juga adalah milik dari ke-manusiaan,
tetapi wawasan, lingkup, watak, sasaran dan tujuannya tetap berbeda. Perbedaan
ini segera bisa dikenali manakala rincian dan nilai-nilai dasar itu diungkap
kembali dari perbendaharaan keilmuan Islam yang sangat kaya itu. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Dalam soal
keadilan misalnya, Islam mengenal apa yang dinamakan <i>al-kulliyyat al-khams</i>
(lima jaminan dasar); jaminan atas keselamatan fisik/pribadi, jaminan atas
keselamatan keyakinan agama, jaminan atas kesucian keluarga, jaminan atas
keselamatan hak milik dan jaminan atas keselamatan profesi. Di luar Islam tentu
saja terdapat juga konsep tentang jaminan-jaminan dasar seperti ini, akan
tetapi kuantitas dan kualitasnya pasti berbeda. Dalam bidang ekonomi akan
terlihat perbedaan nyata antara Islam dengan Kristen. Seorang muslim yang baik
dengan sendirinya adalah anti kapitalisme karena salah satu kewajiban yang
harus ditunaikannya yaitu zakat pada hakekatnya memang bersifat
anti-kapitalistik. Prinsip zakat adalah bahwa di dalam harta yang dimiliki
seseorang, terdapat sebagian yang bukan miliknya sendiri. Terlepas dan soal
besar dan kecilnya, tetapi zakat mengisyaratkan prinsip membersihkan harta dan
anti penumpukan harta serta kebebasan individu yang berlebihan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Begitu pun
dalam bidang-bidang lain, Islam tetap memiliki kekhasannya. Bahwa ia bisa
dikembangkan menjadi sistem alternatif adalah soal lain. Dengan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>melihat kenyataan bahwa Islam tidak sistemik,
maka agaknya kemungkinan Itu tak ada. Sebab Islam 'hanya' mengandung
wawasan-wawasan yang bisa diterapkan pada sistem apa pun, kecuali sistem <i>thaghut</i>
(tiranik), yaitu sistem yang bertentangan dengan unsur-unsur utama <i>Weltanschauung</i>
Islam sendiri yaitu persamaan, keadilan dan demokrasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Jembatan
Baru<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Salah satu
persoalan yang sangat perlu pemecahan adalah keterpisahan antara dua komponen
dalam sistem keyakinan Islam yaitu keyakinan akan keimanan yang sangat pribadi,
sebagaimana yang tercantum dalam Rukum Iman dan dimensi sosialnya sebagaimana
tercantum dalam Rukun Islam. Pada dimensi individu ukuran keimanan bersifat
sangat pribadi dan merupakan urusan seseorang dengan Allah sendiri (<i>hablun
minallah</i>). Sedang pada dimensi sosialnya<span style="mso-spacerun: yes;">
</span><i>syahadat</i> yang tampak bersifat sangat pribadi itu ternyata
berwawasan sosial, arena pengucapannya harus dilakukan di muka orang banyak,
seperti dalam persaksian perkawinan. Apalagi tentang Rukun Islam yang lain.
Shalat, apalagi berjamaah, berfungsi mencegah perbuatan keji dan munkar, yang
berarti berorientasi menjaga ketertiban masyarakat. Sementara zakat telah jelas
sebagai ibadah sosial, puasa adalah keprihatinan sosial dan ibadah haji adalah
saat berkumpulnya kaum muslimin dari segala penjuru dengan berbaju ihram yang
sama tanpa memandang pangkat dan kedudukan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Persoalannya
kini adalah bagaimana dimensi pribadi ini bisa diterjemahkan secara sosial.
Karena di dalam Islam ternyata mungkin untuk menjadi mukmin yang baik dan
sekaligus menjadi makhluk asosial dan sebaliknya bisa terbentuk pula sikap
hidup yang begitu sosial tetapi tanpa keimanan. Usaha menjembatani kedua bentuk
keberagamaan yang ekstrem ini adalah sebuah keharusan, sedangkan al-Qur'an
telah memberikan petunjuknya (Q.S. 2:177). Ayat ini menerangkan bahwa struktur
masyarakat yang adil harus ditandai dengan perhatian yang cukup terhadap
kesejahteraan orang-orang yang menderita dan pengerahan dana untuk membela kaum
lemah. Secara epistemologis, konsep ini belum pernah dirumuskan dan disepakati
sebagai soal teologi, melainkan dianggap sebagai soal politik. Dengan demikian
yang masih diperlukan adalah, pengembangan akidah Islamiyyah yang mempunyai
komponen rukun iman dan sekaligus rukun islam dalam bentuk yang terjembatani.
Usaha menjembatani ini mempakan pekerjaan besar yang harus ditempuh melalui
dialog dengan semua pihak. Apa yang ada tetap dipertahankan tetapi mesti
ditambah dan diperjelas dengan wawasan-wawasan baru. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">Dengan kata lain semua
kelompok masyarakat bertanggung jawab terhadap proses pribumisasi Islam dalam
arti mengokohkan kembali akar budaya kita, dengan tetap berusaha menciptakan
masyarakat yang taat beragama. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-hansi-font-family: Cambria;">* Tulisan
ini disusun dari wawancara lesan Abdul Mun’im Saleh dengan Gus Dur, dimuat di <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Islam Indonesia Menatap Masa Depan</i>
(Jakarta: P3M, 1989)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0in; margin-right: -19.3pt; margin-top: 0in; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:DocumentProperties>
<o:Revision>0</o:Revision>
<o:TotalTime>0</o:TotalTime>
<o:Pages>1</o:Pages>
<o:Words>6044</o:Words>
<o:Characters>31732</o:Characters>
<o:Company>Kennedy School</o:Company>
<o:Lines>1175</o:Lines>
<o:Paragraphs>312</o:Paragraphs>
<o:CharactersWithSpaces>37464</o:CharactersWithSpaces>
<o:Version>14.0</o:Version>
</o:DocumentProperties>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]-->
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>JA</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
<w:UseFELayout/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="276">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]-->
<!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:Cambria;
mso-ascii-font-family:Cambria;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Cambria;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<!--StartFragment-->
<!--EndFragment--><br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>
Akhmad Sahalhttp://www.blogger.com/profile/01633848700417560006noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4088926492283711953.post-69485942280891427182015-06-21T19:06:00.003-07:002015-06-21T19:37:23.212-07:00ORANG MURTAD HARUS DIBUNUH?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.799999237060547px; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.799999237060547px;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 24px;"><i></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 24px;">Di tengah heboh berita Lukman Sardi pindah agama ke Kristen, ada sejumlah orang yang menegaskan bahwa orang murtad harus dihukum mati. Mereka mendasarkan diri pada hadits </span><span style="line-height: 24px;">“<i>Siapa yang menukar agamanya maka bunuhlah dia (man baddala dinahu faqtuluhu).” </i>Mereka juga mengklaim bahwa para ulama klasik sepakat tentang hukuman mati buat si murtad. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 24px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 24px;">Seberapa meyakinkankah pandangan tersebut? Saya punya sejumlah keberatan:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 24px;">Pertama,</span></i><span style="line-height: 24px;"> tidak betul bahwa ahli-ahli hukum Islam (<i>fuqaha)</i> telah bersepakat dalam soal hukuman mati untuk orang murtad. Telaah yang dilakukan oleh Mohammad Hashim Kamali, profesor hukum Islam pada International Islamic University of Malaysia, terhadap literatur fiqh dan hadits tentang hukum <i>apostasy </i>(<i>irtidad)</i> dalam Islam setidaknya membantah adanya<i> ijma’</i> (konsensus) para ulama dalam soal ini sejak dulu sampi sekarang. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 24px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 24px;">Profesor Kamali menyebut sejumlah pemikir Islam generasi <i>salaf</i> yang berpendapat bahwa orang yang keluar dari Islam tidaklah diganjar dengan hukuman mati, melainkan mesti terus menerus diberi kesemptan untuk kembli ke Islam, karena selalu ada harapan bahwa mereka akan berubah pikiran dan bertaubat. Sebut saja nama-nama seperti Ibrahim al-Nakha’i , <i>faqih</i>(ahli fiqh) generasi <i>tabi’in</i>; Sufyan al-Tsauri, ahli hadist generasi <i>tabi’ al-tabi’in</i> yang digelari <i>amir al-mu’minin </i>dalam soal hadits dan pengarang buku kompilasi hadist tekenal,<i> Jami’ al-Shaghir dan Jami’ al-Kabir</i>; juga ahli fiqh empat mazhb seperti Imam Sya’roni dan Imam Syarakhsyi. (Lihat Mohammad Hashim Kamali,<i> Freedom of Expression in Islam</i>, hal. 93). Dengan kata lain, ahli-ahli hukum Islam sejak dulu berbeda pendapat tentang soal status orang murtad. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 24px;">Kedua,</span></i><span style="line-height: 24px;"> hadits di atas memang hadits sahih dan dimuat dalam kitab <i>Sahih Bukhari</i>. </span><span style="line-height: 24px;">Persoalannya, apakah dari hadits ini bisa ditarik kesimpulan bahwa orang murtad harus dihukum mati karena kemurtadannya? </span></span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 24px;">Saya kira pendapat semacam ini dengan mudah dibantah kalau kita mengacu pada prinsip-prinsip metodologi dalam hukum Islam (</span><i style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 24px;">Ushul al-Fiqh)</i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 24px;">.</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 24px;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 24px;">Siapapun yang mempelajari <i>Ushul al-Fiqh</i> tentu tahu bahwa penetapan hukuman <i>hudud </i>( hukuman mati termasuk <i>hudud</i>) haruslah didasarkan pada<i> </i>ketentuan <i>nash</i> (teks rujukan) yang <i>qath’iy </i>(bersifat pasti), baik dalam hal pengertian yang dikandungnya (<i>qath’iyyu al-dalalah</i>) maupun dalam hal rangkaian <i>sanad/</i>rantai transmisinya (<i>qath’iyyu al-wurud</i>). Yang memenuhi kedua kriteria tersebut adalah Al-Qur’an dan hadits <i>mutawatir</i>(hadits yang diriwayatkan oleh puluhan orang dalam setiap mata rantai transmisinya). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 24px;">Nah, hadits tentang hukuman mati terhadap orang murtad sejatinya termasuk dalam kategori hadits <i>ahad </i>(hadits yang diriwayatkan hanya oleh satu atau segelintir orang saja), dan bukan hadits <i>mutawatir.</i>Dan harus diingat, hadits <i>ahad, </i>meskipun <i>sahih </i>statusnya, bukanlah suatu <i>nash </i>yang <i>qath’iy</i> (pasti) melainkan <i>dzanniy</i> (bersifat sangkaan) belaka. Karena itu, ia tidak bisa dijadikan sebagai dasar bagi penetapan hukuman <i>hudud.</i> Memakai hadits <i>ahad </i>sebagai dalil untuk menegakkan hukuman mati terhadap kaum murtad tentunya sangat layak dipertanyakan keabsahannya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 24px;">Ketiga,</span></i><span style="line-height: 24px;"> klaim bahwa kaum murtad harus dibunuh karena kemurtadannya jelas bertentangan dengan <i>spirit</i> sejumlah ayat al-Qur’an tentang orang murtad ( seperti QS 3:90, 4:137, dan 2:217). Ayat-ayat ini memang menegaskan bahwa perbuatan murtad adalah suatu dosa yang serius, dan orang murtad akan dihukum Allah di akhirat. Tapi ayat-ayat tersebut sama sekali tidak menyinggung adanya hukuman mati di dunia buat mereka. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 24px;">Simak misalnya ayat 4:137: “Sesungguhnya orang-orang yang telah menyatakan beriman kemudian menjadi kafir, lalu beriman lagi, lalu menjadi kafir lagi, kemudin bertambah-tambah dalam kekafirannya, maka Allah tidak akan mengampuni mereka dan tidak akan memberi mereka petunjuk kepada jalan (yang lurus).” </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 24px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 24px;">Perhatikan, ayat ini berbicara tentang orang yang bolak-balik murtad. Tapi hukuman yang disebut dalam ayat ini hanya hukuman yang berlaku nanti kalau di akhirat. Tidak disinggung adanya hukuman mati buat mereka di dunia. Logikanya, kalau tindakan murtad serta merta harus diganjar hukuman mati, tentu statemen Al-Qur’an tentang fenomena bolak-balik murtad menjadi tidak bermakna, karena si murtad tentunya sudah dipenggal sejak pertamakali keluar dari Islam. Dari ayat itu kita bisa menyimpulkan, tindakan murtad memanglah suatu dosa besar. Kalau si murtad tidak bertobat sampai meninggal, maka Allah tidak akan memberinya ampunan. Meskipun demikian, si murtad tetap punya hak untuk hidup dan selalu diberi kesempatan untuk bertobat hingga ajal menjemputnya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 24px;">Keempat,</span></i><span style="line-height: 24px;"> terdapat sejumlah hadist sahih lain yang bercerita tentang sejumlah orang yang keluar dari Islam pada masa Nabi, tapi beliau tidak menjatuhkan hukuman mati terhadap mereka. Misalnya, ketika Nabi masih tinggal di Makkah, ada seorang muslim bernama Ubaidillah bin Jahsh ikut serta dalam hijrah sejumlah sahabat Nabi dari Makkah ke Ethiopia. Sesampai di sana, Ubaidillah pindah ke agama Kristen dan tetap tinggal di Ethiopia. Nabi tentu tahu akan hal itu, tapi beliau ternyata tidak membunuhnya. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 24px;">Contoh kasus lain: ketika di Madinah, ada seorang Arab badui datang menemui Nabi untuk menyatakan masuk Islam. Tapi beberapa saat kemudian, si badui minta supaya bai’at Islam-nya dibatalkan. Pada mulanya Nabi menolak, tapi si badui ngotot, dan akhirnya meninggalkan Madinah untuk kembali ke keyakinan pra-Islamnya. Meskipun demikian, Nabi juga tidak menjatuhkan hukuman mati terhadapnya. Kisah ini termuat dalam <i>Sahih Bukhari:</i> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 18px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="RTL" style="color: #222222; direction: rtl; line-height: 18px; text-align: right; unicode-bidi: embed;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 18px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="color: #222222; line-height: 18px; text-align: right;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">عن</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">جابر</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">رضى</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">الله</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">عنه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">: </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">جاء</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">اعرابي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">الى</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">النبي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">صلي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">الله</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">علىه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">وسلم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">فباىعه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">علي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">الاسلام</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">فجاء</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">من</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">الغد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">محموما</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">فقال</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">: </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">اقلني</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">, </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">فابى</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">- </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">ثلاث</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">مرار</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">. </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">فقال</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">: </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">المدىنة</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">كالكىر</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">تنفي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">خبثها</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">وىنصع</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">طىبها</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="line-height: 18.399999618530273px;">.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 18px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 18px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<i><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 24px;">Diriwayatkan dari Jabir R.A: seorang badui datang menemui Nabi dan melakukan bai’at masuk Islam. Tapi keesokan harinya dia datang dalam keadaan demam: batalkan bai’at Islamku, tapi Nabi menolak—berulang sampai tiga kali. Akhirnya Nabi berkata: Madinah ibarat alat peniup api, membuang yang kotor dan menjernihkan yang bersih darinya. </span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 24px;">Dalam kaitan dengan empat poin yang saya paparkan di atas, ada baiknya di sini kita menyimak pandangan Mahmud Syalthut, pemikir Islam Mesir yang pernah menjadi rektor Universitas al-Azhar pd dekade 1950-an. Dalam kitabnya <i>Al Islam: ‘Aqidatun wa Syari’atun</i>, Mahmud Syaltut menulis:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<i><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 24px;">“Mengenai hukuman mati untuk perbuatan murtad, para ahli fiqh mendasarkan diri pada hadits yng diriwayatkan Ibn Abbas:” Man baddala dinahu faqtuluhu” (Barang siapa berganti agama maka bunuhlah.) Hadits ini memunculkan pelbagai respon dari ulama. Banyak di antara mereka bersepakat bahwa hukuman hudud tidak bisa didasarkan pada hadits ahad. </span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="line-height: 24px;">Tindakan murtad semata tidak dengan sendirinya membawa konsekuensi hukuman mati. Faktor utama yang menjadi penentu hukuman ini adalah adanya agresi dan permusuhan si murtad terhadap kaum beriman, dan kebutuhan untuk menjaga kemungkinan munculnya penghasutan melawan agama dan negara. Kesimpulan ini didasarkan pada banyaknya ayat-ayat al-Qur’an yang melarang paksaan dalam beragama.”</span></i><span style="line-height: 24px;"> (dikutip dalam Mohammad Hashim Kamali, <i>Freedom of Expression in Islam,</i> 1994, hal. 94-95).</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 24px;">Terdapat sekurang-kurangnya dua hal penting yang bisa kita garisbawahi dari pernyataan Mahmud Syalthut tersebut. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 24px;">Pertama, hadits “barang siapa mengubah agamanya maka bunuhlah” adalah hadits ahad, yang meskipun sahih, tidak bisa digunakan sebagai dasar penetapan <i>hudud,</i> seperti halnya hukuman mati buat kaum murtad. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 24px;">Kedua, statemen Syalthut “faktor utama yang menjadi penentu hukuman ini adalah adanya agresi dan permusuhan si murtad terhadap kaum beriman, dan kebutuhan untuk menjaga kemungkinan munculnya penghasutan melawan agama dan negara” sangat penting untuk ditekankan karena statemen itu menegaskan <i>‘illat</i> (ratio legis, alasan hukum) yang menjadi alasan diterapkannya hukuman mati buat orang murtad. Yakni, bahwa hukuman itu terkait erat dengan adanya unsur agresi dan permusuhan dari si murtad. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 24px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 24px;">Dengan kata lain, kaum murtad memang wajib diperangi kalau kemurtadan mereka dibarengi dengan tindakan memusuhi dan menyerang kaum beriman. Adapun kalau mereka keluar dari Islam tanpa disertai dengan tindakan semacam itu, maka hukuman mati dengan sendirinya tidak berlaku buat mereka. Ini sesuai dengan satu diktum <i>al</i>-<i>qawa’id al-fiqhiyyah </i>(legal maxims): <i>Al-hukmu yaduru ma’a al ‘illati wujudan wa ‘adaman</i> (berlaku atau tidaknya suatu hukum bergantung pada ada atau tidaknya <i>‘illat</i> (alasan hukum) yang mendasarinya).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 24px;">Yang menarik, pendapat Mahmud Syalthut ini juga digemakan kembali oleh Tariq Ramadan, pemikir Islam Eropa kontemporer yang sekaligus juga cucu Hasan Al-Banna, pendiri garakan Ikhwanul Muslimin. Dalam satu wawancarnya yang pernah dimuat di <i>Nesweek </i>dan <i>Washington Post</i>, Tariq Ramadan menyampaikan pandangannya tentang <i>apostasy </i>dalam Islam sebagi berikut: </span></div>
<div style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<i><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">In the Islamic legal tradition, “<span class="spipsurligne">apostasy</span>” known as “ridda” is related to changing one’s religion and its injunction is mainly based on two prophetic sayings (ahadith) both quoted in sahih Bukhari (9,83 and 84): “The one who changes his religion, kill him” and another tradition noting that among the three categories of people who can be killed is “the one who leaves the community”. The great majority of the Muslim scholars, from all the different traditions and throughout history, have been of the opinion that changing one’s religion is prohibited in Islam and should be sanctioned by the death penalty.</span></i></div>
<div style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<i><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Nevertheless we find, in very early studies and writings, several Muslim scholars having a different approach. The jurist Ibrahîm al-Nakha’î (8th), Sufyân ath-Thawrî (8th) in his renowned work on the prophetic tradition (Al-Jâmi’ al Kabîr, Al-Jâmi’ al-Saghîr) as well as the hanafi jurist Shams ad-Dîn as-Sarakhsî (11th) – among others- hold other views. They question the absolute authenticity of the two prophetic traditions quoted above. They also argue that nothing is mentioned in the Qur’an pertaining to this very sensitive issue and add that there is no evidence of the Prophet killing someone only because he/she changed his/her religion.</span></i></div>
<div style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<i><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">The Prophet took firm measures, only in time of war, against people who had falsely converted to Islam for the sole purpose of infiltrating the Islamic community to obtain information they then passed on to the enemy. They were in fact betrayers engaging in high treason who incurred the penalty of death because their actions were liable to bring about the destruction of the Muslim community and the two prophetic traditions quoted above should be read in this very specific context.</span></i></div>
<div style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>In light of the texts (Qur’an and prophetic traditions) and the way the Prophet behaved with the people who left Islam (like Hishâm and ‘Ayyash) or who converted to Christianity (such as Ubaydallah ibn Jahsh), it should be stated that one who changes her/his religion should not be killed. In Islam, there can be no compulsion or coercion in matters of faith not only because it is explicitly forbidden in the Qur’an but also because free conscious and choice and willing submission are foundational to the first pillar (declaration of faith) and essential to the very definition of “Islam”. Therefore, someone leaving Islam or converting to another religion must be free to do so and her/his choice must be respected.</i> </span></div>
<div style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 24px;">Kesimpulan di atas juga didukung oleh ayat-ayat lain yang berbicara tentang tidak adanya paksaan dalam agama; tentang prinsip bahwa setiap orang punya tanggungjawab sendiri-sendiri untuk memilih mana jalan yang benar dan mana yang sesat; dan bahwa tugas Rasul hanyalah menyampaikan risalah kenabian dan bukan untuk memaksa orang untuk menjadi mu’min, karena kalau Allah menghendaki, niscaya semua orang bisa saja Dia bikin menjadi beriman. </span></div>
<div style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; line-height: 24px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="color: #222222;"><span style="line-height: 24px;">Karen itu, saya sepakat dengan Tariq Ramadan: "</span></span><span style="color: #222222; line-height: 19.799999237060547px;">someone leaving Islam or converting to another religion must be free to do so and her/his choice must be respected."</span></span></div>
</div>
Akhmad Sahalhttp://www.blogger.com/profile/01633848700417560006noreply@blogger.com27tag:blogger.com,1999:blog-4088926492283711953.post-4792480950017647772013-11-03T22:16:00.003-08:002013-11-03T22:16:35.480-08:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div align="center" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="color: navy; font-family: Verdana;"><b><br /></b></span></div>
<div align="center" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="color: navy; font-family: Verdana;"><b>HIJRAH NABI S.A.W. DALAM TINJAUAN HISTORIS-SOSIOLOGIS </b></span><span style="font-family: Verdana;"><br /></span></div>
<div align="center" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">Oleh: Nurcholish Madjid<br />KKA-75 (Jakarta, Juni 1993) </span><span class="Apple-style-span" style="color: maroon; font-family: Verdana; font-size: x-small;"><br /></span><span style="font-family: Verdana;"></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;"><b>Muqaddimah </b><br /><br />Apakah peristiwa Hijrah Nabi dari Makkah ke Yatsrib (yang kelak diubah namanya menjadi Madinah) itu semata-mata peristiwa historis-sosiologis, ataukah merupakan peristiwa yang mengandung makna keruhanian yang besar semata? </span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">Jawabnya dapat diberikan dari berbagai segi. Jika diingat bahwa Nabi s.a.w. melakukan Hijrah itu hanya setelah mendapatkan petunjuk dan izin Allah (seperti dapat disimpulkan dari turunnya berbagai firman suci yang memberi isyarat kepada Nabi bahwa peristiwa besar itu akan terjadi dan akan merupakan titik balik bagi kemenangan beliau serta kaum beriman, dan seperti juga dengan jelas dapat dipahami dari percakapan Nabi dengan Abu Bakr pada saat-saat terakhir sebelum meninggalkan Makkah), maka Hijrah adalah sebuah peristiwa supranatural seperti mu'jizat. </span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">Tetapi dari sudut bahwa al-Qur'an sendiri senantiasa menegaskan bahwa segala peristiwa yang menyangkut kelompok manusia, dalam hal ini terutama pola kehidupan kolektifnya, selalu mengikuti Sunnatullah yang tidak berubah-ubah (dan yang kita diperintahkan untuk mempelajari dan mengambil pelajaran dari yang telah lalu), peristiwa Hijrah adalah peristiwa historis-sosiologis. Yaitu peristiwa yang terjadi dengan mengikuti Sunnatullah yang tak berubah-ubah tersebut.<br /><br />Peristiwa Hijrah juga dapat disebut sebagai peristiwa kesejarahan karena dampaknya yang demikian besar dan dahsyat pada perubahan sejarah seluruh umat manusia. Kalau sebuah buku yang membahas tokoh-tokoh umat manusia sepanjang sejarah menempatkan Nabi Muhammad s.a.w. sebagai yang terbesar dan paling berpengaruh daripada sekalian tokoh, bukti dan alasan penilaian dan pilihan itu antara lain didasarkan kepada dampak kehadiran Nabi dan agama Islam, yang momentum kemenangannya terjadi karena peristiwa Hijrah. </span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">Dari sudut pandang ini tepat sekali tindakan Khalifah Umar ibn al-Khaththab untuk memilih Hijrah Nabi sebagai titik permulaan penghitungan kalender Islam, dan bukan, misalnya, memilih kelahiran Nabi (yang saat itu tentunya belum menjadi seorang Nabi, melainkan hanya seorang bayi Muhammad). Tindakan Umar itu mencocoki prinsip besar Islam, ("penghargaan dalam Jahiliah berdasarkan keturunan, dan penghargaan dalam Islam berdasarkan prestasi kerja"). Dan prestasi kerja Nabi s.a.w. mendapatkan momentumnya dengan terjadinya Hijrah, sehingga ketika wafat, Nabi Muhammad s.a.w. adalah seorang Utusan Allah yang paling sukses dan paling besar pengaruhnya kepada umat manusia.<br /><br />Maka menirukan jargon yang sering muncul dalam masyarakat, salah satu inti makna Hijrah ialah semangat mengandalkan penghargaan karena prestasi kerja, bukan karena pertimbangan-pertimbangan kenisbatan (ascriptive) yang sekedar memberi gengsi dan prestise seperti keturunan, asal daerah, kebangsaan, bahasa, dan lain-lain. Selain sejalan dengan prinsip di atas, pandangan ini juga konsekwensi penegasan al-Qur'an bahwa seseorang tidak akan mendapatkan sesuatu kecuali yang ia usahakan sendiri. (Q., s. al-Najm/53:36-42).<br /><br /><br /><strong>Hijrah sebagai Peristiwa Supernatural </strong><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">Jadi, berdasarkan itu, sekali lagi, Hijrah adalah peristiwa historis yang amat besar, bahkan yang paling besar dalam sejarah umat manusia jika dilihat dampak yang dihasilkannya. Walaupun begitu Hijrah adalah sekaligus peristiwa metafisis, yang dari berbagai segi termasuk mu'jizat Nabi dan tindakan supernatural beliau.<br /><br />Untuk kelengkapan pembahasan tentang Hijrah ini, dirasa perlu memahaminya sebagai peristiwa supernatural terlebih dahulu. Artinya, memandangnya sebagai sebuah peristiwa yang tidak akan terjadi tanpa "campur tangan" Tuhan secara langsung, baik dalam penyiapan, perencanaan, maupun perlindungannya. </span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">Menurut sebagian para ahli, salah satu firman Allah yang merupakan isyarat kepada terjadinya Hijrah yang membawa kemenangan besar bagi Nabi s.a.w. itu ialah (terjemahnya): "Apakah mereka (kaum kafir Makkah) berkata, 'Kami adalah kelompok yang menang?' Kelompok mereka itu akan dihancurkan, dan mereka lari terbirit-birit. Sunguh, Saatnya akan datang sebagai janji kepada mereka, dan Saat itu akan sangat menyedihkan dan sangat pahit (bagi mereka)." (Q., s. al-Qamar/54:45-47). Bahkan ada isyarat dari al-Qur'an bahwa Nabi akan keluar dari kota tumpah darahnya yang amat dicintai, yaitu Makkah, namun akan kembali dengan penuh kemenangan, dengan izin Allah: "Sesungguhnya Dia (Allah) yang telah menjadikan ajaran al-Qur'an sebagai panggilan kewajiban atas engkau (Muhammad) tentulah akan mengembalikan engkau ke tempat asalmu (Makkah)"--(Q., s. al-Qashash/28:85). Mendengar antisipasi dan prediksi serupa itu kaum kafir Quraish hanyalah mengejek dan menertawakan saja.<br /><br />Tahun-tahun terakhir menjelang Hijrah, bagi Nabi dan kaum beriman adalah saat-saat yang penuh kesulitan. Oleh karena itu tidak heran bahwa kaum kafir merasa kemenangan sudah di ambang pintu, dan Nabi berserta kaum beriman akan segera lenyap dari muka bumi. Maka mereka hanya mengejek saja jika ada prediksi bahwa kaum beriman, di bawah pimpinan Nabi, akan mendapatkan kemenangan dan kaum kafir akan hancur. </span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">Menurut sebagian ulama bahkan surat al-Rum (surat No.30) ayat-ayat pertama yang meramalkan kemenangan Romawi Timur (Bizantium) atas Persia juga merupakan prediksi tidak langsung bagi kemenangan Nabi dan kaum beriman terhadap kaum kafir. Pertama, karena kaum beriman bersimpati kepada Romawi, tidak kepada Persia, sementara kaum kafir Makkah bersimpati kepada Persia, tidak kepada Romawi. Kedua, keadaan Romawi saat itu, setelah dikalahkan oleh Persia, adalah porak-poranda sehingga sepintas lalu mustahil akan dapat menang atas Persia yang perkasa. Tetapi kenyataannya Romawi menang tidak lama setelah turun surat al-Rum itu. Berarti bahwa kaum beriman pun, dalam keadaan yang sangat lemah dan yang dirundung berbagai kesulitan, juga dapat menang atas kaum kafir Makkah yang kaya dan kuat. Semuanya itu terbukti menjadi kenyataan setelah Hijrah, dimulai dengan perang Badar yang merupakan titik balik seluruh sejarah umat Islam (dan sejarah umat manusia). Karena itu dalam al-Qur'an perang Badar itu disebut "Hari yang menentukan" (Yawm al-Furqan--Q., s. al-Anfal/8:41).<br /><br /><br /><strong>Tahun Kesedihan </strong><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">Dari sudut tinjauan historis-soiologis, peristiwa Hijrah adalah puncak dari rentetan berbagai peristiwa yang panjang, sepanjang masa perjuangan Nabi s.a.w. menegakkan kebenaran di Makkah. Di bawah ini kita coba tuturkan kembali beberapa peristiwa yang memberi ilustrasi tentang segi kesejarahan dan sosiologis Hijrah. Sebab-sebab peristiwa-peristiwa itu mengawali kepindahan Nabi dari Makkah ke Yatsrib, merupakan pendahuluan atau penyiapan terjadinya peristiwa bersejarah itu.<br /><br />Telah lewat lebih dari sepuluh tahun Nabi berjuang menegakkan kebenaran di Makkah, namun hasilnya tidak terlalu menggembirakan. Nabi lebih-lebih lagi mengalami banyak kesulitan karena kematian isteri beliau, Khadijah, yang selama ini mendukung dan memberanikan beliau dengan amat setia. Setelah itu wafat pula paman beliau, Ab– Thalib (ayah 'Ali, yang kelak menjadi menantu beliau dan terpilih sebagai khalifah keempat). Sebagai tokoh besar klannya, Abu Thalib dengan penuh ketulusan dan tanggung jawab melindungi Nabi, seorang anggota klan dan kemenakannya, dari serangan orang-orang kafir Makkah. Karena wibawanya, perlindungan itu sangat efektif, dan untuk selama ini Nabi merasa aman, dengan gangguan yang tidak berarti.<br /><br />Kematian Khadijah dan Abu Thalib membuat tahun kesepuluh dari Kenabian menjadi tahun yang amat sulit bagi Nabi, maka disebut "tahun kesedihan" ('am al-Huzn). Kini jalan terbuka lebar bagi kaum kafir Makkah untuk menyiksa Nabi dan menghalangi tugas suci beliau. Suatu saat, misalnya, Nabi masuk rumah dengan kepala beliau penuh pasir, akibat ulah seorang Quraisy yang dungu. Salah seorang puteri beliau menolong Nabi membersihkan kepalanya dari pasir, sambil menangis. Nabi menasehatinya: "Janganlah engkau menangis, wahai anakku, sebab Allah akan melindungi ayahmu." Beliau juga mengatakan: "Orang Quraisy tidak dapat berbuat sesuatu yang tidak aku sukai, sampai meninggalnya Abu Thalib."1<br /><br />Karena merasakan kerasnya perlawanan kaum Quraisy Makkah, Nabi s.a.w. mencoba menyampaikan seruan suci beliau keluar kota. Tha'if merupakan kota pilihan yang wajar. Selain jaraknya yang tidak begitu jauh dari Makkah, kota itu menduduki tempat kedua terpenting dalam jajaran kota-kota di Hijaz. Karena terletak di pegunungan dengan udara yang segar dan tanah yang subur, Tha'if menjadi tempat peristirahatan para saudagar kaya dari Makkah, dengan villa-villa dan kebun-kebuh yang indah. Disertai oleh Zaid (ibn Haritsah), Nabi datang ke kota itu dan menyampaikan seruan beliau. Tetapi, sama dengan di Makkah, Nabi menjumpai penolakan dan perlawanan yang keras dari penduduk Tha'if. Dan atas hasutan tokoh mereka, penduduk Tha'if beramai-ramai menghalau Nabi dan Zaid, sambil melempari keduanya dengan batu.<br /><br />Dalam keadaan luka parah Nabi dan Zaid meninggalkan Tha'if. Beliau berdua sedikit tertolong oleh kebaikan dua orang pemilik kebun di luar kota yang melihat Nabi dan Zaid yang menderita berat itu berteduh di bawah sebuah pohon di kebun mereka. Kedua orang itu ialah 'Utbah dan Syaibah, dari Makkah dan, seperti Nabi sendiri, keturunan 'Abdu Manaf. Mereka menyaksikan perlakuan penduduk Tha'if kepada Nabi dan Zaid, dan merasa iba kepada keduanya ini. Mereka suruh salah seorang budak mereka bernama 'Addas membawa setandan anggur untuk ditawarkan kepada Nabi dan Zaid. Ketika Nabi menerima anggur itu dan hendak memakannya, beliau membaca: "Bismi 'l-Lah." Mendengar bacaan itu, 'Addas mengatakan: "Kata-kata itu bukanlah yang biasanya diucapkan orang di negeri ini." Lalu Nabi balik bertanya kepada 'Addas: "Dari negeri mana kamu? Dan apa agamamu?" Dijawab oleh 'Addas: "Aku seorang Nasrani, dan aku datang dari Niniveh." Disahut oleh Nabi: "Dari kota tempat seorang yang benar, Yunus putera Matta." 'Addas bertanya: "Dari mana tuan mengetahui tentang Yunus putera Matta?" Nabi menjawab: "Ia adalah saudaraku. Ia adalah seorang Nabi, dan aku adalah seorang Nabi." Lalu 'Addas membungkukkan badan kepada Nabi, mencium kepala, tangan dan kaki beliau." Kedua pemilik kebun itu menyaksikan dari jauh tingkah laku 'Addas, budak mereka. Ketika kembali, 'Addas ditanya: "Hati-hati, 'Addas! Apa yang mebuatmu mencium kepala, tangan dan kaki orang itu?" Ia menjawab: "Tuan, tidak ada di muka bumi ini yang lebih baik daripada orang itu! Ia telah bercerita kepadaku tentang sesuatu yang hanya seorang Nabi yang tahu." Kedua juragan itu berkata: "Hati-hati kau 'Addas, janganlah kau biarkan orang itu membelokkan engkau dari agamamu, sebab agamamu lebih baik daripada agamanya!"2<br /><br />Nabi kembali ke Makkah dengan perasaan tidak menentu tentang nasib beliau berhadapan dengan kaum Quraisy, karena beliau kini tidak lagi memiliki tokoh-tokoh pelindung dan pembela. Karena itu beliau tidak langsung pulang ke rumah di kota, melainkan singgah di gua Hira', tempat beliau dahulu berkhalwat (menyepi). Dari sana beliau mengirim utusan untuk meminta perlindungan beberapa tokoh Quraisy sehingga beliau aman masuk kembali ke rumah. Namun usaha itu tanpa hasil. Kemudian beliau ingat seorang tokoh Quraisy yang bernama Muth'im ibn 'Addiy, pemimpin klan Naufal, yang cukup berwibawa dan baik hati. Beliau meminta kepadanya jaminan perlindungan untuk masuk kota, dan Muth'im menyetujuinya. Muth'im memanggil semua anak lelaki dan kemenakannya, melengkapi mereka dengan senjata dan baju perang. Dengan jaminan perlindungan oleh Muth'im dan anak-anaknya ini, Nabi s.a.w. bersama Zaid pun masuk kota. Ketika beliau sampai di Ka'bah, Muth'im berdiri tegak di atas ontanya, dan dengan suara sekeras-kerasnya berseru: "Wahai kaum Quraisy! Aku telah berjanji untuk memberi perlindungan kepada Muhammad. Karena itu janganlah ada seorang pun yang mengganggunya!" Abu Jahal bertanya, apakah mereka, Muth'im dan kelompoknya, telah menjadi pengikut Muhammad. Mereka menjawab, "Kami hanya memberinya perlindungan." Mendengar itu klan Bani Makhzum hanya dapat berkata: "Orang yang kamu lindungi, akan kami beri pula perlindungan." Dengan begitu Nabi pun aman, dan beliau dapat kembali pulang ke rumah.3<br /><br />Berada di Makkah kembali, Nabi hidup kesepian. Beliau berdo'a kepada Tuhan tentang siapa yang sebaiknya hendak beliau nikahi. Tidak lama Malaikat Jibril datang dengan membawa selembar kain sutera, yang padanya tertera potret 'A'isyah, puteri Abu Bakr, sahabat beliau yang paling setia. Tapi 'A'isyah saat itu baru berumur sepuluh tahun, sementara Nabi telah berumur lebih dari limapuluh tahun. Lagipula Abu Bakr telah menjanjikan 'A'isyah untuk dijodohkan dengan Jubair, anak Muth'im. Karena itu terhadap Jibril Nabi hanya berkata: "Kalau memang Allah menghendaki tentu akan terjadi." Tapi beberapa hari sesudah itu Nabi melihat dalam mimpi datangnya Jibril membawa lembaran sutera yang sama, dan beliau meminta kepadanya untuk ditunjukkan isinya. Ketika disingkap, nampak lagi gambar 'A'isyah, dan sekali lagi Nabi hanya berkata: "Kalau ini kehendak Allah, tentu akan terlaksana."<br /><br />Meskipun telah mendapatkan isyarat dari Jibril, Nabi tidak segera menikahi 'A'isyah. Bahkan beliau tidak menyampaikan isyarat Jibril itu kepada siapapun, termasuk kepada Abu Bakr. Tapi kemudian datang peneguhan yang ketiga bahwa beliau harus menikahi 'A'isyah, kali ini dari seorang wanita bernama Khaulah, isteri 'Utsman ibn Mazh'un, seorang Sahabat Nabi yang amat saleh dan banyak beribadat, lagipula kaya raya. Wanita itu banyak memperhatikan keperluan Nabi sepeninggal Khadijah. Ketika Nabi bertanya kepadanya tentang siapa wanita yang sebaiknya beliau nikahi, Khaulah menjawab: "'A'isyah puteri Abu Bakr atau Saudah puteri Zam'ah." Saudah adalah seorang janda, berusia sekitar tigapuluh tahun. Suaminya, Sakran, adalah salah seorang Sahabat Nabi yang berhijrah ke Habasyah (Abessinia atau Ethiopia), namun wafat tidak lama setelah kembali ke Makkah.<br /><br />Nabi meminta kepada Khaulah untuk mengatur perkawinan beliau dengan kedua wanita yang disebutnya itu ('A'isyah dan Saudah). Saudah dengan senang hati menerima lamaran Nabi, dan memilih iparnya, Hathib, juga seorang Sahabat Nabi yang baru kembali dari hijrahnya ke Habasyah, sebagai pihak yang mengawinkannya dengan Nabi.<br /><br />Sementara itu, Abu Bakr mendekati Muth'im, memintanya untuk membatalkan rencana perkawinan 'A'isyah dengan anaknya, Jubair. Muth'im menerima, dan setelah beberapa bulan 'A'isyah pun dinikahkan oleh ayahnya, Abu Bakr, kepada Nabi, tanpa kehadiran 'A'isyah sendiri. Dan Nabi tidak segera hidup berumah tangga dengan 'A'isyah, kecuali bertahun-tahun setelah pernikahan resmi beliau, yaitu kelak di Madinah setelah Hijrah. (Para ulama mengatakan bahwa perkawinan Nabi dengan 'A'isyah, sebagaimana terlihat dari "ikut-campur"-nya Jibril, sesungguhnya adalah rencana Ilahi. Karena 'A'isyah masih sangat muda dan dengan begitu, sesuai dengan takdir-Nya, dia akan hidup lama setelah Nabi sendiri wafat, maka akan ada "sumber hidup" untuk mengetahui detail kehidupan privat Nabi yang perlu diketahui kaum beriman untuk diteladani. Dan yang terjadi memang demikian: 'A'isyah hidup cukup lama setelah Nabi, dan memerankan diri sebagai guru kaum beriman, khususnya berkenaan dengan kehidupan pribadi Nabi untuk dicontoh orang banyak. Terutama di bidang itu, 'A'isyah adalah perawi hadits yang kaya dan subur).4<br /><br />Sementara itu, Nabi meneruskan perjuangan beliau menyampaikan seruan suci Islam kepada suku-suku sekitar Makkah dan di Arabia, seperti suku-suku atau klan-klan Bani Maharab, Farazah, Ghassan, Marrah, Hanifah, Suldim, Abs, Kindah, Kalb, harits, Azrah, Hadzramah, dan lain-lain. Namun semua usaha itu berlalu tanpa hasil yang memadai.<br /><br />Dalam keadaan serba sulit itu, peristiwa kecil terjadi menyangkut Abu Bakr. Ia mendirikan sebuah mushalla kecil di sebelah rumahnya, dimana ia sembahyang dan membaca al-Qur'an. Mushalla itu tanpa atap, dan dinding yang mengelilinginya pun tidak terlalu tinggi, sehingga mudah dilongok orang dari luar. Ini rupanya menggusarkan hati kaum kafir Makkah, karena orang yang kebetulan lewat dekat mushalla itu dan melongoknya, sering tertarik oleh ibadat Abu Bakr, lebih-lebih oleh ayat-ayat suci yang dibacanya. Tidak sedikit dari mereka yang kemudian menyatakan diri menerima Islam. </span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">Maka kaum kafir Makkah mengutus Ibn al-Dughunnah, meminta kepada Abu Bakr untuk membongkar mushallanya itu, atau membuatnya bangunan tertutup samasekali sehingga tidak menarik perhatian orang luar. Abu Bakr dengan tegas menolak, dan mengancam untuk membatalkan perjanjian damai dengan Ibn al-Dughunnah, sambil menyatakan: "Cukup bagi saya perlindungan dari Allah!" Persis pada hari itu pulalah Nabi s.a.w. memberitahu Abu Bakr dan para Sahabat yang lain: "Aku telah diberitahu tempat hijrah kalian: aku melihat tanah dengan pengairan yang cukup, kaya dengan pohon-pohon kurma, terletak di antara dua alur batu-batu hitam." Dan yang digambarkan Nabi itu tidak lain ialah Yatsrib atau Madinah, kota oase.5<br /><br /><br /><strong>Perjanjian 'Aqabah I </strong><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">Yatsrib adalah sebuah kota di sebelah utara Makkah sekitar empatratus kilometer, sebuah kota oase yang hijau karena pepohonan kurma. Penduduknya terdiri dari orang-orang Arab dan Yahudi. Suku-suku Yahudi di sana ialah: Bani Nazhir, Bani Qainuqa' dan Bani Quraizhah. Mereka ini mempunyai Kitab Suci, lebih terpelajar daripada penduduk Yatsrib yang lain, dan menguasai perdagangan. Sedangkan suku-suku Arabnya ialah Aus dan Khazraj. Kedua suku Arab ini saling bermusuhan dengan amat sengit. Pada sekitar saat-saat itu terjadi peperangan yang dahsyat antara kedua suku itu, yaitu perang Bu'ats, namun tidak menyelesaikan persoalan mereka. Bahkan mereka menjadi semakin porak-poranda.<br /><br />Suatu saat sebelum perang Bu'ats Nabi secara kebetulan mengetahui tentang adanya seorang tokoh yang datang dari kota Yatsrib, bernama Suwaib ibn Tsamat, berada di Makkah. Ia terkenal pemberani, dari keturunan yang terhormat, dan manusia berbudi sehingga digelari Kamil (sempurna). Ia juga dikenal sebagai seorang penyair yang terpandang. Nabi s.a.w. mengundang Suwaib dan menyerunya untuk menerima Islam. Setelah mendengar beberapa ayat suci al-Qur'an dibacakan Nabi, ia sangat terkesan. Ia tidak menjadi Muslim, tapi menyatakan dukungan kepada Nabi. Ia kembali ke Yatsrib, namun tidak lagi terdengar beritanya, diperkirakan terbunuh dalam peperangan suku di sana. Ini terjadi sebelum perang Bu'ats yang terkenal. Meskipun tidak sempat dengan tegas menyatakan diri masuk Islam, namun Suwaib yang sempat bertemu Nabi itu dipandang sebagai pendahulu penting dari peristiwa berikutnya, yaitu Perjanjian 'Aqabah I.<br /><br />Tidak lama sebelum perang Bu'ats yang terkenal itu, Nabi menerima berita tentang datangnya sebuah rombongan dari Yatsrib, yang ternyata dari suku Aus. Mereka bermaksud meminta bantuan suku Quraisy di Makkah untuk menghadapi seteru mereka, suku Khazraj. Nabi mengajak mereka menerima Islam, yang kemudian disambut oleh seorang pemuda bernama Iyas ibn Mu'adz dengan pernyataan: "Demi Tuhan, yang diserukan orang ini (Nabi s.a.w.) kepada kita adalah lebih baik daripada tujuan kita sendiri datang ke sini." Tetapi Abu al-haisar, pemimpin rombongan mereka, sambil melemparkan segenggam pasir ke arah Iyas, berteriak: "Diam! Kita datang ke sini bukan untuk ini!"<br /><br />Kemudian, beberapa lama setelah itu, sesudah Perang Bu'ats, pada bulan Rajab tahun kesebelas dari Kenabian, Rasulullah s.a.w. bertemu lagi dengan sebuah rombongan kecil dari Yatsrib, dari suku Khazraj. Beliau dengan halus meminta mereka jika sekiranya mereka sudi mendengarkan apa yang hendak beliau sampaikan. Atas persetujuan mereka, beliau duduk di antara mereka, mengajak mereka menerima Islam, dan membacakan beberapa ayat suci al-Qur'an. Setelah Nabi selesai menbaca ayat-ayat suci, mereka saling memandang kemudian menyatakan kesediaan mereka menerima Islam. Kalau tidak, mereka kuatir, kaum Yahudi akan mendahului dan mengalahkan mereka. </span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">Ada dua belas orang dalam rombongan itu, yaitu:<br /><br />(1) As'ad ibn Zurarah, dari klan Bani Najjar<br />(2) 'Auf ibn al-?arits, juga dari klan Bani Najjar, yang dari kalangan mereka ayah 'Abd-ul-Muhhalib mengikat perkawinan<br />(3) Rafi' ibn Malik, dari klan Bani Zuraiq. Kepadanya Nabi s.a.w. menghadiahkan sebuah naskah al-Qur'an yang sejauh itu sudah diwahyukan kepada beliau.<br />(4) Qutbah ibn 'Amir, dari klan Bani Salmah<br />(5) 'Uqbah ibn 'Amir, dari klan Bani Haram<br />(6) Jabir ibn 'Abd-Allah, dari klan Bani 'Ubaid<br />(7) 'Ubadah ibn al-Shamit<br />(8) Abu al-Haitsam ibn al-Tayyahan<br />(9) Dzakwan ibn 'Abdu Qays<br />(10) Yazid ibn Tsa'labah<br />(11) Al-'Abbas ibn 'Ubadah<br />(12) 'Uwaim ibn Sa'idah.<br /><br />'Ubadah ibn al-Shamit melukiskan jalannya perjanjian dengan Nabi itu demikian: "Aku termasuk yang hadir dalam perjanjian 'Aqabah yang pertama. Kita semua ada duabelas orang. Maka kami berbai'at kepada Rasulullah s.a.w. menurut bai'at para wanita. Ini terjadi sebelum kita diwajibkan berperang. (Kita berjanji) untuk tidak mempersekutukan Allah dengan apapun juga, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak kita, tidak memfitnah sesama tetangga, tidak mengingkarinya dalam kebenaran. (Nabi bersabda), "Kalau kamu penuhi ini semua, maka kamu akan mendapatkan surga; dan kalau ada kesalahan yang tersembunyi sampai Hari Kiamat, maka urusannya terserah kepada Allah: jika dikehendaki, Dia akan menyiksamu, dan jika dikehendaki, Dia akan mengampunimu."<br /><br />Setelah mereka kembali ke Yatsrib, Nabi mengutus Mush'ab ibn 'Umair, seorang Sahabat beliau dari Makkah, untuk mengajari mereka agama Islam dan memimpin mereka dalam sembahyang. Sebab baik suku Aus maupun suku Khazraj saling menolak kepemimpinan mereka.<br /><br />Saat berpisah dengan Nabi, mereka mengaku bahwa mereka telah menjadi sangat lemah karena pertentangan terus-menerus sesama mereka, dan bahwa perselisihan di antara mereka besar sekali. Karena itu, setiba mereka di Yatsrib, mereka akan menyampaikan seruan menerima Islam, dengan harapan bahwa Allah s.w.t. akan menyatukan mereka melalui Nabi, dan dengan begitu mereka dapat membantu beliau. Sejak itu, Islam mulai menyebar di kota Yatsrib.<br /><br /><br /><strong>Perjanjian 'Aqabah II </strong><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">Mush'ab kembali ke Makkah, dan bersamanya adalah rombongan orang-orang Yatsrib, yang Muslim dan yang musyrik, datang ke Makkah untuk ikut festival haji yang berlangsung di sana. Dalam rombongan itu terdapat al-Bara' ibn Ma'rur, seorang orang tua yang sangat disegani dan menjadi pemimpin mereka. Ia sudah menerima Islam, dan merasa tidak tenteram hatinya jika mengerjakan shalat dengan membelakangi Ka'bah (karena harus menghadap ke Bait al-Maqdis di Yerusalem). Maka ia, menyalahi Sunnah Nabi saat itu, mengerjakan shalat menghadap ke Makkah dan membelakangi Yerusalem. Karena merasa ditentang oleh anggota rombongan yang telah Muslim, maka sesampai di Makkah ia ingin bertemu sendiri dengan Nabi, memohon pendapat beliau mengenai tindakannya itu. Setelah bertemu, Nabi besabda, "Engkau akan mendapatkan qiblat itu jika engkau bersabar hati."5<br /><br />Setelah selesai mengerjakan upacara haji, rombongan dari Yatsrib itu dengan penuh rahasia berkumpul di 'Aqabah, hendak mengadakan perjanjian dengan Nabi s.a.w. Mereka berjumlah tujuh puluh tiga pria, dan dua orang wanita, yaitu Nusaibah bint Ka'b dan Asma' bint 'Amr ibn 'Addiy. Setelah beberapa saat menunggu, mereka melihat Nabi s.a.w. datang disertai paman beliau, al-'Abbas ibn 'Abd-al-Muththalib, yang saat itu masih kafir, namun sangat mencintai Nabi dan dengan penuh kesungguhan berusaha melindungi kemenakannya itu. Setelah Nabi duduk, al-'Abbas adalah yang pertama membuka pembicaraan: "Wahai kaum Khazraj, Muhammad ini adalah anggota golongan kami, sebagaimana kamu telah maklum. Kami telah melindunginya dari (serangan) kaum kami sendiri (Quraisy), dari kalangan mereka yang mempunyai pandangan sama dengan kami mengenai dia. Ia berada dalam kemuliaan diantara kaumnya sendiri, dan terlindung dalam kalangannya sendiri. Namun ia berketetapan hati untuk bergabung dengan kamu dan berserikat dengan kamu. Kalau kamu yakin bahwa kamu dapat setia kepada apa yang kamu janjikan kepadanya dan mampu melindunginya dari musuh-musuhnya, maka kamu berhak mengambil beban tanggung jawab itu. Tetapi jika sekiranya kamu hendak menyerahkannya kepada musuh dan menghinakannya setelah ia bergabung dengan kamu, maka tinggalkan dia sekarang juga! Sebab ia dalam kemuliaan dan keamanan di kalangan kaum dan negerinya sendiri."<br /><br />Mereka dari rombongan Yatsrib itu menyahut: "Sudah kami dengar semua pernyataanmu. Maka sekarang berbicaralah, wahai Rasulullah, dan tetapkan untuk dirimu dan untuk Tuhanmu apa yang kau suka!"<br /><br />Maka Rasulullah pun berbicara, kemudian membaca ayat-ayat al-Qur'an, berdo'a kepada Allah dan mengajak kepada Islam. Kemudian beliau bersabda: "Aku membuat janji setia kepadamu semua, bahwa kamu akan melindungi aku seperti kamu melindungi isteri-isteri dan anak-anakmu sendiri!"<br /><br />Kemudian al-Bara' ibn Ma'rur mengambil tangan Nabi dan berkata: "Ya! Dan demi Dia yang telah mengutusmu dengan kebenaran sebagai Nabi, kami pasti akan melindungimu seperti kami melindungi keluarga dan harta kami sendiri. Maka ambillah janji setia dari kami, wahai Rasulullah! Kami, demi Allah, adalah kaum ahli perang dan pemilik senjata yang kami warisi turun temurun."<br /><br />Abu al-Haitsam memotong pembicaraan al-Bara', dan berkata: "Antara kami dan kelompok lain (yakni, kaum Yahudi di Yatsrib) terdapat perjanjian, dan jika kami putuskan barangkali jika itu terjadi lalu Allah menganugerahkan kemenangan kepada engkau, maka engkau akan meninggalkan kami?" Terhadap pernyataan itu Nabi hanya tersenyum, kemudian menjawab: "Tidak! Darah adalah darah, dan darah harus dibalas dengan darah! Aku temasuk golonganmu dan kamu termasuk golonganku! Aku akan perangi golongan yang kamu perangi, dan aku akan berdamai dengan golongan yang kamu berdamai dengan mereka!"<br /><br />Setelah selesai dengan perjanjian itu, Nabi meminta dua belas orang dari mereka sebagai pemimpin. Maka dipilihlah sembilan orang dari suku Khazraj dan tiga orang dari suku Aus, yaitu:<br /><br />(1) As'ad ibn Zurarah dari klan Banu Najjar, cabang klan Khazraj, yang juga pemimpin rombongan yang pertama dahulu. Dialah yang memulai sembahyang Jum'at di Yatsrib. Ia termasuk Sahabat Nabi yang paling utama. Ia wafat tidak lama setelah Nabi sampai di Yatsrib, sebelum perang Badar.<br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">(2) Usayd ibn hudlair, dari klan Bani 'Abd-al-Asyhal, cabang suku Aus. Ia termasuk Sahabat Nabi yang utama. Ayahnya adalah seorang komandan suku Aus dalam peperangan Bu'ats. Ia sangat ikhlas lagi cerdas. Ia meninggal di zaman Khalifah 'Umar.<br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">(3) Rifa'ah ibn 'Abd-al-Mundzir, dari suku Aus.<br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">(4) Sa'd ibn 'Ubadah dari klan Bani Sa'idah, cabang suku Khazraj. Ia adalah kepala suku Khazraj dan tergolong di antara golongan Anshar yang paling utama. Pada saat Nabi s.a.w. wafat, sebagian kaum Anshar mencalonkan dia sebagai khalifah atau pengganti Nabi. Ia sendiri wafat di saman kekhalifahan 'Umar.<br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">(5) Al-Bara' ibn Ma'rur dari klan Bani Salmah, cabang suku Khazraj. Ia sudah lanjut usia, dan sangat dihormati. Ia wafat sebelum Nabi s.a.w. tiba di Yatsrib dalam Hijrah.<br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">(6) 'Abd-Allah ibn Rawa?ah, dari klan Bani ?arits, cabang suku Khazraj. Ia seorang penyair terkenal, dan seorang beriman yang sangat berbakti. Ia wafat pada peperangan Mu'tah, sebagai komandan tentera kaum beriman.<br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">(7) 'Ubadah ibn al-Shamit, dari klan Bani 'Auf, cabang suku Khazraj. Ia tergolong Sahabat Nabi yang terpelajar. Ia wafat di zaman kekhalifahan 'Utsman ibn 'Affan.<br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">(8) Sa'd ibn Rabi', dari klan Bani Tsa'labah, cabang suku Khazraj. Ia seorang yang sangat tulus dan Sahabat Nabi yang terkemuka. Ia menemui kesyahidannya dalam perang Uhud.<br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">(9) Rafi' ibn Malik dari klan Bani Zuraiq, cabang suku Khazraj. Ketika ia menerima Islam, ia diberi hadiah Nabi sebuah naskah al-Qur'an yang sudah diwahyukan. Ia menjadi syahid dalam perang Uhud.<br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">(10) 'Abd-Allah ibn 'Amr, dari klan Bani Salamah, cabang suku Khazraj. Ia gugur dalam perang Uhud. Nabi s.a.w. menghibur puteranya, Jabir ibn 'Abd-Allah, dan beliau katakan kepadanya bahwa Allah telah berbicara kepada ayahandanya dan bersabda, "Wahai hambaku, Aku ridla kepada engkau. Mintalah kepada-Ku apa saja, dan engkau akan dikabulkan." Ia menjawab, "Tuhan, keinginanku hanyalah kalau saja aku dapat hidup kembali sehingga aku dapat menyerahkan hidupku sekali lagi untuk Islam." Allah bersabda, "Kalau seandainya tidak pernah Aku tetapkan bahwa tidak ada orang yang mati akan hidup kembali, tentu Aku kabulkan permohonanmu itu."<br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">(11) Sa'd ibn Khaitsamah, dari klan Bani Haritsah, cabang suku Aus. Seorang muda yang kelak gugur sebagai syahid dalam perang Badar. Ketika ia hendak berangkat ke peperangan itu, ayahnya mencoba membujuknya untuk tinggal di rumah, dan membiarkan ia (ayahnya) sendiri pergi perang. Tetapi ia berketetapan hati untuk pergi, lalu ayah dan anak itu setuju berundi, dan sang anak memenangkan undian itu. Ia pun pergi perang menyertai Nabi, dan menemui syahadah.<br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">(12) Al-Mundzir ibn 'Amr dari klan Bani Sa'idah, cabang suku Khazraj. Seorang Sahabat Nabi yang tampil dengan kecenderungan kesufian. Ia gugur sebagai syahid dalam peristiwa Bi'r Ma'unah.<br /><br />Demikianlah beberapa rentetan peristiwa yang terjadi tidak lama sebelum Hijrah. Kesemuanya itu menyiapkan Nabi dan kaum Muslim, secara psikologis dan sosiologis, pelaksanaan Hijrah yang amat bersejarah.<br /><br /><br /><strong>Pelaksanaan Hijrah </strong><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">Setelah matang dengan berbagai persiapan itu, Hijrah pun dilaksanakan. Tetapi sebelum Nabi sendiri melaksanakannya, beliau mendorong semua kaum Muslim Makkah untuk berhijrah. Dan yang tinggal di Makkah hanyalah beliau sendiri beserta 'Ali ibn Abi Thalib dan Abu Bakr. Dari berbagai riwayat, diketahui bahwa "Hari H" Hijrah Nabi datang dari Allah, dan Nabi menunggu petunjuk Ilahi itu. Ini antara lain terbukti dari jawaban Nabi kepada Abu Bakr, yang dari waktu ke waktu memohon kepada Nabi untuk diizinkan berhijrah ke Yatsrib: "Janganlah tergesa-gesa; mungkin Allah akan memberimu seorang kawan." Abu Bakr pun bersabar, dan berharap bahwa kawannya dalam berhijrah tidak lain ialah Nabi sendiri.<br /><br />Karena berita tentang rencana berhijrahnya kaum Muslim, khususnya Nabi sendiri, telah menyebar di kalangan kaum kafir Makkah (suatu hal yang tak mungkin dihindari), maka wajar sekali bahwa mereka mengatur siasat bagaimana hal itu jangan sampai terjadi. Sebab jika Nabi sendiri lolos dari Makkah dan bergabung dengan para pendukungnya yang tumbuh semakin banyak, mereka tahu pasti bahwa akibatnya akan fatal bagi kepentingan kaum Quraisy. Makar-makar mereka atur, namun, singkatnya cerita, semuanya menemui kegagalan.<br /><br />Keberhasilan Nabi dalam melaksanakan Hijrah, selain karena perlindungan Allah secara mu'jizat, adalah berkat kecermatan Nabi mengatur siasat. Tentu pertama-tama Nabi telah menunjukkan jiwa kepemimpinan yang luar biasa, dengan terlebih dahulu menyelamatkan Abu Bakr, adalah yang terakhir melakukan Hijrah, dengan perhitungan yang sangat cermat.<br /><br />Karena mengetahui bahwa diri beliau adalah sasaran utama makar kaum Quraisy, Nabi meminta 'Ali mengenakan jubah beliau dan tidur di atas dipan beliau. Suatu tugas yang amat berbahaya, namun 'Ali menerimanya dengan tulus dan gagah berani. Ini ternyata merupakan siasat yang sangat tepat, karena mampu mengelabui para pelaku makar seolah-olah Nabi memang masih ada di rumah, sementara dalam kesempatan yang tepat beliau telah keluar. Dan mereka para pelaku makar sangat terlambat mengetahuinya.<br /><br />Dalam perjalanan menuju Yatsrib, Nabi dan Abu Bakr menempuh rute yang tidak lazim, yaitu menuju selatan, padahal Yatsrib ada di sebelah utara. Inipun adalah siasat Nabi yang tepat. Beliau memperhitungkan bahwa para pelaku makar tentu akan mencoba mengejar beliau ke arah utara, yaitu arah yang wajar ke Yatsrib. Maka dengan menempuh jalan ke selatan, Nabi berhasil menunda kemungknan untuk dapat diketemukan, dan kesempatan itu digunakan Nabi untuk mengumpulkan perbekalan melalui orang kepercayaan beliau.<br /><br />Perjalanan selanjutnya menuju Yatsrib diteruskan oleh Nabi bersama Abu Bakr dengan menempuh jalan yang juga tidak lazim, yaitu di sebelah barat, sepanjang pantai Laut Merah. Ini pun mempunyai arti kesiasatan yang penting. Tetapi karena perjalanan menjadi lebih panjang dan lama, Nabi terlambat sampai di Yatsrib dari dugaan semula orang banyak, sehingga menerbitkan kekuatiran. Orang banyak telah menunggu-nunggu kedatangan Nabi beberapa hari. Di hari terakhir, ketika mereka telah pulang ke rumah Abu Bakr itu. Ia berteriak: "Wahai anak-cucu Qailah (maksudnya, orang Arab Yatsrib), ini pemimpinmu telah datang!" Maka orang pun berdatangan menyambut Nabi dan Abu Bakr, namun kebanyakan mereka tidak mengenali beliau sampai saatnya Abu Bakr merentangkan sorbannya untuk mamyungi Nabi, sehingga mereka pun tahun siapa yang Nabi dan siapa yang Abu Bakr.6 (Sementara itu, 'Ali sendiri tinggal di Makkah selama tiga hari sesudah kepergian Nabi, untuk melaksanakan pesan Nabi agar mengembalikan semua kekayaan orang Makkah yang dititipkan kepada beliau, karena beliau tetap terkenal sebagai orang terpercaya, dengan gelar al-Amin. Setelah selesai dengan tugasnya itu, barulah 'Ali menyusul ke Yatsrib).<br /><br />Sesampai di Yatsrib, segeralah Nabi s.a.w. bertindak meletakkan dasar-dasar masyarakat yang hendak dibangun mengikuti ajaran Islam. Semangat dan corak masyarakat itu tercermin dalam keputusan Nabi untuk mengganti nama Yatsrib menjadi al-Madinah, yaitu "kota par excellence", tempat Madaniyah atau tamaddun, peradaban. </span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">Jadi Nabi di tempat barunya itu hendak membangun sebuah masyarakat berperadaban (civic society), sebuah polis yang kelak menjadi contoh atau model bagi masyarakat-masyarakat politik yang dibangun umat Islam. Dalam bahasa Arab, di Madinah itu Nabi menegakkan <i>tsaqafah </i>dan <i>hadlarah</i>, yang berarti pola kehidupan menetap yang berbudaya dan berperadaban (sebagai lawan badawah, pola kehidupan nomad yang kasar). Inilah rahmat yang dibawa beliau untuk seluruh umat manusia, melalui pelaksanaan tugas beliau menyampaikan risalah suci dari Allah s.w.t.<br /><br /><br /><strong>Penutup </strong><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">Sekalipun Hijrah itu sendiri merupakan peristiwa yang mengandung unsur metafisis (karena "intervensi" Tuhan), namun secara sosiologis masih dapat diterangkan sebagai peristiwa yang berlangsung dalam kerangka Sunnatullah. Mungkin tidak persis sama, namun barangkali sebanding, dengan perjalanan Dzu al-Qarnain dalam al-Qur'an yang terus menerus mengalami sukses karena Allah menyediakan baginya sabab, dan Dzu al-Qarnain mengikuti dengan baik sabab itu.6 Demikian pula Nabi s.a.w. telah dianugerahi sabab yang beliau ikuti dengan setia dan cermat, penuh perhitungan. Dalam pengertian ini, Hijrah itu berlangsung tetap dalam jalur Sunnatullah yang tidak berubah-ubah, sehingga dapat dikaji secara ilmiah, dan pelajaran dapat ditarik daripadanya. Tetapi karena peristiwa itu menyangkut seorang Utusan Tuhan dan berkaitan dengan sebuah tugas suci, maka sangat wajar bahwa ia mengandung unsur-unsur Ilahi sebagai mu'jizat yang tidak dapat ditiru.<br /><br />Peristiwa Hijrah Nabi itu menyangkut kegiatan fisik, yaitu kepindahan dari Makkah ke Yatsrib (Madinah). Tetapi di balik fenomena fisik itu, seperti nampak dari penuturan singkat di atas, terkandung fenomena yang tidak fisik, melainkan spiritual dan kejiwaan, yaitu tekad yang tidak mengenal kalah dalam perjuangan menegakkan kebenaran. </span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Verdana;">Maka dalam semangatnya yang spiritual ini, berhijrah ialah bertekad meninggalkan kepalsuan, pindah sepenuhnya kepada kebenaran, dengan kesediaan untuk berkorban dan menderita, karena keyakinan kemenangan terakhir akan dianugerahkan Allah kepada pejuang kebenaran itu. Tetapi, sebagaimana diteladankan oleh Nabi sendiri, semua itu harus dilakukan dengan perhitungan, dengan membuat siasat, taktik dan strategi. Dengan begitu jaminan akan berhasil menjadi lebih besar, karena adanya gabungan serasi antara dorongan iman yang bersemangat dan bimbingan ilmu-pengetahuan yang tepat, sesuai dengan firman Allah: "...Allah akan mengangkat mereka yang beriman di antara kamu dan yang dianugerahi ilmu-pengetahun ke berbagai tingkat yang lebih tinggi."8<br /><br /><br /><br /><strong>Catatan: </strong><br /><br />1. 'Abd-al-Salam Harun, Tahdzib Sirat Ibn Hisyam (ringkasan kitab biografi Nabi oleh Ibn Hisyam), (Beirut: Dar al-Buhuts al-'Ilmiyah, 1399 H / 1979 M), h. 95.<br /><br />2. Ibid., h. 98.<br /><br />3. Martin Lings, Muhammad, His Life based on the Earliest Sources (New York: Inner Traditions International, 1983), h. 100. Lihat juga, Muhammad Zafrullah Khan, Muhammad, Seal of the Prophets (London: Routledge and Kegan Paul, 1980), h. 58.<br /><br />4. Khan, hh. 61-62.<br /><br />5. Harun, hh. 103-104.<br /><br />6. Harun, h. 119.<br /><br />7. Al-Qur'an, s. al-Kahf/18:84.<br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Verdana;">8. Al-Qur'an, s. al-Mujadalah/58:11.</span></div>
<br />
</div>
Akhmad Sahalhttp://www.blogger.com/profile/01633848700417560006noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4088926492283711953.post-18168219504969985242013-07-24T07:01:00.000-07:002013-07-24T07:51:54.649-07:00Zionisme, Pro dan Kontranya di Kalangan Yahudi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]-->
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>JA</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
<w:UseFELayout/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="276">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]-->
<!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:Cambria;
mso-ascii-font-family:Cambria;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Cambria;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:JA;}
</style>
<![endif]-->
<!--StartFragment-->
<br />
<div class="MsoNormal">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 14.0pt;">Zionisme, Pro dan Kontranya di Kalangan Yahudi</span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-style: italic;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-style: italic;">Akhmad Sahal</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span class="Apple-style-span"><br /></span>
<span class="Apple-style-span">Kisah kelahiran zionisme pada dasarnya adalah kisah tentang cinta kaum Yahudi terhadap Eropa modern yang bertepuk sebelah tangan. Pendiri utama gerakan ini, Theodor Herzl (1860-1904), </span>wartawan Yahudi kelahiran Hungaria,<span class="Apple-style-span"> pada awalnya adalah pemeluk teguh asimilasi, pembauran Yahudi ke dalam
masyarakat Eropa modern. Sampai suatu ketika ia merasa Eropa sejatinya menampik cintanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br />
Herzl, meyakini, sebagaimana sebagian
besar Yahudi Eropa saat itu, bahwa satu-satunya jalan menuju emansipasi buat Yahudi, pembebasan dari diskrimnasi dan keterkungkungannya dalam kehidupan ghetto, adalah dengan mengadopsi semangat Pencerahan dan <i>the idea of progress</i> yang dilantunkan oleh modernitas.<br />
<br />
Caranya dengan mengikuti seruan Napoleon Bonaparte. Penaklukan Napoleon di pelbagai penjuru Eropa pada
abad 18 membantu penyebaran ide-ide Revolusi Perancis yang didasarkan pada
proyek Pencerahan, terutama tentang kesetaraan “Hak-Hak Manusia dan Warga
Negara." Pertanyaan Napoleon kepada komunitas Yahudi di Eropa Barat saat itu, jika
mereka mendapatkan hak-hak hukum dan politik yang setara dengan warga Kristen
dan sekular, apakah mereka bersedia keluar dari ghettonya yang eksklusif dan
melepaskan identitas primordial keYahudian untuk menjadi individu-individu
modern? Bisakah mereka melepaskan diri dari loyalitas mereka kepada otoritas
rabbi dan sepenuhnya loyal kepada negara Perancis yang sekular?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Dengan tawarannya itu, Napoleon
mungkin saja punya maksud melenyapkan identitas keYahudian dengan cara melebur
mereka ke dalam masyarakat Eropa entah dengan menjadi sepenuhnya sekular atau
berkonversi ke Kristen. Akan tetapi, respon kaum Yahudi justru sangat antusias.
Buat mereka, Napoleon telah membuka jalan bagi emansipasi untuk kaum Yahudi.
Mereka meyakini Pencerahan bukan hanya tidak bertentangan dengan keYahudian,
melainkan justru menguntungkan Semboyan mereka yang terkenal:<i> lihyot yahudi ba
bait, wa adam ba khutz</i> (menjadi Yahudi di rumah dan manusia di luar). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Kaum Yahudi di Perancis, misalnya,
memberikan justifikasi peleburan identitas keYahudian dan kePerancisan dengan
melihat Revolusi Perancis 1789 sebagai peristiwa mesianik dalam sejarah Yahudi
modern, dengan menganggap <i>liberte, egalite, fraternite</i> sebagai hukum Sinai kedua.
Mereka mendefinisikan diri mereka sebagai “Israelites de France.” Hal yang sama
juga terjadi di Jerman, tempat di mana gerakan Pencerahan Yahudi (<i>Haskalah</i>)
yang dipelopori oleh Moses Mandelssohn justru tumbuh dengan subur. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Para penggerak <i>Reform Judaism</i> di Jerman
yang berupaya memposisikan agama Yahudi sebagai kredo etika universal begitu
loyal terhadap tanah kelahirannya dan menyebut Berlin sebagai Jerusalem baru,
“tanah air tempat di mana kita menautkan diri dengan ikatan cinta yang keras
kepala.” Ungkapan doa yang diwariskan turun temurun,<i> l'shana habaa b'Yerushalaim </i>(tahun mendatang di Yerusalem) dilihat
hanya sebagai bagian dari ungkapan ritual yang sama sekali tidak memuat program
politik untuk memulihkan kembali tatanan politik di Yerusalem. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Dengan menjadi pemeluk teguh
ide-ide Pencerahan seperti individualisme, rasionalisme dan sekularisme, mereka yakin bisa “persoalan Yahudi” yang mendera mereka mereka selama ratusan tahun hidup
dalam diaspora di Eropa akan bsia dipecahkan secara tuntas. Kini identitas keyahudian tidak lagi mereka definisikan dalam
kerangka tradisional, yakni berdasar pada kepatuhan kepada <i>halakhah </i>(hukum
Yahudi), melainkan berdasarkan Pencerahan, yakni sebagai individu dengan
kebebasan dan kekhasannya sendiri.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Demikianlah, Theodor Herzl menyokong penuh integrasi Yahudi ke dalam masyarakat Eropa. Sampai kasus Dreyfus
mencuat pada 1882. Sebagai koresponden koran Wina, <i>Neue Freie Presse</i>, di Paris, Herzl
meliput kasus Dreyfus (Dreyfus affair). Afred Dreyfus, kapten berdarah Yahudi yang sepenuhnya asimilasionis, dituduh oleh publik Perancis menjadi mata-mata bagi Jerman dan kemudian dipecat secara tidak hormat dari dinas militer Perancis. Tuduhan itu berdasarkan anggapan bahwa meskipun sudah sepenuhnya menjadi warga negara Perancis, Dreyfus betapapun adalah seorang Yahudi, yang tak mungkin loyal terhadap negaranya.<br />
<br />
Yang membuat Herzl masygul, kasus Dreyfus justru terjadi di Paris, tempat lahirnya Pencerahan. Lagipula, ttidak lama sebelum itu, yakni pada 1871, progrom dan persekusi terhadap Yahudi dalam skala masif terjadi
di Rusia.<br />
<br />
Kasus ini membuat Herzl berkesimpulan, meskipun bangsanya sudah tolah dalam upayanya untuk ter-Eropa-kan, mereka tetap saja menjadi target kebencian antisemit oleh masyarakat Eropa, yang notabene sudah termodernkan. Atas dasar itulah Herzl lalu menegaskan bahwa "persoalan Yahudi" di Eropa bukanlah persoalan kultural, misalnya karena faktor prasangka atau kesalahpahaman masyarakat Kristen Eropa, yang bisa diatasi dengan pengetahuan rasional. <br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<div>
</div>
</div>
Selain itu, Pencerahan ternyata juga melahirkan problem baru buat kaum Yahudi. Karena, selain melahirkan individualisme, ia juga memunculkan ide tentang nasionalisme modern. Tapi di situlah letak masalahnya. Ketika
orang-orang Yahudi di pelbagai negara Eropa bertransformasi menjadi
individu-individu modern dengan identitas berdasarkan ide-ide kosmopolitan dan
universal dari Pencerahan, masyarakat Eropa justru sibuk membangun nation-statenya sendiri-sendiri. Meskipun
orang Yahudi sudah berusaha sepenuh hati menjadi bagian dari Eropa, ia tetaplah
<i>the other</i>, sang liyan di mata publik Kristen Eropa.<br />
<br />
Dalam karya masyhurnya yang terbit pada 1896, <i>Der Judenstaat </i>(Negara Yahudi), Herzl menyatakan bahwa akar masalahnya yahudi terletak pada kehidupan diaspora Yahudi itu sendiri: kaum Yahudi hidup terpencar--pencar di pelbagai belahan dunia, tanpa punya negara yang menjadi “rumah” mereka sendiri. Diaspora yang sudah berlangsung ratusan tahun ini, menurut Herzl, mengindikasikan bahwa Yahudi terus hidup dalam apa yang ia sebut sebagai "abnormalitas." Kondisi abnormal inilah yang menyebabkan mereka rentan terhadap serangan antisemitisme, bahkan pada masa modern sekalipun. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Bagi Herzl, solusi untuk melenyapkan antisemitisme tidak bisa lain adalah dengan menyudahi abnormalitas kehidupan diaspora tersebut melalui proses normalisasi kehidupan bangsa Yahudi. Caranya dengan keluar dari Eropa dan mendirikan negaranya sendiri.<br />
<br />
Menarik untuk dicatat, terdapat perbedaan pendapat di kalangan Zionis sendiri mengenai solusi Herzl: apakah yang ia maksud adalah membangun "negara Yahudi" sebagaimana umum dipahami, atau "negara untuk orang Yahudi." Perbedaan pandangan ini menyangkut buku Herzl sendiri, <i>Der Judenstaat, </i>yang memang lebih tepat diartikan "negara untuk orang Yahudi." Pada yang pertama, negara yang dimaksud haruslah berkarakter yahudi dan berlokasi di Palestina. Sedangkan pada yang kedua, negara yang dibayangkan Herzl tidak mesti berkarakter Yahudi dan tidak mesti berlokasi di Palestina. Itulah sebabnya ia setuju dengan tawaran pemerintah kolonial Inggris pada awal abad 20 untuk menjadikan Uganda sebagai tempat bagi negara Zionis (tapi tawaran ini ditolak mentah2 oleh kalangan Zionis yang lain).<br />
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Lepas dari itu, bisa kita simpulkan bahwa Zionisme bertolak dari kehendak Yahudi untuk melakukan negasi terhadap diaspora (<i>shelilat hagalut</i>), karena kehidupan diaspora dianggap abnormal. Zionisme adalah upaya menormalkan kehidupan bangsa Yahudi agar menjadi bangsa normal, yakni bangsa yang punya negaranya sendiri sebagaimana bangsa-bangsa lain. (Dalam arti tertentu, normalisasi bangsa Yahudi yang mendasari Zionisme adalah pemberontakan terhadap anggapan bangsa Yahudi sebagai bangsa terpilih, kaeran Zionisme justru menghendaki bangsa Yahudi sebagai bangsa biasa sebagaimana bangsa-bangsa lain)</div>
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<b><br /></b>
<b>Penentangan dari Kiri dan Kanan</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Tapi betulkah asimilasi Yahudi
adalah ihtiar yang sias-sia buat kaum Yahudi? Betulkah diaspora
merupakan kehidupan abnormal buat Yahudi?<br />
<br />
Amos Elon, sejarawan Israel yang
melacak kiprah Yahudi di Jerman dari awal abad 18 sampai naiknya Hitler pada
1933 dalam bukunya, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">The Pity of it All,</i> dengan
tegas membantah klaim Herzl tersebut. Menurut Elon, masyarakat Yahudi Jerman
sam sekali tidak menganggap diri mereka sebagai imigran atau tamu di negeri
asing. Bahkan, emansipasi politik yang mereka nikmati sebagai buah dari Pencerahan
menghasilkan lonjakan prestasi yang mencengangkan dalam ranah budaya, sains,
seni, dan jurnalisme. Kerekatan antara identitas Yahudi dan Jerman ini baru
putus setelah Hitler berkuasa pada 1933. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Dengan kata lain, tidak semua kalangan yahudi setuju dengan asumsi Zionisme tersebut. Dan mereka yang
menampiknya berasal dari kiri maupun kanan, sosialis maupun
liberal. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Tokoh dan pemikir sosialisme berdarah Yahudi seperti
Rosa Luxemburg dan Leon Trotsky, misalnya, mengakui bahwa kebencian dan serangan berwatak antisemit memang nyata-nyata ada. Akan
tetapi mereka menolak solusi zionis untuk mengatasi antisemitisme, yaitu dengan
mendirikan negara Yahudi di <i>Eretz Yisrael.</i> Alasannnya, hal ini justru membawa
Yahudi kembali terjebak dalam nasionalisme etnis yang sempit, yang nyaris tidak
ada bedanya dengan ghetto-ghetto yang mereka huni sebelum era Pencerahan.<o:p></o:p><br />
<br />
Bagi Luxemburg, derita Yahudi dalam diaspora tidak semestinya membuat mereka hanya berjuang untuk kelompoknya saja, menjadi parokial dan eksklusif, melainkan justru mesti me-universalisasi-kan perjuangannya sehingga mencakup kelompok lain yang tersisihkan dan tertindas di manapun di dunia. Simak ungkapan terkenal Rosa Luxemburg ini:<br />
<br />
"Why do you pester me with Jewish troubles? I feel closer to the wretched victims of the rubber plantations of Putumavoor Negroes in Africa...I have no separate corner in my heart for the ghetto."<br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #373737; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 15px; line-height: 24px;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Kalangan Yahudi sosialis menyerukan
agar perjuangan melawan antisemitisme diintegrasikan dengan perjuangan kaum
proletar melawan kapitalisme karena di mata mereka, persoalan Yahudi bukanlah
sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan suatu gejala sosial yang terkait erat
dengan kapitalisme. Begitu kapitalisme runtuh dan sosialisme berdiri,
antisemitisme akan hilang dengan sendirinya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Pada tingkat tertentu, argumen kaum
sosialis ini bertolak dari esai Karl Marx tentang persoalan Yahudi<i style="mso-bidi-font-style: normal;">, Zur Judenfrage</i> yang ia tulis hampir
setengah abad sebelum zionisme lahir, yakni pada 1843. Dalam esai tersebut,
Marx sebenarnya menolak pandangan asimilasionis Bruno Bauer yang berpendapat,
emansipasi kaum Yahudi baru bisa tercapai kalau mereka menanggalkan identitas
keagamaannya yang partikular dan menerima prinsip-prinsip liberalisme: mejadi
individu yang otonom dan mengakui legitimasi negara sekuler. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Dalam pandangan Marx, emansipasi
semacam ini adalah emansipasi semu, karena hanya terjadi pada ranah
suprastruktur, hanya emansipasi legal dan politik, bukan emansipasi kemanusiaan
secara utuh. Menurut Marx, kaum Yahudi baru mengalami emansipasi kalau mereka
dibebaskan dari apa yang oleh Marx disebut sebagai “Judaisme praktis,” yakni
kepentingan-diri, huckstering, dan uang. Dengan kata lain, kapitalisme. Tulis
Marx, “emansipasi Yahudi adalah emansipasi seluruh masyarakat dari Judaisme.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br />
Selain dari sayap kiri, penolakan
terhadap zionisme juga disuarakan oleh kaum Yahudi
liberal, seperti filosof Hermann Cohen dan Karl Popper. Hermann Cohen (1842-1918),
misalnya, adalah seorang filosof Yahudi Jerman yang secara sistematis
merumuskan agama Yahudi sebagai agama akal, sebagai monoteisme murni dalam
bentuk hukum-hukum moral yang universal. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Di sini pengaruh konsep kategori
imperatif dan otonomi moral Immanuel Kant kuat terasa. Tapi Cohen menolak klaim
Kant bahwa agama Yahudi tidak bisa menjadi dasar bagi moralitas universal hanya
karena dia bersumber dari luar manusia (heteronom). Menurut Cohen, justru
posisi agama Yahudi sebagai monoteisme murni sejalan dengan universalisme
Kantian. <s><o:p></o:p></s></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Cohen menafsirkan keterpilihan
bangsa Yahudi sebagai tugas ketimbang privilese, yakni tugas untuk merealisasikan kenyataan mesianik, yakni kehidupan berbasis perdamaian dan kemanusiaan.
Cohen melihat sejarah agama Yahudi sebagai proses “spiritualisasi” yang
bergerak dari partikularisme ke universalisme. Hancurnya kedualatan politik
Yahudi, kondisinya sebagai <i>wanderin</i>g <i>Jews</i> yang tak bernegara dan tak berumah
menunjukkan bahwa identitas keyahudian bukanlah dimaksudkan sebagai identitas
eksklusif untuk etnik tertentu saja, melainkan sebagai etika universal. Atas
dasar itulah Cohen menolak zionisme.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Sementara itu,Karl Popper, filosof
liberal berdarah Yahudi yang terkenal dengan bukunya The Open Societies and Its
Enemies, menolak nasionalisme etnis yang menjadi dasar zionisme, yang
menurutnya bertentangan dengan prinsip-prinsip masyarakat terbuka yang
kosmopolitan. Popper mengakui kegagalan asimilasi Yahudi di Eropa yang
berpuncak pada tragedi Holocaust. Akan tetapi baginya, kegagalan itu mestinya
membawa kaum Yahudi untuk melampaui identitas kebangsaan yang partikular dan
bersandar pada identitas kosmopolitan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Memang tidak semua kaum Yahudi
liberal atau sosialis serta merta menganut kosmopolitanisme dan menolak
zionisme. Harap diingat, sebagian founding fathers negara Israel adalah juga
penganut sosialisme yang ingin merealisasikan prinsip-prinsip sosialisme dan
mengkombinasikannya dengan mesianisme sekular seperti tercermin dalam
kibbutzim. Sementara pemikir liberal semacam Isaiah Berlin mendukung zionisme
bukan atas dasar menegasikan diaspora Yahudi atau menghentikan antisemitisme
seperti dikemukakan Herzl, melainkan karena bagi Berlin, realisasi kebebasan
mengandaikan adanya “rumah” sebagai tempat berpijak. (Menurut saya, argumen ini
mestinya berlaku tidak hanya untuk bangsa Yahudi melainkan juga bangsa
Palestina). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><br /></b>
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Zionisme Politik VS
Zionisme Kultural<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br />
Pengkubuan/perselisihan yang terjadi
di kalangan Yahudi dalam kaiatannya dengan zionisme tidak hanya terjadi antara
kaum zionis dan para penentangnya. Bahkan di kalangan zionise sendiri terjadi
pertentangan yang tajam antara mereka yang mengedepankan pendekatan politik dan
yang memilih jalur kultural. Yang pertama dan lebih dominan bisa kita lihat
pada Theodor Herzl, dan versi ekstrimnya pada Vladimir Jabotinsky, ideololog
partai Likud. Sedangkan yang kedua diwakili oleh Ahad Haam dan Martin Buber.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Seperti sudah disinggung di atas,
persoalan Yahudi muncul karena bangsa Yahudi hidup secara abnormal. Zionisme
bagi Herzl tidak lain adalah proyek menormalkan kehidupan mereka dengan cara
mengumpulkannya dalam satu ikatan kebangsaan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">ingathering of the exiles</i>). Misi ini tidak akan tercapai kecuali
dengan mendirikan negara Yahudi. Dengan cara itulah zionisme hendak menciptakan
“Yahudi baru,” yakni Yahudi yang hidup normal seperti bangsa-bangsa lain. Tidak
heran kalau kemudian kaum zionis mazhab ini begitu terobsesi dengan otot dan
kejantanan, yang oleh karib Herzl bernama Max Nordau disebut sebagai <i>Jewry of muscle.</i><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Tapi pada saat yang sama, Herzl
juga melihat zionisme sebagai proyek pemberadaban yang mengemban <i>mission civilicatrice.</i> Ini terlukis dalam novel
utopianya, <i>The</i> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Old-New Land </i>(1902). Novel
ini berkisah tentang Friedrich Loewenberg, Yahudi asal Wina yang melancong ke
Macedonia dan mampir ke Yerusalem. Di sana ia menemukan betapa Yerusalem adalah
tanah yang tandus tak terurus, dengan perkampungan Arab yang kumal. Namun
betapa takjub Loewenberg ketika ia singgah sekian puluh tahun lagi, karena
Yerusalem berhasil disulap oleh kaum zionis sebagai metropolitan yang bersih,
dan makmur. Yang ada di benak Herzl, negara Israel akan menjadi seperti Swis.
Israel, kata Herzl, akan menjadi “bagian dari benteng Eropa berhadapan dengan
Asia, markas peradaban Barat untuk menangkal barbarisme Timur. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Di tanah yang baru ini, masih
menurut Herzl, Yahudi tidak lagi menjadi target serangan antisemitisme seperti
terjadi di Eropa, di mana Yahudi ditampilkan sebagai sosok yang “kotor, licik,
parasit, lembek.” Karena “Yahudi baru” ini tampil sebagai sosok yang “rasional,
kuat, beradab.”<br />
<br />
Dengan kata lain, di Eropa, Yahudi diperlakukan sebagai “yang
lain.” Namun di tanah Israel, Yahudi bermetamorfosis menjadi Eropa yang
memosisikan Arab sebagai sebagai “yang lain.” Untuk menghapus identitas
ke-“yang lain” annya di Eropa, Yahudi eskit dari Eropa. Di luar Eropa is
menjadi Eropa. Jika di “Barat” Yahudi adalah “Timur,” maka di Timur ia menjadi
“Barat.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Dua unsur utama zionisme politik
ini (pemujaan terhadap supremasi kekuatan fisik dan persepsi diri sebagai
pembawa peradaban Barat) pada akhirnya menjelaskan kenapa bangsa Arab/Palestina sama sekali tak muncul dalam narasi zionisme? Lihat saja semboyan mereka tentang Palestina,
“tanah tanpa bangsa untuk bangsa tanpa tanah.” Atau simak ungkapan Golda Meir,
mantan perdana mentri Israel, “tidak ada yang namanya rakyat palestina.” Di
sinilah letak ironi zionisme: ia lahir sebagai respon terhadap “persoalan
Yahudi” di Eropa, tetapi ia memunculkan “persoalan Arab, ” atau meminjam judul buku Edward Said, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">the question of
Palestine. </i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br />
Berbeda halnya dengan zionisme kultural yang dipelopori oleh
Ahad Haam, tokoh zionis asal<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>Rusia yang hidup semasa dengan Herzl. Ahad Haam mengartikan upaya kembali ke tanah zion lebih dalam kerangka spiritual dan bukan politik, yakni sebagai manifestasi dari renaisans kultural Yahudi. Di
mata Haam, pertautan bangsa Yahudi dengan Zion sesungguhnya berada pada level
moral dan spiritual, sebagai jalan untuk merealisasikan nilai utama keyahudian,
yakni <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tikkun Olam</i> (memperbaiki
dunia). Inilah yang menjelaskan kenapa sejak awal Haam bersebarangan dengan
Herzl. Bahkan dalam Kongres Zionis pertama pada 1898 mereka berdua tidak saling
menyapa.</div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Sejalan dengan Haam, Martin Buber
juga menolak zionisme politik Herzl dan Nordau. Penolakan Buber bertolak dari
penghargaannya terhadap eksistensi bangsa Arab di Palestina dan hasratnya
menjalin relasi yang otentik dengan mereka, dalam kerangka relasi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">I-Thou</i>. Bagi Buber, berdirinya negara
Israel tidak akan menyelesaikan persoalan Yahudi manakala kaum Yahudi
mengabaikan fakta bahwa tanah Israel pada dasarnya milik dua bangsa,
masing-masing dengan klaimnya sendiri. Negara yang berdiri di atsa tanah
tersebut mestilah berbentuk negara dwi-bangsa, bukan negara Yahudi. Atas dasar itulah Buber menentang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">The
Law of Return</i> dan upaya pemerintah Israel untuk mendatangkan imigran Yahudi
secara besar-besaran untuk mencapai status mayoritas. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Dengan paparan di atas, saya mencoba menunjukkan betapa pro daa kontra di kalangan Yahudi terhadap Zionisme ternyata berlangsung dengan tajam dan tak jarang saling menafikan satu sama lain. Bahkan di kalangan internal kubu Zionis, pertentangannya juga sangat keras. Setidaknya itu terjadi sampai akhir 1940an, ketika akhirnya negara Israel berdiri pada 1948.<br />
<br />
Tapi seperti apa pertengkaran internal di kalangan Yahudi mengenai zionisme setelah negara Israel berdiri? Dan bagaimana setelah Israel menang telak atas negara2 Arab pada Perang Enam Hari pada 1967? Pertanyaaan2 ini akan saya bahas di kesempatan lain. Sekian. <o:p></o:p></div>
<!--EndFragment--></div>
Akhmad Sahalhttp://www.blogger.com/profile/01633848700417560006noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-4088926492283711953.post-25996376684197446612011-03-20T22:19:00.000-07:002011-03-20T22:19:43.663-07:00Nabi Palsu, Sikap Nabi, dan Ahmadiyah: Tanggapan terhadap Dr. Syamsuddin Arif dan Ahmad Rofiqi (Bagian terakhir dari tiga tulisan) Oleh: Akhmad Sahal<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-indent: 0.5in;"><b><span style="font-size: 14pt;"><br />
</span></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dr. Syamsuddin Arif dalam tulisannya di bagian kedua merumuskan pandangannya tentang status orang murtad menurut Islam sebagai berikut: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><i></i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Maka ahli-ahli hukum Islam yang disebut <em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">fuqaha </span></em>sepakat bahwa orang yang <em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">murtad </span></em>(keluar dari Islam) mesti dijatuhi hukuman mati. Ini dikukuhkan oleh sabda Rasulullah yang diriwayatkan Imam an-Nasa’i: </span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: large;">“<em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">Siapa yang menukar agamanya maka bunuhlah dia (man baddala dinahu fa-uqtuluhu).” Maka tatkala Mu‘adz ibn Jabal berkunjung ke kediaman Abu Musa al-Asy‘ari di Yaman dan melihat seorang Yahudi diikat lantaran masuk Islam tetapi kemudian keluar lagi (murtad), beliau berkata: “Aku tidak akan duduk sebelum orang ini dieksekusi. Demikianlah ketentuan Allah dan RasulNya (la ajlisu hatta yuqtala, qadha’Allahi wa rasulihi).”</span></em></span><i><span style="font-size: large;"> </span>Pendapat ini yang dipegang antara lain oleh Imam at-Thahawi dan sebagian ulama salaf. Sementara mayoritas ahli fiqih empat mazhab menyatakan perlunya kesempatan terakhir diberikan kepada yang si murtad untuk bertaubat dalam tempo maksimal tiga hari. Dasarnya adalah kebijakan Sayyidina ‘Umar ibn al-Khaththab dan Sayyidina ‘Ali ibn Abi Thalib dalam menangani kasus murtad."</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apakah kesimpulan Dr. Arif di atas bisa dipertahankan dari sudut pandang doktrin Islam? Marilah kita periksa satu persatu bukti-bukti tekstual yang ada tentang pokok soal ini:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Poin pertama,</span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> tidak betul bahwa ahli-ahli hukum Islam (<i>fuqaha)</i> telah bersepakat dalam soal hukuman mati untuk orang murtad, seperti ditengarai Dr. Arif. Telaah yang dilakukan oleh Mohammad Hashim Kamali, profesor hukum Islam pada International Islamic University of Malaysia, <span> </span>terhadap<span> </span>literatur fiqh dan hadits tentang hukum <i>apostasy</i> (<i>irtidad)</i> dalam Islam setidaknya membantah adanya<i> ijma’</i> (konsensus) para ulama dalam soal ini sejak dulu sampi sekarang. Profesor Kamali menyebut sejumlah pemikir Islam generasi <i>salaf</i> yang berpendapat bahwa orang yang keluar dari Islam tidaklah diganjar dengan hukuman mati, melainkan mesti terus menerus diberi kesemptan untuk kembli ke Islam, karena selalu ada harapan<span> </span>bahwa mereka akan berubah pikiran dan bertaubat. Sebut saja nama-nama seperti Ibrahim al-Nakha’i , <i>faqih</i> (ahli fiqh) generasi <i>tabi’in</i>; <span> </span>Sufyan al-Tsauri, ahli hadist generasi <i>tabi’ al-tabi’in</i> yang digelari <i>amir al-mu’minin </i>dalam soal hadits dan pengarang buku kompilasi hadist tekenal,<i> Jami’ al-Shaghir dan Jami’ al-Kabir</i>; juga ahli fiqh empat mazhb seperti Imam Sya’roni dan Imam Syarakhsyi. (Lihat Mohammad Hashim Kamali,<i> Freedom of Expression in Islam</i>, hal. 93).<span> </span>Dengan kata lain, ahli-ahli hukum Islam sejak dulu berbeda pendapat tentang soal status orang murtad. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kedua,</span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> hadits yang dikutip Dr. Symsuddin Arif memang hadits sahih dan dimuat dalam kitab <i>Sahih Bukhari</i>. Imam Bukhori menyebut pernyataan Nabi tersebut dalam kaitannya dengan tindakan khalifah ‘Ali bin Abu Thalib yang menghukum bakar beberapa orang <i>zindiq</i> (heretik)<span> </span>atas kejahatan yang mereka perbuat. Ketika kabar itu sampai ke telinga Ibn ‘Abbas, ia diriwayatkan menyatakan bahwa kalau seandainya ia adalah Khalifah ‘Ali, ia tidak akan membakar mereka karena adanya larangan dari Nabi terhadap hukuman bakar. Kalau Ibn ‘Abbas yang jadi khalifah, yang ia lakukan adalah membunuh orang-orang zindiq tersebut, berdasar hadits Nabi: “barang siapa mengganti agamanya maka bunuhlah.” (Qastallani,<i> Irshad al-Sari li Sharh Shhih Al-Bukhari</i>, vol. 14: hal. 395-396).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Persoalannya, apakah dari hadits ini bisa ditarik kesimpulan bahwa orang murtad harus dihukum mati karena kemurtadannya, seperti dinyatakan Dr. Arif? Saya kira pendapat semacam ini dengan mudah dibantah kalau kita mengacu pada prinsip-prinsip metodologi dalam hukum Islam (<i>Ushul al-Fiqh)</i>. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Siapapun yang mempelajari <i>Ushul al-Fiqh</i> tentu tahu bahwa penetapan hukuman <i>hudud </i>( hukuman mati termasuk <i>hudud</i>) haruslah didasarkan pada<i> </i>ketentuan <i>nash</i> (teks rujukan) yang <i>qath’iy </i>(bersifat pasti), baik dalam hal pengertian yang dikandungnya (<i>qath’iyyu al-dalalah</i>) maupun dalam hal rangkaian <i>sanad/</i>rantai transmisinya (<i>qath’iyyu al-wurud</i>). Yang memenuhi kedua kriteria tersebut adalah Al-Qur’an dan hadits <i>mutawatir</i> (hadits yang diriwayatkan oleh puluhan orang dalam setiap mata rantai transmisinya). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nah, hadits-hadits tentang hukuman mati terhadap orang murtad sejatinya termasuk dalam kategori hadits <i>ahad </i>(hadits yang diriwayatkan hanya oleh satu atau segelintir orang saja), dan bukan hadits <i>mutawatir.</i> Dan harus diingat, hadits <i>ahad, </i>meskipun <i>sahih </i>statusnya, bukanlah suatu <i>nash </i>yang <i>qath’iy</i> (pasti) melainkan <i>dzanniy</i> (bersifat sangkaan) belaka. Karena itu, ia tidak bisa dijadikan sebagai dasar bagi penetapan hukuman <i>hudud.</i> Walhasil, dilihat dari sudut pandang <i>Ushul al-Fiqh,</i> argumen Dr. Arif yang memakai hadits <i>ahad </i>sebagai dalil untuk menegakkan hukuman mati terhadap kaum murtad terbukti rontok dengan sendirinya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketiga,</span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> klaim Dr. Syamsuddin Arif dan juga Ahmad Rofiqi bahwa kaum murtad harus dibunuh karena kemurtadannya jelas bertentangan dengan <i>spirit</i> sejumlah ayat al-Qur’an tentang orang murtad ( seperti QS 3:90, 4:137, dan 2:217). Ayat-ayat ini memang menegaskan bahwa perbuatan murtad adalah suatu dosa yang serius, dan orang murtad akan dihukum Allah di akhirat. Tapi ayat-ayat tersebut sama sekali tidak menyinggung adanya hukuman mati di dunia buat mereka. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Simak misalnya ayat 4:137: “Sesungguhnya orang-orang yang telah menyatakan beriman kemudian menjadi kafir, lalu beriman lagi, lalu menjadi kafir lagi, kemudin bertambah-tambah <span> </span>dalam kekafirannya, maka Allah tidak akan mengampuni mereka dan tidak akan memberi mereka petunjuk kepada jalan (yang lurus).” Perhatikan, ayat ini berbicara tentang orang yang bolak-balik murtad. Tapi hukuman yang disebut dalam ayat ini hanya hukuman yang berlaku nanti kalau di akhirat. Tidak disinggung adanya hukuman mati buat mereka di dunia. Logikanya, kalau tindakan murtad serta merta harus diganjar hukuman mati, tentu statemen Al-Qur’an tentang fenomena bolak-balik murtad menjadi tidak bermakna, karena si murtad tentunya sudah dipenggal sejak pertamakali keluar dari Islam. Dari ayat itu kita bisa menyimpulkan, tindakan murtad memanglah suatu dosa besar. Kalau si murtad tidak bertobat sampai meninggal, maka Allah tidak akan memberinya ampunan. Meskipun demikian, si murtad tetap punya hak untuk hidup dan selalu diberi kesempatan untuk bertobat hingga ajal menjemputnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesimpulan semacam ini juga didukung oleh ayat-ayat lain yang berbicara tentang tidak adanya paksaan dalam agama; tentang prinsip bahwa setiap orang punya tanggungjawab sendiri-sendiri untuk memilih mana jalan yang benar dan mana yang sesat; dan bahwa tugas Rasul hanyalah menyampaikan risalah kenabian dan bukan untuk memaksa orang untuk menjadi mu’min, karena kalau Allah menghendaki, niscaya semua orang bisa saja Dia bikin menjdi beriman.<span> </span><span> </span><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Anehnya, baik Syamsuddin Arif maupun Ahmad Rofiqi dalam tulisannya sama sekali bungkam terhadap ayat-ayat yang saya sebut di atas. Dr. Arif malah mengutip ayat Ma’idah 33-34, yang<span> </span>berbicara tentang hukuman bagi “orang-orang yang memerangi Allah dan Rasulnya.” <span> </span>Pihak yang melancarkan perang terhadap Allah dan Rasulnya bisa saja kaum murtad, tapi bisa juga kaum kafir ataupun musyrik. Dus, sungguh keliru kalau memakai ayat ini sebagai dalil hukuman mati terhadap orang murtad semata-mata karena kemurtadannya.<span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keempat,</span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Syamsuddin Arif dan Ahmad Rofiqi juga mengabaikan sejumlah hadist sahih lain yang bercerita tentang sejumlah orang yang keluar dari Islam pada masa Nabi, tapi beliau tidak menjatuhkan hukuman mati terhadap mereka. Misalnya, ketika Nabi masih tinggal di Makkah, ada seorang muslim bernama Ubaidillah bin Jahsh ikut serta dalam hijrah sejumlah sahabat Nabi dari Makkah ke Ethiopia. Sesampai di sana, Ubaidillah pindah ke agama Kristen dan tetap tinggal di Ethiopia. Nabi tentu tahu akan hal itu, tapi beliau ternyata tidak membunuhnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Contoh kasus lain: ketika di Madinah, ada seorang Arab badui datang menemui Nabi untuk menyatakan masuk Islam. Tapi beberapa saat kemudian, si badui minta supaya bai’at Islam-nya dibatalkan. Pada mulanya Nabi menolak, tapi si badui ngotot, dan akhirnya meninggalkan Madinah untuk kembali ke keyakinan pra-Islamnya. Meskipun demikian, Nabi juga tidak menjatuhkan hukuman mati terhadapnya. Kisah ini termuat dalam <i>Sahih Bukhari:</i> <span> </span><span> </span></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: right; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal"><br />
</div><div style="text-align: right;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">عن</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">جابر</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">رضى</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الله</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">عنه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">: </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">جاء</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">اعرابي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الى</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">النبي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">صلي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الله</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">علىه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">وسلم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فباىعه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">علي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الاسلام</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فجاء</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">من</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الغد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">محموما</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فقال</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">: </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">اقلني</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">, </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فابى</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">- </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ثلاث</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">مرار</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">. </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فقال</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">: </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">المدىنة</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">كالكىر</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">تنفي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">خبثها</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">وىنصع</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">طىبها</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">.</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Diriwayatkan dari Jabir R.A: seorang badui datang menemui Nabi dan melakukan bai’at masuk Islam. Tapi keesokan harinya dia datang dalam keadaan demam: batalkan bai’at Islamku, tapi Nabi menolak—berulang sampai tiga kali. Akhirnya Nabi berkata: Madinah ibarat alat peniup api, membuang yang kotor dan menjernihkan yang bersih darinya.<span> </span></span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam kaitan dengan empat poin yang saya paparkan di atas, ada baiknya di sini kita menyimak pandangan Mahmud Syalthut, pemikir Islam Mesir yang pernah menjadi rektor Universitas al-Azhar pd dekade 1950-an. Dalam kitabnya <span> </span><i>Al Islam: ‘Aqidatun wa Syari’atun</i>, Mahmud Syaltut menulis:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Mengenai hukuman mati untuk perbuatan murtad, para ahli fiqh mendasarkan diri pada hadits yng diriwayatkan Ibn Abbas:” Man baddala dinahu faqtuluhu” (Barang siapa berganti agama maka bunuhlah.) Hadits ini memunculkan pelbagai respon dari ulama. Banyak di antara mereka bersepakat bahwa hukuman hudud tidak bisa didasarkan pada hadits ahad. </span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tindakan murtad semata tidak dengan sendirinya membawa konsekuensi hukuman mati. Faktor utama yang menjadi penentu hukuman ini adalah adanya agresi dan permusuhan (dari si murtad, AS) terhadap kaum beriman, dan kebutuhan untuk menjaga kemungkinan munculnya penghasutan melawan agama dan negara. Kesimpulan ini didasarkan pada banyaknya ayat-ayat al-Qur’an yang melarang paksaan dalam beragama.”</span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (dikutip dalam Mohammad Hashim Kamali, <i>Freedom of Expression in Islam,</i> 1994, hal. 94-95).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Terdapat sekurang-kurangnya dua hal penting yang bisa kita garisbawahi dari pernyataan Mahmud Syalthut ini. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pertama, hadits “barang siapa mengubah agamanya maka bunuhlah” adalah hadits ahad, yang meskipun sahih, tidak bisa digunakan sebagai dasar penetapan <i>hudud,</i> sepertihalnya hukuman mati buat kaum murtad. Poin ini sudah saya paparkan sebelumnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kedua, statemen Syalthut “faktor utama yang menjadi penentu hukuman ini adalah adanya agresi dan permusuhan (dari si murtad, AS) terhadap kaum beriman, dan kebutuhan untuk menjaga kemungkinan munculnya penghasutan melawan agama dan negara” sangat penting untuk ditekankan karena statemen itu menegaskan <i>‘illat</i> (ratio legis, alasan hukum) yang menjadi alasan diterapkannya hukuman mati buat orang murtad. Yakni, bahwa hukuman itu terkait erat dengan adanya unsur agresi dan permusuhan dari si murtad. Dengan kata lain, kaum murtad memang wajib diperangi kalau kemurtadan mereka dibarengi dengan tindakan memusuhi dan menyerang kaum beriman. Adapun kalau mereka keluar dari Islam tanpa disertai dengan tindakan semacam itu, maka hukuman mati dengan sendirinya tidak berlaku buat mereka. Ini sesuai dengan satu diktum <i>al</i>-<i>qawa’id al-fiqhiyyah </i>(legal maxims):<span> </span><i>Al-hukmu yaduru ma’a al ‘illati wujudan wa ‘adaman</i> (berlaku atau tidaknya suatu hukum bergantung pada ada atau tidaknya <i>‘illat</i> (alasan hukum) yang mendasarinya).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yang menarik, pendapat Mahmud Syalthut ini juga digemakan kembali oleh Tariq Ramadan, pemikir Islam Eropa kontemporer yang sekaligus juga cucu Hasan Al-Banna, pendiri garakan Ikhwanul Muslimin. Dalam satu wawancarnya<span> </span>yang pernah dimuat di <i>Nesweek </i>dan <i>Washington Post</i>, Tariq Ramadan menyampaikan pandangannya tentang <i>apostasy</i> dalam Islam sebagi berikut:<span> </span><span> </span></span></div><div style="line-height: 150%;"><br />
</div><div style="line-height: 150%;"><span style="font-size: large;"><i><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">In the Islamic legal tradition, “<span class="spipsurligne">apostasy</span>” known as “ridda” is related to changing one’s religion and its injunction is mainly based on two prophetic sayings (ahadith) both quoted in sahih Bukhari (9,83 and 84): “The one who changes his religion, kill him” and another tradition noting that among the three categories of people who can be killed is “the one who leaves the community”. The great majority of the Muslim scholars, from all the different traditions and throughout history, have been of the opinion that changing one’s religion is prohibited in Islam and should be sanctioned by the death penalty.</span></i></span></div><div style="line-height: 150%;"><br />
</div><div style="line-height: 150%;"><span style="font-size: large;"><i><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">Nevertheless we find, in very early studies and writings, several Muslim scholars having a different approach. The jurist Ibrahîm al-Nakha’î (8th), Sufyân ath-Thawrî (8th) in his renowned work on the prophetic tradition (Al-Jâmi’ al Kabîr, Al-Jâmi’ al-Saghîr) as well as the hanafi jurist Shams ad-Dîn as-Sarakhsî (11th) – among others- hold other views. They question the absolute authenticity of the two prophetic traditions quoted above. They also argue that nothing is mentioned in the Qur’an pertaining to this very sensitive issue and add that there is no evidence of the Prophet killing someone only because he/she changed his/her religion.</span></i></span></div><div style="line-height: 150%;"><br />
</div><div style="line-height: 150%;"><span style="font-size: large;"><i><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">The Prophet took firm measures, only in time of war, against people who had falsely converted to Islam for the sole purpose of infiltrating the Islamic community to obtain information they then passed on to the enemy. They were in fact betrayers engaging in high treason who incurred the penalty of death because their actions were liable to bring about the destruction of the Muslim community and the two prophetic traditions quoted above should be read in this very specific context.</span></i></span></div><div style="line-height: 150%;"><br />
</div><div style="line-height: 150%;"><span style="font-size: large;"><i><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">In light of the texts (Qur’an and prophetic traditions) and the way the Prophet behaved with the people who left Islam (like Hishâm and ‘Ayyash) or who converted to Christianity (such as Ubaydallah ibn Jahsh), it should be stated that one who changes her/his religion should not be killed. In Islam, there can be no compulsion or coercion in matters of faith not only because it is explicitly forbidden in the Qur’an but also because free conscious and choice and willing submission are foundational to the first pillar (declaration of faith) and essential to the very definition of “Islam”. Therefore, someone leaving Islam or converting to another religion must be free to do so and her/his choice must be respected.</span></i><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"> (Untuk wawancara lengkapnya, lihat:<span> </span><a href="http://www.tariqramadan.com/Muslim-Scholars-Speak-Out.html">http://www.tariqramadan.com/Muslim-Scholars-Speak-Out.html</a> ).<i> </i></span></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Penutup</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Telaah saya terhadap aspek historis (bagian pertma dan kedua) dan aspek doktrinal (bagin ketiga) menyangkut gerakan nabi palsu dan status orang murtad menurut Islam pada prinsipnya ingin menunjukkan betapa klaim Dr. Syamsuddin Arif dan Ahmad Rofiqi bahwa<span> </span>orang murtad wajib diperangi dan dihukum mati semata-mata karena kemurtadannya terbukti sama sekali tidak ditopang oleh fakta historis dan dalil syar’i yang bisa dipertanggungjawabkan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span></span>Ahmad Rofiqi dalam tulisnnya menyebut artikel saya di <i>Koran Tempo </i>yang ia tanggapi sebagai mengandung “aroma liberalisme sinkretis” (saya nggak paham maksud istilah ini, AS) yang “mendistorsi dan memanipulasi” data historis. Rofiqi juga menuduh saya sebagai “menghalalkan segala cara,” “pembela nabi palsu dan aliran sesat,” dan “berdusta kepada masyarakat Islam di negerinya sendiri.” Sungguh ironis bahwa seorang yang mengaku sebagai intelektual begitu gampangnya memberikan label-label<span> </span>yang penuh prasangka terhadap pihak yang berbeda pendapat dengannya. Ironis bahwa tuduhan2 serem ini keluar dari kalangan akademisi,<span> </span>“alumni pasca-sarjana Ibnu Khaldun,”<span> </span>yang mestinya menjunjung soal adab dalam berpolemik. Kalau sudah begitu, saya tidak bisa menahan diri untuk punya pikiran semacam ini: perbedaan antara posisi saya dan Rofiqi sesungguhnya bukanlah antara “liberal” versus<span> </span>“salafis,” melainkan antara sikap yang mengakui pentingnya kritik ilmiah dan kesadaran historis dalam mendaras agama dengan sikap yang berlumur dengan prasangka dan dogmatisme.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yang juga tak kalah ironis, Dr. Syamsuddin Arif menyebut dirinya sebagai pakar orientalis. Tapi anehnya, pandangan keislamannya—setidaknya tercermin dalam tanggapannya terhadap artikel saya -- justru memperkukuh stereotip tentang Islam yang dulu sering didengungkan sejumlah orientalis, yakni stereotip tentang Islam sebagai agama yang<span> </span>penuh kekerasan dan intoleransi, Islam yang sama sekali jauh dari kesan damai dan tanpa paksaan. Bukankah gambaran Islam yang seperti itu yang dulu sering dilantunkan oleh sejumlah orientalis Barat, dengan maksud untuk memojokkan Islam, untuk senantiasa memposisikan Islam sebagai “the other” dari Barat? Dengan demikian, disadari atau tidak, dalam hal pandangannya tentang Islam, pakar orientalis dari International Islamic University<span> </span>(IIU) Malasyia<span> </span>ini justru mengamini kaum orientalis. <span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span><span> </span><span> </span></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Wallahu A’lam bi-al Shawab.</span></i></div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]-->Akhmad Sahalhttp://www.blogger.com/profile/01633848700417560006noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-4088926492283711953.post-83778491022859941222011-03-14T18:25:00.000-07:002011-03-14T18:26:49.114-07:00Nabi Palsu, Sikap Nabi, dan Ahmadiyah: Tanggapan terhadap Dr. Syamsuddin Arif dan Ahmad Rofiqi (Bagian kedua dari tiga tulisan) Oleh: Akhmad Sahal<div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ahmad Rofiqi juga merujuk pada surat diplomatik Abu Bakr untuk menopang pendapatnya bahwa kaum murtad wajib diperangi dan dibunuh semata-mata karena kemurtadannya. Rofiqi menulis: <br />
<br />
</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Surat diplomatik Khalifah Abu Bakar ra ini berbunyi jelas, ketika menggambarkan alasan perang yang ia lakukan adalah: “…keluarnya orang-orang diantara kalian dari agamanya setelah tadinya mengakui Islam dan mengamalkannya”. Jadi alasannya adalah: “keluar dari agama” atau murtad. …..Abu Bakar ra tidak membicarakan tentang masalah isu keamanan negara dan sejenisnya. Beliau hanya menyebutkan alasan utama perang adalah memberantas kemurtadan nabi palsu.”</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kesimpulan Rofiqi: perang<i> </i>yang dilakukan Khalifah Abu Bakr, yang belakangan disebut dengan “perang melawan kemurtadan” (<i>huruub al-ridda),</i> adalah murni masalah teologis, dan tidak ada sangkut pautnya dengan isu-isu keamanan negara seperti separatism, pemberontakan, dan sejenisnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Benarkah begitu? Untuk menguji apakah kesimpulan Rofiqi berdasar atau tidak, mari kita lihat apa yang dipaparkan Imam al-Thabari tentang bagaimana ekspedisi militer yang dipimipin oleh Khalid bin Walid ini sesungguhnya berlangsung , misalnya pada kasus pembunuhan terhadap Malik bin Nuwairah dan kelompoknya dari suku al-Buthah. Di mata Khalid bin Walid, gerakan Malik bin Nuwairah termasuk dalam daftar gerakan murtad yang harus diperangi. Tapi kelompok tersebut dengan tegas menolak disebut murtad karena mereka merasa tetap sebagai muslim. Meskipun begitu, Khalid tetap membunuh mereka semua, dan menikahi janda Malik bin Nuwairah, Umm Tamim binti al-Minhal, setelah pembunuhan itu. Mendengar peristiwa ini, Umar bin al-Khattab langsung murka dan mengecam keras tindakan Khalid, langsung di depan orangnya. ‘Umar juga menuntut agar ia dipecat sebagai panglima tertinggi angkatan bersenjata kaum muslim. Tapi Abu Bakr memaafkan tindakan Khalid dan tidak menjatuhi hukuman apapun terhadapnya. </span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Peristiwa ini direkam dalam <i>Tarikh Al-Tabari</i> Vol.3 hal: 242-243:</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ان</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ابا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بكر</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">كان</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">من</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">عهده</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">جيوشه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ان</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">اذا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">غشيتم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">دارا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">من</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">دور</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الناس</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فسمعتم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فىها</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">اذانا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">للصلاة</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فامسكوا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">عن</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">اهلها</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">حتي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">تساءلوهم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ماالذي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">نقموا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">وان</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">لم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">تسممعوا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">اذانا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فشنوا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الغارة</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فاقتلوا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">واحرقوا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">وكان</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ممن</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">شهد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">لمالك</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بالاسلام</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ابو</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قتادة</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الحارث</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بن</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ربعي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">اخو</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بنى</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">سلمة</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">وقد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">كان</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">عاهد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الله</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ان</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">لا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">يشهد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">مع</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">خالد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بن</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الوليد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">حربا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ابدا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بعدها</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">وكا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ن</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">يحدث</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">انهم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">لما</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">غشواالقوم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">راعوهم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">تحت</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الىل</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فاخذ</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">القوم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">السلاح</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قال</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فقلنا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">انا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">مسلمون</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فقالوا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ونحن</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">المسلمون</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قلنا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فما</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بال</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">السلاح</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">معكم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قالوا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">لنا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فما</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بال</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">السلاح</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">معكم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قلنا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ن</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">كنتم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">كما</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">تقولون</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فضعوااسلاح</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قال</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فوضعوها</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ثم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">صلينا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">وصلوا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">وكان</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">خالد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بن</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الوليد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">يعتذر</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">في</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قتله</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">انه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قال</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">وهو</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">يراجعه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ما</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">اخال</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">صاحبكم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">وقد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">كان</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ىقول</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">كذا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">وكذا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قال</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">او</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ما</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">تعده</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">لك</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">صاحبا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ثم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قدمه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فضرب</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">عنقه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">واعناق</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">اصحابه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فلما</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بلغ</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قتلهم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">عمر</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بن</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الخطاب</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">تكلم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فيه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">عند</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ابي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بكر</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فاكثر</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فقال</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">عدوالله</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">عدا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">علي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">امريء</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">مسلم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فقتله</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ثم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">نزا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">علي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">امراءته</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">واقبل</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">خالد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بن</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الوليد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قافلا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">حتى</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">دخل</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">المسجد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">وعلىه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قباء</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">له</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">عليه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">صداء</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الحديد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">معتجرا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بعمامة</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">له</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">غرز</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">في</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">عمامته</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">اسهما</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فلما</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ان</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">دخل</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">المسجد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قام</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الىه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">عمر</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فانتزع</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الاسهم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">من</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">راءسه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فحطمها</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ثم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قال</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ارءاء</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قتلت</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">امراء</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">مسلما</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ثم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">نزوت</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">علي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">امراءته</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">والله</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">لارجمنك</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">باحجارك</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ولا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ىكلمه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">خالد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بن</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الولىد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ولا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">يظن</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ان</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">راءى</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ابي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بكر</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">علي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">مثل</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">راءي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">عمر</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فيه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">حتى</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">دخل</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">علي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ابي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بكر</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فلما</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ان</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">دخل</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">علىه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">اخبره</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الخبر</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">واعتذر</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الىه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فعذره</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ابو</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بكر</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">وتجاوز</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">عنه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ما</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">كان</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">في</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">حربه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">تلك</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قال</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فخرج</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">خالد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">حين</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">رضي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">عنه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ابو</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بكر</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">وعمر</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">جالس</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فى</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">المسجد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فقال</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">هلم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الى</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ىا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ابن</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ام</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">شملة</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قال</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فعرف</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">عمر</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ان</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ابا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بكر</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">رضي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">عنه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ولم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">يكلمه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ودخل</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بيته</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sesungguhnya salah satu wejangan Abu Bakr kepada para pasukannya adalah ini: “Ketika kalian memasuki wilayah pemukiman orang-orang itu </span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">(maksudnya kelompok yang dianggap murtad, AS)<i>, and lalu mendengar suara adzan, berhentilah bertindak terhadap orang-orang itu dan tanyakan apa alasan sikap permusuhan mereka terhadap kita. Tapi jika kalian tidak mendengar suara adzan, maka serbulah mereka, bunuh dan bakar mereka.” </i></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Nah di antara para sahabat Nabi yang menjadi saksi bahwa Malik (bin Nuwairah) itu muslim adalah Abu Qatadah al-Harits bin Rib’i, saudaranya Banu Salimah. Makanya dia bersumpah tidak akan sudi berperang lagi bersama Khalid bin Walid setelah kejadian itu. Abu Qatadah mengacu pada kejadian ketika dia bersama pasukan muslim lain pada suatu malam hendak menyerbu satu kelompok yang sudah siap dengan senjata mereka. Ketika kita bilang, “kami semua orang muslim,” mereka membalas, “kami juga muslim.”Lalu kami berkata, “lantas apa artinya senjata kalian.“ Mereka menimpali, “apa artinya juga senjata kalian?” Kami menukas, “Kalau kalian memang seperti yang kalian bilang, letakkan senjata!!” Lantas mereka meletakkan senjata mereka. Kami lalu melakukan sholat, dan mereka pun melakukan sholat. </span></i></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Namun Khalid bin Walid memberi alasan atas pembunuhannya (atas Malik), bahwa Malik suatu kali pernah bilang begini ke dia: “kawanmu (maksudnya Nabi Muhammad) berkata begini-begini.” Khalid langsung menimpali, “kenapa kamu tidak menganggap beliau sebagai kawanmu juga?” Atas dasar itu Khalid lalu memengal kepala Malik dan kelompoknya.” </span></i></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ketika kabar pembunuhan tersebut sampai ke ‘Umar bin al-Khattab, beliau sontak mengecamnya di depan khalifah Abu Bakr dan tak henti2 berujar, “Si musuh Allah (maksudnya Khalid bin al-Walid, AS) telah melakukan kekerasan terhadap seorang Muslim dengan membunuhnya dan mengambil istrinya.” </span></i></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tak lama kemudian Khalid bin Walid kembali ke Madinah. Dia memasuki masjid dengan mengenakan pakaian perangnya yang dililit dengan panah. Seketika itu juga ‘Umar mendekatinya dan menarik beberapa anak panah yang menempel di kepalanya lalu memukulkannya ke Khalid. Umar berkata, “dasar munafik, membunuh seorang muslim dan lalu mengambil istrinya! Demi Allah, akan saya rajam kamu dengan batu-batu kamu sendiri.” Khalid tidak berucap sepatah katapun. Dia pikir Abu Bakr pasti akan sependapat dengan Umar. Tapi ketika Abu Bakr datang dan Khalid bin al-Walid menceritakan kepadanya ttg kronologi peristiwanya, Abu Bakr langsung memaklumi Khalid dan mengampuninya atas apa yang terjadi dalam perang yang dipimpinnya. Begitu tahu Abu Bakr berada di pihaknya, Khalid berkata ke Umar, yang saat itu duduk2 di masjid, “datanglah ke sini, wahai Ibn Ummi Syamlah.” Seketika itu Umar tahu bahwa Abu Bakr telah merestui Khalid, jadi Umar tidak bicara kepadanya, dan langsung pulang ke rumahnya.”<span dir="RTL" lang="AR-SA"></span></span></i></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ada beberapa poin penting dari kutipan di atas yang sangat relevan untuk topik pembahasan kita di sini:</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pertama</span></i></b><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">, </span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Abu Bakr menyatakan dalam instruksinya kepada para pasukannya bahwa jika mereka mendengar suara adzan dari kelompok yang dianggap murtad, maka mereka harus menahan diri untuk tidak menyerang dan ber-<i>tabayyun</i> (memperjelas duduk perkaranya) dulu tentang sikap permusuhan mereka. Tapi kalau para pasukan tidak mendengar bunyi adzan, mereka boleh langsung menyerang. Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa yang kaum murtad diperangi Abu Bakr adalah mereka yang punya sikap permusuhan terhadap kaum Muslim. </span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kedua</span></i></b><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">,</span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> menurut ‘Umar bin al-Khattab, kalau ada satu kelompok yang ditengarai telah murtad, tapi kelompok tersebut masih mengaku sebagai muslim, mereka sama sekali tidak boleh diperangi dan dibunuh. Karena itu, ‘Umar sangat berang ketika mendengar panglima tertinggi “perang melawan kemurtadan” membunuh Malik bin Nuwairah dan kelompoknya karena dianggap murtad, padahal mereka jelas-jelas mengaku muslim. Tak tanggung-tanggung, ‘Umar menyebut Khalid bin Walid sebagai “musuh Allah” karena perbuatannya itu. Dan Khalid diam seribu bahasa, tak berani menyangkal ‘Umar. Tidak hanya ‘Umar yang bersikap demikian. Abu Qatadah juga bersumpah tidak mau lagi menjadi pasukan di bawah kendali Khalid bin Walid.</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pendirian ‘Umar ini, dalam hemat saya, sangat penting untuk digarisbawahi karena ia menegaskan satu pedoman fundamental dari kacamata Islam tentang bagaimana menentukan apakah seseorang itu muslim atau tidak. Bagi ‘Umar, tolok ukur ke-Islaman adalah yang lahiriah, bukan apa yang ada dalam hati, yaitu pengakuan orang itu sendiri. Sejauh ia mengaku muslim, maka ia terhitung muslim. Soal apakah dalam batinnya ia musyrik atau kafir itu urusan dia pribadi. </span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dalam hal ini, sikap ‘Umar sesuai dengan semangat hadits yang bertutur tentang marahnya Rasulullah terhadap Usamah bin Zaid pada suatu kali. Kenapa? Karena dalam satu pertempuran melawan kaum kafir, Usamah memutuskan untuk membunuh seorang musuh, yang setelah kalah dalam duel dan terdesak, kemudian menyerukan kalimat syahadat. Usamah beralasan, syahadat-nya si musuh hanyalah akal-akalan saja, agar tak dibunuh. Rasul tidak terima dengan alasan Usamah, dan bertanya: “apa kamu sudah periksa hatinya untuk memastikan dia jujur atau pura-pura.” Rasul kemudian bersabda:</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">نحن</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">نحكم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بالظواهر</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">والله</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ىقضى</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">السرائر</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></div><div class="MsoNormal"><span dir="LTR"></span><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="LTR"></span>“Kita berhukum berdasarkan ukuran-ukuran lahiriah, dan Allahlah yang memutuskan apa yang sejatinya yang tersembunyi dalam batin.” (Lihat Baihaqi, Kitab Sunan al-Kubro, vol 8: 196).</span></i></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Di samping itu, pelajaran penting yang bisa dipetik dari sikap ‘Umar bin al-Khattab dalam kasus ini adalah perlunya kehati-hatian dalam menyikapi kelompok yang ditengarai telah murtad, padahal pada saat yang sama kelompok itu masih mengaku sebagai muslim. Dari cerita al-Thabari di atas kita bisa menyimpulkan, gerakan Malik bin Nuwairah memang semula dikategorikan sebagi kelompok murtad agresif yang mesti diperangi—buktinya, mereka mempersenjatai diri. Tapi ternyata terbukti Malik dan pengikutnya menolak dikategorikan sebagai murtad. Mereka mengaku muslim dan menjalankan sholat. </span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Bagi ‘Umar bin Khattab, pengakuan dan tindakan lahiriah Malik danpengikutnya cukup menjadi bukti bahwa mereka masih muslim, dan karena itu sama sekali tidak boleh diperangi. Makanya beliau marah besar dengan Khalid bin Walid yang menurut ‘Umar main <i>hantam kromo </i>saja dengan membunuh Malik bin Nuwairah dan kelompoknya.</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ketiga</span></i></b><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">, </span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">yang menarik untuk dicatat adalah sikap Khalifah Abu Bakr terhadap perbuatan Khalid bin Walid terhadap Malik bin Nuwairah. Tadinya Khalid menyangka Abu Bakr akan bersikap sama dengan ‘Umar. Tapi ternyata Abu Bakr mengampuni kesalahan Khalid dan malah justru berada di pihaknya. </span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Mengapa Khalifah Abu Bakr pada akhirnya mengampuni kesalahan Khalid bin Walid dan berada di pihaknya, suatu posisi yang berbeda secara diametral dengan ‘Umar bin Khattab? Patut dicatat, dengan tindakannya mengampuni Khalid bin Walid, secara implisit Khalifah Abu Bakr sebenarnya juga menganggap Khalid bersalah dalam tindakannya memenggal kepala Malik bin Nuwairah dan pengikutnya. Tapi Abu Bakr ternyata memutuskan untuk mempertahankan posisinya sebagai panglima tertinggi “perang melawan kemurtadan.” Mengapa? </span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Menurut pendapat saya, keputusan Abu Bakr tersebut menunjukkan bahwa “perang melawan kemurtadan” tidak bisa dilihat semata-mata sebagai persoalan teologis semata-mata. Sebab kalau memang begitu, tentunya Khalifah Abu Bakr tidak akan mengampuni tindakan Khalid membunuh Malik dan menikahi janda almarhum. Kalau pertimbangannya murni teologis, Abu Bakr tentunya akan bersikap sama dengan ‘Umar bin al-Khattab, yakni menghukum Khalid yang telah membunuh seorang muslim. </span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tapi kenyataannya, Abu Bakr justru memaafkan Khalid dan tetap mempertahankan jabatannya. Karena itu, perang melawan kemurtadan pimipinan Khalid mesti dilihat juga sebagai perang yang sangat kental nuansa politiknya, yakni sebagai bagian dari upaya mengukuhkan fondasi kedaulatan politik kekhilafahannya. Dan karena Khalid bin Walid dianggap berjasa besar untuk itu, Abu Bakr pun kemudian memaafkannya. Tindakan Abu Bakr ini tentu saja bisa dimengerti, apalagi beliau baru terpilih sebagai khalifah di tengah goncangan psikologis umat akibat ditinggal wafat Rasulullah. Di tengah situasi demikian, maraknya gerakan nabi palsu yang rame-rame murtad, membangkang dari kewajiban membayar zakat dan menolak mengakui legitimasi pemerintahan pusat di Madinah menjadi identik dengan aksi makar dan pemberontakan.</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Itulah saya kira alasan utama kenapa ‘Umar bin Khattab tidak menentang keputusan Abu Bakr untuk tetap mempertahankan Khalid bin Walid sebagai panglima tertinggi. Meskipun tetap menganggap Khalid layak dihukum atas pembunuhannya terhadap Malik bin Nuwairah, ‘Umar tetap setia mendukung keputusan yang diambil sang Khalifah. Tapi ketika ‘Umar menjabat sebagai khalifah kedua dan melihat fondasi kedaulatan kekhalifahan sudah cukup kokoh, Umar akhirnya memecat Khalid dan menempatkan Abu ‘Ubaidah bin al-Jarrah sebagai penggantinya. </span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Dalam konteks semacam itulah “perang melawan kemurtadan” mendapatkan signifikasni politiknya . Karena itu sungguh keliru ketika Ahmad Rofiqi menyatakan bahwa Abu Bakr memerangi kaum murtad melulu karena kemurtadannya. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Bukti lain yang menunjukkan betapa tak berdasarnya klaim Rofiqi bisa kita temukan dalam kasus bagaimana Abu Bakr bersikap terhadap pemimpin gerakan murtad dari suku Kindah di Hadramaut bernama al-Asy’ats bin Qays.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Seperti dituturkan Al-Tabari dalam <i>Tarikh al-Thabari, </i> dan Baladhuri dalam <i>Futuh al-Buldan</i>, Banu Wali’ah dari suku Kindah yang dipimipin oleh al-Asy’ats rame-rame murtad tidak lama setelah Nabi wafat, karena mereka beranggapan bahwa gubernur muslim di Hadramaut saat itu, Ziyad bin Labid, tidak menepati apa yang telah dijanjikan oleh Nabi Muhammad kepada mereka saat masih hidup. Menurut pengakuan mereka, saat delegasi suku Kindah berbai’at masuk Islam di hadapan Nabi, Nabi setuju kalau suku Kindah mendapatkan <i>tu’ma</i> (porsi yang telah ditentukan) dari hasil penarikan shadaqah/zakat di Hadramaut. Tapi setelah Nabi wafat, gubernur Hadramaut ternyata menolak untuk memberikan <i>tu’ma </i>kepada mereka. Akhirnya mereka rame-rame menyatakan keluar dari Islam dan berbuat makar (misalnya membunuh membunuh utusan yang dikirim gubernur Hadramaut untuk menemui mereka). Merespon gerakan tersebut, Abu Bakr akhirnya mengirim pasukan yang dipimpin oleh ‘Ikrimah bin Abu Jahl di bawah koordinasi panglima Khalid bin Walid untuk mengepung markas gerakan murtad tersebut di Nujair. Pasukan ‘Ikrimah akhirnya berhasil menumpas gerakan murtad dari suku Kindah, menangkap pentolannya dan menyerahkannya kepada Abu Bakr untuk dihukum. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tapi menariknya, Abu Bakr tidak lantas langsung menjatuhkan hukuman mati terhadap sang pemimpin gerakan murtad dari Kindah. Yang terjadi justru ini: al-Asy’ats menyatakan masuk Islam lagi, dan lalu dinikahkan oleh Abu Bakr dengan saudari kandungnya, Umm Farwah. Simaklah <i>Tarikh al-Tabari</i>, Vol.3, hal 276:</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ان</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الاشعث</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">لما</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قدم</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">به</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">على</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ابي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بكر</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قال</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ما</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">تراني</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">اصنع</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بك</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فانك</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فعلت</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ما</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">علمت</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قال</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">تمن</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">علي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فتفكنى</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">من</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">الحدىد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">وتزوجني</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">اختك</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فاءنى</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">راجعت</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">واسلمت</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قال</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ابو</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بكرقد</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فعلت</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فزوجه</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ام</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فروة</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ابنة</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ابي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قحافة</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فكان</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">بالمدىنة</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">حتي</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فتح</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">العراق</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sesungguhnya al-Asy’ats ketika dibawa ke hadapan Abu Bakr, Abu Bakr bertanya, “menurutmu, apa yang mesti kulakukan terhadapmu mengingat apa yang telah kamu perbuat?” Lalu al-Asy’ats menjawab, “saya harap paduka bersikap baik terhadap saya. Bebaskan saya dari besi-besi ini dan nikahkan saya dengan saudara perempuan paduka, karena telah kembali dan memeluk Islam lagi.” Abu Bakr kemudian mengiakan permintaannya dan menikahkannya dengan Umm Farwah binti Abi Qahafah. Setelah itu al-Asy’ats berada di Madinah sampai saat penaklukan Iraq.</span></i></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kalau memang orang murtad harus dihukum mati semata-mata karena kemurtadannya seperti dikatakan oleh Ahmad Rofiqi dan Dr. Syamsuddin Arif, mestinya begitu al-Asy’ath tertangkap, ia langsung dipenggal kepalanya. Tapi hal itu sama sekali tidak terjadi. Al Asy’ath justru masih diberi kesempatan untuk menjadi muslim lagi, dan setelah itu malah menjadi ipar Khalifah Abu Bakr. Lagi-lagi klaim tuan Arif dan Rofiqi secara telak terbantahkan. </span></div><div class="MsoNormal"><br />
Bersambung ke bagian 3</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div>Akhmad Sahalhttp://www.blogger.com/profile/01633848700417560006noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-4088926492283711953.post-20957496056100856712011-03-12T21:46:00.000-08:002011-03-14T18:29:30.071-07:00Nabi Palsu, Sikap Nabi, dan Ahmadiyah: Tanggapan terhadap Dr. Syamsuddin Arif dan Ahmad Rofiqi (bagian pertama dari tiga tulisan) Oleh: Akhmad Sahal<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tulisan saya di <i>Koran Tempo,</i> “Nabi Palsu, Sikap Nabi dan Ahmadiyah” ditanggapi secara keras oleh Dr. Syamsuddin Arif di Hidayatullah.com dan Ahmad Rofiqi di notes facebook-nya. </span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">( Untuk tulisan saya, lihat: <a href="http://www.tempointeraktif.com/hg/kolom/2011/02/16/kol,20110216-324,id.html">http://www.tempointeraktif.com/hg/kolom/2011/02/16/kol,20110216-324,id.html</a> </span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Untuk tulisan Dr. Syamsuddin Arif, lihat: <a href="http://www.hidayatullah.com/read/15606/28/02/2011/-menyikapi-%E2%80%98nabi-palsu%E2%80%99-dan-ahmadiyah-%281%29.html">http://www.hidayatullah.com/read/15606/28/02/2011/-menyikapi-%E2%80%98nabi-palsu%E2%80%99-dan-ahmadiyah-%281%29.html</a> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Untuk tulisan Ahmad Rofiqi, lihat:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt;"><a href="http://www.facebook.com/#%21/notes/ahmad-rofiqi/kasus-nabi-palsu-dan-sikap-rasulullah-saw-tanggapan-terhadap-akhmad-sahal-di-maj/10150121665244681">http://www.facebook.com/#!/notes/ahmad-rofiqi/kasus-nabi-palsu-dan-sikap-rasulullah-saw-tanggapan-terhadap-akhmad-sahal-di-maj/10150121665244681</a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Juga lihat:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt;"><a href="http://pemikiranislam.multiply.com/journal/item/26">http://pemikiranislam.multiply.com/journal/item/26</a> ) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kedua penanggap tersebut pada intinya menegaskan bahwa gerakan murtad apapun bentuknya harus diperangi dengan tanpa kompromi, dan kaum murtad harus dibunuh. Dr. Syamsuddin Arif mengklaim bahwa sikap Nabi Muhammad SAW dan khalifah Abu Bakr sangatlah tegas dalam memerangi gerakan nabi palsu, baik yang membangun kekuatan militer seperti dalam kasus Musailamah al-Kazzab, maupun yang tidak, seperti kasus al-Aswad al-‘Unsi dan Thulaikhah bin Khuwailid. Untuk memperkuat pendapatnya, ia mengutip surat ayat al-Qur’an ( al Ma’idah 33:34) dan hadist: “barang siapa menukar agamanya, maka bunuhlah.” </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Senada dengan itu, Ahmad Rofiqi menganggap saya melakukan manipulasi dan distorsi ketika menyitir<i> Tarikh al-Tabari</i> dalam paparan saya tentang korespondensi antara Musailamah dan Rasulullah SAW, karena saya tidak menyertakan pernyataan lisan Rasul kepada utusan Musailamah: “Kalau bukan karena utusan-utusan tidak boleh dibunuh, sungguh aku memenggal leher kalian berdua.” Menurut hematnya, pernyataan lisan Rasulullah tersebut dengan jelas menunjukkan ketegasan sikap Nabi Muhammad dalam memerangi dan membunuh nabi palsu. Rofiqi juga menyatakan bahwa bahwa: (1) Rasul menjelang wafatnya mengirim pasukan untuk menumpas gerakan al-Aswad al-‘Unsi; (2) pidato khalifah Abu Bakr secara tegas menyatakan bahwa gerakan nabi palsu wajib diperangi tanpa terkecuali karena mereka telah keluar dari Islam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Betulkah tuduhan Rofiqi bahwa saya telah melakukan distorsi dalam mengutip <i>Tarikh al-Tabari</i>? Benarkah klaim-klaim Dr. Syamsuddin Arif dan Ahmad Rofiqi bahwa Nabi dan para sahabat memerangi nabi palsu karena semata-mata karena kemurtadannya?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Untuk menjawab pertanyaan2 tersebut, saya akan memeriksa satu persatu data dan dalil yang mereka ajukan, dengan mengacu langsung pada Tarikh al-Tabari dan sumber-sumber primer lain, selain juga sumber sekunder yang relevan.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Musailamah Al-Kazzab:</span></b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagi Rofiqi, sikap Rasulullah terhadap nabi palsu dan para pengikutnya secara jelas tercermin dari pernyataan beliau yang hendak memenggal kepala utusan Musailamah. Menurut Rofiqi, Rasul tidak membunuh utusan Musailamah semata-mata karena beliau menghormati etika diplomasi yang melarang utusan dibunuh. Dari sinilah Rofiqi menyimpulkan, Rasul dari awal hendak memerangi Musailamah karena telah murtad dari Islam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pertanyaan saya: kalau memang sikap Rasul dari awal seperti itu, mengapa beliau tidak mendeklarasikannya secara eksplisit dalam surat balasannya ke Musaylamah, yang justru lebih resmi dan langsung tertuju kepada Mu’awiyah? Mengapa justru hanya melalui pernyataan lesan ke kurirnya? Surat balasan Rasul, seperti saya kutip dalam tulisan saya di <i>Koran Tempo,</i> sama sekali tidak mengandung nada peringatan atau ancaman perang terhadap Musailamah. Rasul hanya menyebutnya <i>al-Kazzab </i>(pendusta). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Satu hal yang diabaikan oleh Rofiqi, Musaylamah tidak semata-mata mengaku Nabi, tapi juga dengan kejamnya telah membunuh seorang sahabat Rasulullah bernama Habib bin Zaid, utusan Nabi yang ditangkap oleh Musailamah saat melakukan perjalanan dari Bahrain ke Makkah. Peristiwa ini direkam dalam <i>Al-Sirah Al-Nabawiyyah </i>karya Ibn Hisyam (Vol. 2 halaman 57): </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: right; unicode-bidi: embed;"><span dir="RTL"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span dir="RTL"></span> قال ابن اسحاق: فجمىع من شهد العقبة من الاوس والخزرج ثلاثة وسبعون رجلا وامراءتان منهم...ومن بني مازن بن النجار: نسيبة بنت كعب... وهى ام عمارة, كانت شهدت الحرب مع رسول الله, وشهدت معها اختها. وزوجها زيد بن عاصم بن كعب. وابناها: حبيب بن زىد وعبدالله بن زىد. وابنها حبيب الذي اخذه مسيلمه الكذاب الحنفي, صاحب اليمامة, فجعل يقول له: اتشهد ان محمدا رسول الله؟ فيقول نعم. فيقول: افتشهد اني رسول الله؟ فيقول: لا اسمع. فجعل يقطعه عضوا عضوا حتى مات في يده...</span><span dir="LTR" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: right; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ibn Ishaq berkata: maka keseluruhan orang yang menjadi saksi ‘aqabah dari suku Aus dan Khazraj ada 37, dua dia ntaranya perempuan. Dari Bani Mazin bin al-Najjar adalah Nusaibah bin Ka’ab..Dan dialah ibu Umarah. Dia dan saudara perempuannya ikut berperang bersama Nabi. Suaminya bernama Zaid bin Ashim bin Ka’b, dan dua putranya adalah Habib dan Abdullah bin Zaid. Musailamah sang pendusta (al-Kadzdzab), pemimpin Yamamah, menangkap Habib bin Zaid dan bertanya kepadanya: apakah kamu bersaksi Muhammad adalah utusan Allah? Habib menjawab ya. Lalu Musailamah melanjutkan, “apakah kamu bersaksi Musailamah adalah utusan Allah? Habib menjawab, saya tidak pernah dengar (tentang itu). Lantas Musailamah memutilasi tubuh Habib sampai dia meninggal.”</span></i></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Pembunuhan sadis yang dilakukan oleh Musaylamah terhadap Habib bin Zaid ini jelas menandakan adanya aksi makar dari pihak Musaylamah terhadap otoritas Nabi, yang kemudian berkembang menjadi pemberontakan terhadap pemerintahan khalifah Abu Bakr. Ini jelas suatu ancaman serius terhadap pemerintahan pusat di madinah, mengingat Yamamah, dengan lokasi geografisnya yang strategis secara politik dan ekonomi di jazirah Arab, memang sejak awal cenderung “mbalelo” terhadap Madinah. Untuk diketahui, sebelum Musaylamah tampil ke permukaan, Yamamah dipimpin oleh seorang kafir bernama Hawdzah bin ‘Ali. Hawdhah termasuk dalam sejumlah pemimpin yang disurati Nabi untuk diajak masuk Islam. Ini terjadi pasca perjanjian Hudaibiah. Dan respon Hawdzah penuh dengan sikap antipati thd Islam. Ketika Musaylamah tampil menggantikannya, kecenderungan untuk “mbalelo” dari pemerintahan pusat masih kuat tertanam di Yamamah. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 27pt;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Itulah kenapa gerakan Musailamah kemudian ditumpas oleh Khalifah Abu Bakr. Penyebabnya bukan semata-mata karena ia mengaku menjadi nabi, tapi juga membunuh seorang duta Nabi SAW, dan membangun armada militer yang mengancam kedaulatan Madinah. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Al-Aswad al-‘Unsi</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dr. Arif dan Rofiqi menyatakan bahwa al-Aswad ibn Ka’b al-‘Unsi dibunuh oleh detasemen khusus yang dikirim oleh Nabi karena ia mengaku jadi nabi. Menurutnya, meski al-Aswad tidak memberontak dan tidak membangun kekuatan militer, ia tetap dibunuh karena telah murtad. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.25in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Betulkah demikian? Mari kita periksa <i>Tarikh al-Tabari.</i> Pada halaman 189, Volume 3, Imam al-Tabari bertutur tentang Al-Aswad demikian:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.25in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: right; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ان اول ردة كانت فى الاسلام باليمن كانت علي عهد رسول الله علي يدي ذي الخمار عبهله بن كعب وهو الاسود في عامة مذحج خرج بعد الوداع كان الاسود كاهنا شعباذا و كان يريهم الاعاجيب ويسبي قلوب من سمع منطقه وكا ن اول ما خرج ان خرج من كهف خبان وهى كانت داره وبها ولد ونشاء فكاتبه مذحج ووعده نجران فوثبوا بها واخرجوا عمرو بن حزم وخا لد بن سعيد العاص وانزلوه منزلهما ووثب قيس بن عبد يغوث يلي فروه بن مسيك وهو على مراد فاجلاه ونزل منزله ولم ينشب عبهله بنجران ان سار الي صنعاء فاخذ ها وكتب بذالك الي النبي من فعله ونزوله صنعاء وكان اول خبر وقع به عنه من قبل فروه بن مسيك ولحق بفروه من تم علي الاسلام من مذحج وكانوا بالاحسية ولم ىكاتبه الاسود ولم يرسل اليه لانه لم يكن احد ىشاغبه وصفا له ملك اليمن.</span><span dir="LTR" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">“Kemurtadan dalam Islam terjadi pertama kali di Yaman ketika Rasululullah SAW masih hidup, yakni oleh Dzu al-Khimar Abhahah bin Ka’b ( al-Aswad) di tengah khalayak Madzhij, setelah haji Wada.’ Al-Aswad adalah seorang dukun; dia acapkali mempertontonkan hal2 ajaib, memikat hati para pendengar pembicaraannya. Pertama kali dia mengaku jadi Nabi saat muncul dari gua Khubban, tempat dia lahir dan dibesarkan. Madzhij berkorespondensi dgn Al-Aswad, menjanjikan tanah Najran utknya. <b>Mereka berdua lalu menyerang Najran dan mengusir ‘Amr bin Hazm dan Khalid bin Sa’id bin al-‘Ash (yang diangkat Nabi sebagai penguasa Najran, AS), dan al-Aswad tampil sebagai penggantinya. Qays bin Abd. Yaghuts menyerang dan mengusir Farwah bin Musayk (deputi Nabi) di Murad, dan menempatkan al-Aswad sebagai penggantinya. ‘Abhalah al-Aswad tidak hanya berhenti di Najran tapi juga menguasai San’a.’ (</b></span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">huruf tebal dari saya, AS)<i>. Berita tentang kemunculan al-Aswad dan tindakannya merebut San’a’ tersebut akhirnya sampai ke telinga Nabi SAW. Itulah berita pertama yang diterima beliau dari Farwah bin Musayk. Orang2 Madzhij yang masih setia pada Islam lalu bergabung dengan Farwah, dan mereka berada di al-Ahsiyyah. Al-Aswad tidak mengontak Farwah dan tidak mengirimkan kurir, karena dia merasa Farwah tidak menjadi ganjalan buatnya. Al-Aswad menguasai Yaman secara utuh.” </i></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: right; unicode-bidi: embed;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masih dalam kitab yang sama, al-Tabari menyatakan bahwa al-Aswad membunuh gubernur Yaman, putera Badham yang diangkat oleh Nabi untuk menjadi gubernur wilayah Yaman. Bukan hanya itu, Aswad juga merebut istri sang raja yang dibunuh tersebut (<i>Tarikh al-Tabari 3:218</i>).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Data lain tentang Al-Aswad juga bisa kita temukan dalam <i>Al-Sirah Al-Nabawiyah</i> karya Ibn Hisyam (w.312 H/834). Pada halama 189, Volume IV, Ibn Hisyam memaparkan perkataan Ibn Ishaq tentang betapa Al-Aswad melakukaan penyerangan terhadap delegasi yang ditugaskan Nabi untuk memungut shodaqoh/zakat di pelbagai wilayah Arab yang sudah dikuasai Islam. Coba simak kutipan berikut:</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: right; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">قال ابن اسحاق: وكان رسول الله صلي الله عليه وسلم قد بعث امراءه وعماله علي الصدقات الي كل ما اوضاء الاسلام من البلدان. فبعث المهاجر بن ابي امىه المغىره الى صنعاء. فخرج عليه العنسى وهو بها. وبعث زىاد بن لبيد اخا بنى بياضة الانصاري الي حضرموت وعلى صدقاتها, وبعث عدي بن حاتم على طيء وصدقاتها وعلي بنى اسد, وبعث مالك بن نوىزه—قال ابن هشام: الىربوعي—علي صدقات بني حنظلة. وفرق صدقة بنى سعد على رجلىن منهم. فبعث الزربقان بن بدر على ناحية منها وقيس بن عاصم علي ناحىة . وكان قد بعث العلاء بن الحضرمى على البحرين. وبعث علي بن ابي طالب الي اهل نجران ليجمع صدقتهم وىقدم علىه بجزىتهم. </span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ibn Ishaq berkata: “Nabi mengirim sejumlah gubernur dan agen beliau untuk memungut dan mengumpulkan zakat ke segenap penjuru tanah Arab yang sudah dikuasai Islam. Beliau mengirim al-Muhajir bin Umayyah bin al-Mughira ke San’a, dan <b>al-Aswad al-‘Ansi tampil menyerangnnya ketika ia berada di sana </b>(huruf tebal dari saya, AS). Beliau mengirim Ziyad bin Labid, saudara Bani Bayadha al-Anshari ke Hadramaut. Nabi mengirim Adiy bin Hatim ke Tayyi dan Bani Asad; Malik bin Nuwairah al-Yarbu’I ke Bani Hanzala. Beliau membagi tugas penarikan zakat dari Bani Sa’d ke dua orang: Zibriqan bin Badr dan Qays bin Ashim, masing2 bertanggungjawab dgn bagiannya. Nabi juga mengirim al-Ala’ bin al-Hadrami ke Bahrain, dan Ali bin Abu Thalib ke penduduk Najran untuk mengumpulkan zakat mereka dan membawa ke Nabi jizyah mereka.”</span></i></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penting untuk dicatat, paparan Ibn Hisyam tentang laporan Ibn Ishaq tersebut adalah dalam konteks pembahasannya tentang fenomena munculnya dua Nabi palsu: Musailamah dan al-Aswad. Dari situ bisa disimpulkan sekurang-kurangnya dua hal: gejala kemunculan nabi palsu pada masa itu sangat erat kaitannya dengan gerakan pembangkangan terhadap pembayaran Zakat, yang sudah berlangsung semenjak masa Nabi, dan semakin membesar pada masa khalifah Abu Bakr. Kedua, al-Aswad al-‘Unsi jelas jelas melakukan penyerangan terhadap delegasi Nabi bernama al-Muhajir bin Umayyah bin al-Mughirah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Dari tiga bukti tekstual tentang al-Aswad yang saya paparkan di atas, jelas bahwa nabi palsu Al-Aswad Al-‘Unsi dan pengikutnya ditumpas bukan semata-mata karena murtad, tapi karena al-‘Unsi melakukan makar: menyerang agen pengumpul zakat dan membunuh gubernur yang dua-duanya diangkat Nabi Muhammad. Ini sekaligus memuktikan bahwa klaim Dr. Arif dan Dr. Rofiqi tentang Al-Aswad sama sekali keliru. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tulaikhah bin Khuwailid</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 27.35pt;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dr. Syamsuddin Arif menyebut kasus Thulaikhah bin Khuwailid sebagai contoh nabi palsu yang tetap diperangi oleh Nabi dan para Khalifah-nya meski dia tidak membangun kekuatan militer. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 27.35pt;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Betulkah begitu? <i>Tarikh al-Tabari</i> Volume 3 halaman 232 ternyata secara telak meruntuhkan klaim Dr. Arif tersebut. Al-Tabari menulis:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: right; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">فلم ىعد ان انهزموا فاقروا جميعا بالاسلام خشية علي الذراري واتقوا خالدا بطلبته واستحقوا الامان ومضي طليحه حتى نزل في كلب علي النقع واسلم ولم ىزل مقىما في كلب حتي مات ابو بكر وكان اسلامه هنالك حين بلغه ان اسدا وغطفا ن وعامرا قد اسلموا ثم خرج نحو مكة معتمرا في امارة ابي بكر ومر بجنبات مدينة فقيل لابي بكر هذا طليحة فقال ما اصنع به خلوا عنه فقد هداه الله للاسلام ومضي طليحة نحو مكة فقضي عمرته ثم اتي عمر الي البيعة حىن استخلف فقال عمر انت قاتل عكاشه وثابت والله لا احبك ابدا فقال ىا امير المؤمنين ماتهم من رجلين اكرمهما الله بيدي ولم ىهني بايديهما فبايعه عمر ثم قال له ىاخدع ما بقي من كهانتك نفخة او نفختان بالكير ثم رجع الى دار قومه فاقام بها حتى خرج الى العراق </span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tidak lama setelah ditaklukkan, nabi palsu dan sejumlah pengikutnya kembali memeluk Islam karena cemas akan nasib keturunan mereka, dan karena melindungi diri mereka sendiri dari Khalid bin Walid dengan cara memenuhi tuntutannya. Dengan begitu mereka mendapatkan jaminan keamanan. Thulayhah bin Khuwailid pun bertahan dgn cara itu. Dia pindah tempat di kalangan Kalb di Naqa,’ memeluk Islam dan tetap berdiam di sana sampai Abu Bakr wafat. Dia kembali ke Islam lagi setelah tahu bahwa Asad, Ghothfan, dan ‘Amir juga kembali ke Islam lagi. Lalu Thulayhah pergi ke Makkah untuk menjalankan umrah dengan melewati Madinah. Saat itu Khalifah Abu Bakr RA masih hidup. Sang khalifah diberi tahu kalau Thulayhah sedang di Madinah, tapi beliau hanya menjawab, “Saya mesti berbuat apa ke dia? Biarkan saja, toh Allah sudah memberinya petunjuk utk kembali ke Islam.” Thulayhah akhirnya bisa menuju ke Makkah dan ber-umrah. Lalu pada saat Umar bin al-Khattab menjadi khalifah, Thulayhah datang untuk menyatakan sumpah setia ke Umar. Lalu ‘Umar bilang ke Thulayhah, “kamu pembunuh ‘Ukkasyah dan Tsabit, demi Tuhan, aku sama sekali tidak suka kamu.” Mendengar itu, Thulayhah menjawab, “Wahai Amirul Mu’minin, mengapa engkau risau dengan dua orang yang justru dimuliakan oleh Allah di akhirat lantaran perbuatanku, sementara Allah tidak menghinakan daku melalui tangan mereka berdua?” Akhirnya ‘Umar menerima sumpah kesetiaan Thulayhah. Lalu ‘Umar bertanya, “hai mantan nabi palsu, apa yang masih tersisa dari keahlian dukunmu?” Jawab Thulaihah, “satu atau dua tiupan pada alat peniup.” Setelah peristiwa tersebut, Thulayhah kembali ke wilayah suku asalnya dan tetap berada di sana sebelum menuju Irak. </span></i></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Kutipan di atas menarik karena menggambarkan bagaimana Abu Bakr dan Umar bin al-Khattab memberi kesempatan kepada nabi palsu Thulaikhah bin Khuwailid untuk kembali memeluk Islam dan bahkan dibiarkan melakukan ‘umrah. Patut diingat, Thulaikhah bukanlah nabi palsu yang tidak punya pasukan militer. Ketika digempur pasukan Islam pimipinan Khalid bin Walid, Thulaikhah berhasil membunuh sahabat dekat Nabi, Ukkasyah bin Mihsan. Tapi Thulaikhah lolos. Dalam keadaan terdesak dan tidak punya kekuatan menyerang, Thulaikhah kemudian masuk Islam. <i> </i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kalau memang kemurtadan langsung diganjar dengan hukuman mati seperti ditegaskan Dr. Arif dan Rofiqi, Khalifah Abu Bakr tentu tidak akan memberi kesempatan orang seperti Thulaihah bin Khuwailid untuk kembali ke Islam--apalagi masuk Islamnya demi alasan keamanan, seperti dinyatakan al-Tabari--, tapi langsung memenggalnya. Tapi nyatanya Thulaikhah dibolehkan masuk Islam lagi. Artinya apa? Seorang murtad yang tidak melakukan penyerangan dan pemberontakan terhadap umat Islam tidak lantas dikenai hukuman mati. Pintu tobat tetap terbuka baginya, seperti kasus Thulaikhah. Lagi-lagi pendapat Dr. Arif dan Rofiqi terbantahkan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">(Bersambung ke bagian 2) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div>Akhmad Sahalhttp://www.blogger.com/profile/01633848700417560006noreply@blogger.com12